Berdasarkan kegunaannya, obat scabies dibedakan menjadi dua jenis, yaitu obat untuk membunuh tungau sekaligus telurnya dan obat untuk meredakan gejala scabies. Obat scabies kebanyakan tidak dijual bebas dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Scabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Scabies dapat menular dengan sangat mudah melalui kontak langsung dengan penderitanya, misalnya ketika berhubungan seksual atau menyusui.
Selain itu, penyakit ini juga bisa menular jika menggunakan pakaian, perlengkapan mandi, atau tempat tidur yang sudah terinfeksi tungau scabies. Itulah sebabnya, dokter akan merekomendasikan pengobatan scabies untuk seluruh anggota keluarga yang tinggal bersama atau siapa pun yang melakukan kontak dekat dengan penderita scabies.
Obat Scabies untuk Membunuh Tungau dan Telurnya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, obat scabies dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegunaannya. Berikut ini adalah obat scabies atau obat kudis yang digunakan untuk membunuh tungau beserta telurnya:
1. Krim permetrin 5%
Krim permetrin adalah obat antiparasit yang bekerja dengan cara membunuh tungau penyebab scabies beserta telurnya. Obat scabies ini aman digunakan untuk anak berusia lebih dari 2 bulan, orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia.
Krim permetrin harus dioleskan ke seluruh tubuh, tidak hanya ke bagian kulit yang mengalami gejala scabies. Setelah itu, diamkan selama 8–14 jam sebelum dibilas.
Jika gejala scabies masih muncul setelah obat ini digunakan, ulangi penggunaan krim dalam jangka waktu 1–14 hari setelah pemakaian pertama.
2. Salep sulfur 5–10%
Selain krim permetrin, salep sulfur juga efektif untuk membasmi tungau penyebab scabies. Meski demikian, salep ini memiliki aroma yang kurang sedap.
Salep sulfur aman digunakan oleh bayi berusia di bawah 2 bulan, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun, pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat scabies ini.
Salep sulfur harus dioleskan ke seluruh bagian tubuh selama 3–6 hari secara berturut-turut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Krim krotamiton 10%
Krim ini biasanya diresepkan untuk mengobati scabies pada orang dewasa. Obat scabies ini tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Krim krotamiton 10% harus dioleskan ke seluruh bagian tubuh, mulai dari leher hingga ke jari kaki, dan area lipatan tubuh. Obat scabies ini dapat digunakan sehari sekali atau sesuai saran dari dokter.
4. Losion lindan 1%
Losion lindan 1% baru akan diresepkan saat obat scabies lain tidak efektif untuk membunuh tungau penyebab kondisi tersebut. Kendati demikian, losion lindan tidak boleh digunakan sebagai obat scabies untuk ibu hamil, ibu menyusui, atau orang yang memiliki riwayat kejang.
Untuk menggunakan obat scabies ini, oleskan losion lindan ke seluruh bagian tubuh, mulai dari leher, jari kaki, dan area lipatan tubuh, lalu diamkan selama 8–12 jam. Kemudian, bilas hingga bersih.
Losion lindan memiliki potensi efek samping yang serius. Oleh karena itu, selalu perhatikan saran penggunaan dari dokter.
Obat Scabies untuk Meredakan Gejala
Berbagai obat scabies di atas efektif untuk membasmi tungau penyebab kondisi tersebut beserta telurnya, tapi tidak untuk meredakan gejala yang ditimbulkan.
Untuk meredakan gejala scabies, dokter biasanya akan meresepkan obat gudik di apotek berikut ini:
- Antihistamin oral, untuk mengurangi rasa gatal
- Antibiotik, untuk mengatasi luka yang terinfeksi
- Krim hidrokortison, untuk meredakan gatal, kemerahan, dan bengkak
- Losion prakmosin, untuk mengurangi rasa gatal
Jika kudis tidak kunjung hilang dalam 4 minggu sejak penggunaan obat scabies, jangan ragu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.