Saat Si Kecil sedang diare, Bunda perlu lebih selektif dalam memberikan makanan yang akan ia konsumsi. Pasalnya, makanan untuk anak diare penting diberikan agar kebutuhan cairan tubuh serta nutrisinya tetap tercukupi. Jika salah memberikan makanan, kondisi Si Kecil bisa saja menjadi lebih parah.
Diare sebenarnya merupakan salah satu cara alami tubuh membersihkan diri dari kuman, virus, atau zat berbahaya yang masuk ke dalam saluran cerna. Pada anak, penyebab diare yang paling umum adalah infeksi virus rotavirus.
Ketika mengalami diare, seorang anak bisa mengalami beberapa gejala berupa mencret atau tekstur kotorannya cair dan lembek, BAB lebih dari 3 kali sehari, sakit perut, pusing dan lemas, mual dan muntah, serta demam.
Kerap kali diare yang disebabkan oleh infeksi virus sembuh dengan sendirinya dalam 2–5 hari. Meski demikian, kondisi ini dapat membuat anak terlihat lemas dan mengalami dehidrasi.
Itulah sebabnya penting bagi Bunda untuk memberikan Si Kecil makanan dan minuman yang cukup agar ia tercegah dari dehidrasi. Beberapa pilihan makanan untuk anak diare juga bisa membantu meringankan gejala diare yang dirasakan Si Kecil .
Makanan untuk Anak Diare yang Disarankan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, walau sebagian besar diare akan sembuh sendiri dalam beberapa hari, orang tua perlu sigap dalam menyikapi diare pada anak. Salah satu langkah penting dalam merawat anak yang sedang diare adalah memberikan cairan yang cukup dan makanan yang tepat untuk anak diare.
Sedangkan pemberian obat diare pada anak, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Pasalnya, pemberian obat diare pada anak harus disesuaikan dengan penyebab, gejala yang muncul, dan kondisi kesehatan anak secara menyeluruh.
Jika bayi atau anak masih menyusu, ia bisa tetap diberikan air susu ibu (ASI) secara rutin atau setiap kali ia muntah dan mencret.
Untuk anak yang sudah bisa mengonsumsi MPASI (di atas usia 6 bulan), ia bisa diberikan air putih, ASI, dan minuman yang mengandung elektrolit, misalnya air kelapa, untuk mencegah dehidrasi. Namun, Bunda tidak disarankan untuk memberi jus buah, karena justru dapat mengencerkan tinja Si Kecil.
Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi anak ketika diare, antara lain:
- Nasi atau bubur
- Roti
- Telur matang
- Sup
- Kentang atau ubi yang direbus atau dipanggang
- Sayuran yang dimasak, seperti wortel, jamur, atau buncis
- Daging sapi, ayam, atau ikan, yang dimasak hingga matang
Tak hanya beberapa makanan di atas, anak juga bisa diberi makanan atau minuman yang mengandung probiotik seperti yoghurt.
Sementara itu, beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh anak saat mereka diare adalah makanan yang digoreng, makanan berminyak, makanan olahan atau cepat saji, dan kue kering.
Hindari pula memberikan buah dan sayuran yang bisa menyebabkan gas, seperti brokoli, paprika, jagung, kacang polong, dan buah beri.
Dengan melakukan pola pemberian minuman dan makanan yang baik, diare biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Pada prinsipnya, Bunda perlu mengganti cairan yang keluar setiap kali Si Kecil selesai buang air besar atau muntah.
Jika Si Kecil tidak bisa makan dalam porsi banyak, coba berikan ia makanan dalam porsi kecil namun lebih sering.
Apabila kondisi Si Kecil tak kunjung membaik, Bunda dapat membawa Si Kecil ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Setelah memeriksa Si Kecil, dokter akan memberikan penanganan diare yang tepat sesuai kondisinya.
Cara Mencegah Diare pada Anak
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini juga berlaku untuk anak yang mengalami diare. Guna mencegah Si Kecil dari diare, Bunda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:
- Pastikan Si Kecil rajin mencuci tangan dengan benar, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.
- Cuci buah dan sayuran dengan baik sebelum diolah dan dikonsumsi Si Kecil.
- Bersihkan atau cuci peralatan masak hingga bersih sebelum dan sesudah digunakan.
- Berikan Si Kecil air minum dan makanan yang bersih dan higienis.
- Pastikan makanan yang disajikan sudah matang sempurna.
Diare pada anak kebanyakan bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari, asalkan Si Kecil tetap diberikan makanan dan minuman yang cukup. Akan tetapi, Bunda tetap perlu waspada jika Si Kecil mengalami beberapa tanda dan gejala berikut ini:
- Buang air besar encer lebih dari 4 kali dalam jangka waktu 8 jam
- Diare terjadi lebih dari 3 hari
- Tampak sangat lemas
- Muntah cairan berwarna kuning atau hijau
- Demam
- Bercak darah di tinjanya
- Tidak buang air kecil selama 12 jam
- Bibir terlihat sangat kering atau jika ia menangis tanpa air mata
Jangan sepelekan diare pada anak, ya, Bun. Tindakan cepat tanggap dalam menangani gangguan ini, termasuk memberikan pilihan makanan untuk anak diare yang tepat, akan sangat membantu dalam proses pemulihan Si Kecil.
Jika Si Kecil tak kunjung membaik meski telah diberi makanan untuk anak diare, terlebih jika ia mengalami beberapa gejala di atas, segera bawa Si Kecil ke dokter.