Obat paru-paru merupakan salah satu langkah penanganan untuk mengatasi penyakit paru-paru, salah satunya pneumonia. Setiap jenisnya bekerja dengan cara yang berbeda, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan atau keluhan yang dialami penderitanya.
Pneumonia tergolong penyakit paru-paru yang kasusnya paling banyak ditemukan. Penyakit ini ditandai dengan peradangan di salah satu atau kedua paru-paru. Penyebabnya yang paling umum adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Pneumonia dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat, sehingga perlu ditangani dengan tepat. Beberapa gejalanya meliputi batuk berdahak, sesak napas, demam, nyeri dada, menggigil, dan hilang nafsu makan.
Penanganan terhadap pneumonia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengonsumsi obat paru-paru. Pemberian obat-obatan ini bertujuan untuk mengatasi penyakit, meredakan gejala, atau mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius akibat pneumonia.
Beberapa Pilihan Obat Paru-paru
Konsumsi obat paru-paru tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena perlu disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis obat paru-paru yang dapat diresepkan dokter meliputi:
1. Obat antibiotik
Pneumonia paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumonia. Untuk kasus penyakit paru-paru yang disebabkan oleh hal ini, penanganannya bisa berupa pemberian obat antibiotik oleh dokter.
Pemberian obat antibiotik umumnya disesuaikan dengan jenis kuman penyebab infeksi dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis antibiotik yang biasanya diresepkan adalah azithromycin, clarithromycin, atau erythromycin.
Penting untuk mengonsumsi obat antibiotik hingga habis atau sesuai dengan anjuran dokter meski kondisi Anda sudah lebih baik. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik tersebut.
2. Obat antivirus
Tak hanya infeksi bakteri, pneumonia juga bisa dipicu oleh infeksi virus. Beberapa kelompok virus yang dapat menjadi penyebab pneumonia meliputi virus influenza, adenovirus, hantavirus, atau virus Corona.
Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus tidak bisa diatasi dengan antibiotik. Dokter akan meresepkan obat antivirus sesuai dengan jenis virus penyebab infeksi. Beberapa obat antivirus yang dapat diberikan adalah oseltamivir, zanamivir, atau ribavirin.
3. Obat antijamur
Infeksi jamur juga bisa menyebabkan pneumonia. Orang dengan imunodefisiensi rentan terkena pneumonia jenis ini. Untuk menangani penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur.
Obat ini mampu membunuh dan mencegah pertumbuhan jamur di paru-paru. Beberapa obat antijamur yang mungkin diresepkan adalah fluconazole, amphotericin B, atau itraconazole.
4. Obat pereda nyeri dan demam
Demam dan nyeri, seperti nyeri dada, bisa muncul saat seseorang menderita penyakit paru-paru. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri dan demam.
Obat pereda nyeri dan demam yang dapat dikonsumsi meliputi paracetamol, aspirin, atau ibuprofen. Agar lebih aman, konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsinya, terutama jika Anda menderita kondisi medis tertentu.
5. Obat batuk
Pneumonia dapat menyebabkan penderitanya mengalami batuk berdahak atau kesulitan membuang dahaknya. Kondisi ini pun dapat memicu nyeri di dada dan tenggorokan, bahkan sulit tidur.
Oleh karena itu, jenis obat paru-paru yang umumnya diberikan berupa obat batuk untuk mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Jenis obat batuk yang dimaksud adalah guaifenesin atau amonium klorida.
Selain mengonsumsi obat paru-paru, penderita pneumonia juga dianjurkan untuk tidur yang cukup, makan makanan bergizi, serta minum air putih yang banyak. Hal ini dilakukan untuk membantu proses pemulihan.
Itulah beberapa obat paru-paru yang bisa meringankan, menyembuhkan, dan mencegah komplikasi pneumonia. Karena pneumonia bukan penyakit yang dapat disepelekan, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gejala yang menyerupai pneumonia agar bisa segera mendapatkan penanganan.