Plagiocephaly atau flat head syndrome adalah kondisi sebagian kepala bayi peang atau datar. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan lahir atau posisi tidur bayi yang cenderung ke salah satu sisi.
Tengkorak bayi masih lunak dan ubun-ubunnya belum menutup sempurna sampai sekitar usia 18 bulan. Tengkorak yang lunak ini memudahkan bayi untuk keluar dari jalan lahir ketika persalinan, serta memberikan ruang untuk perkembangan otak.
Pada bayi dengan plagiocephaly atau sindrom kepala datar, tulang tengkoraknya berbentuk datar akibat kelainan bawaan. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat proses persalinan atau posisi kepala bayi yang cenderung sama setiap tidur.
Penyebab Plagiocephaly
Berdasarkan penyebabnya, plagiocephaly atau plagiosefali dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Congenital plagiocephaly
Plagiosefali kongenital disebabkan oleh kraniosinostosis (craniosynostosis), yaitu kondisi ketika ubun-ubun dan celah tengkorak bayi menutup sebelum waktunya.
Positional plagiocephaly
Plagiosefali posisional terjadi akibat posisi kepala bayi yang selalu sama ke salah satu sisi saat tidur, misalnya telentang atau miring ke kanan. Plagiocephaly ini merupakan jenis yang paling sering terjadi.
Selain posisi tidur, ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami plagiosefali posisional, yaitu:
- Terlahir kembar
- Terlahir prematur
- Menderita tortikolis, yaitu kekakuan pada salah satu sisi otot leher bayi sehingga kepala bayi cenderung pada posisi yang sama
- Menggunakan alat bantu, seperti forceps atau vakum, ketika persalinan
Gejala Plagiocephaly
Gejala plagiocephaly bisa bervariasi, tergantung pada jenisnya. Berikut ini adalah gejala plagiocephaly yang umum terjadi:
- Kepala bayi berbentuk miring atau datar di bagian belakang atau salah satu pelipis
- Telinga yang tampak tidak simetris
- Terdapat area botak di sisi kepala yang datar
Sementara itu, gejala plagiosefali kongenital dapat meliputi:
- Bagian belakang kepala lebar dan bentuk dahi yang menonjol
- Kepala bayi berukuran lebih kecil daripada bayi lain seusianya (mikrosefalus)
- Bentuk kepala tidak normal, seperti datar memanjang atau rata di satu sisi
Kapan harus ke dokter
Segera bawa anak ke dokter jika ia mengalami gejala plagiocephaly. Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan apabila bentuk kepala bayi tidak normal sampai usia 6 bulan, terutama bila disertai dengan tanda dan gejala berikut:
- Ubun-ubun teraba keras
- Kejang
- Pergerakan tidak normal
- Gangguan tumbuh kembang, seperti terlambat tengkurap atau mengangkat kepala
Diagnosis Plagiocephaly
Kelainan bentuk kepala bayi akibat plagiocephaly umumnya dapat terdeteksi hanya dengan pemeriksaan fisik. Meski demikian, untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan yang meliputi:
- Menggerakkan leher bayi untuk memeriksa otot-otot lehernya bila bayi dicurigai mengalami tortikolis
- Mengukur lingkar kepala bayi
Pengobatan Plagiocephaly
Pengobatan plagiocephaly akan dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Metode pengobatannya bisa dengan perawatan mandiri atau pengobatan dari dokter. Berikut adalah penjelasannya:
Perawatan mandiri
Pada bayi dengan plagiosefali posisional, dokter akan menyarankan perawatan mandiri di rumah. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah:
- Pindahkan kepala bayi secara hati-hati pada posisi yang berbeda-beda setiap ia tidur.
- Tengkurapkan bayi ketika ia terjaga, tetapi harus diawasi secara ketat untuk mencegah kematian mendadak pada bayi (SIDS).
- Pastikan untuk menggendong bayi lebih sering.
Pengobatan oleh dokter
Jika perawatan mandiri tidak efektif, dokter dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
- Pemberian helm khusus, untuk memperbaiki bentuk tengkorak bayi
- Fisioterapi, untuk meregangkan otot-otot leher bayi
Sedangkan pada plagiosefali kongenital, dokter akan menyarankan operasi untuk membuka ubun-ubun bayi.
Komplikasi Plagiocephaly
Positional plagiocephaly umumnya tidak menimbulkan komplikasi serius. Akan tetapi, congenital plagiocephaly dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Komplikasi yang dapat timbul pada plagiosefali kongenital adalah:
- Kejang
- Perubahan bentuk kepala dan wajah secara permanen
- Peningkatan tekanan di dalam rongga kepala
- Gangguan perkembangan
Pencegahan Plagiocephaly
Plagiosefali kongenital sulit untuk dicegah. Namun, plagiosefali posisional bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut:
- Melatih bayi untuk tengkurap atau tummy time secara berkala dan dalam pengawasan
- Memindahkan posisi kepala bayi saat tidur ke arah yang berlawanan secara berkala
- Menggendong bayi lebih sering, terutama saat menyusuinya, untuk mencegah tekanan pada kepala