Polidaktili adalah kondisi ketika muncul jari tambahan di tangan atau kaki. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi yang masih dalam kandungan. Biasanya, jari tambahan tersebut berukuran kecil dan tidak sepenuhnya berfungsi.

Polidaktili terbentuk ketika bayi masih di dalam kandungan, tepatnya pada minggu ke-9 hingga ke-12. Dalam kondisi normal, 5 jari terbentuk di setiap tangan dan kaki. Namun, pada janin dengan polidaktili bisa muncul jari tambahan akibat perubahan tertentu.

Polidaktili - Alodokter

Penyebab Polidaktili

Polidaktili disebabkan oleh kelainan genetik atau kondisi nongenetik, seperti yang dijelaskan berikut ini:

Polidaktili genetik

Polidaktili ini disebabkan oleh kelainan genetik. Kondisi ini terjadi ketika gen mengalami mutasi atau perubahan. 

Polidaktili genetik diturunkan dari orang tua ke anak dengan sifat autosomal dominant. Maksudnya, jika salah satu orang tua menderita polidaktili, kemungkinan anak terkena polidaktili adalah sekitar 50%, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

Pada beberapa kasus, polidaktili juga dapat terjadi bersamaan dengan gejala kelainan genetik lain. Kondisi ini disebut syndromic polydactyly. Hal ini terjadi karena ada lebih banyak gen yang mengalami mutasi.

Beberapa kelainan genetik yang dapat terjadi bersamaan dengan polidaktili adalah:

  • Sindrom Ellis-van Creveld
  • Kelainan bawaan lahir pada tulang belakang, anus, jantung, tenggorokan, ginjal, dan tangan atau kaki (vertebral defects, anal atresia, cardiac defects, tracheoesophageal fistula, renal anomalies, and limb abnormalities/VACTERL)
  • Trisomi 13 atau sindrom Patau
  • Sindrom Carpenter
  • Sindrom Down

Polidaktili nongenetik

Polidaktili jenis ini tidak disebabkan oleh mutasi gen tertentu, tetapi karena kondisi kesehatan ibu dan bayi. Kondisi yang bisa mengakibatkan bayi lebih berisiko menderita polidaktili antara lain:

Gejala Polidaktili

Gejala polidaktili meliputi pertumbuhan jari tambahan, yang ukurannya biasanya lebih kecil dan tidak berfungsi penuh. Terkadang, jari ini hanya berupa kulit dan jaringan lunak, tetapi ada juga yang bisa berfungsi normal. 

Gejala polidaktili sendiri bisa muncul tanpa gejala lain (isolated polydactyly) atau muncul sebagai salah satu gejala dari kelainan genetik lain (syndromic polydactyly). Berikut ini adalah penjelasannya:

Isolated polydactyly

Bayi yang terlahir dengan polidaktili ini hanya mengalami tumbuhnya jari tambahan. Jari tambahan ini bisa tumbuh di:

  • Samping jari kelingking tangan atau kaki
  • Tengah jari tangan atau kaki, misalnya terdapat dua jari tengah
  • Samping jempol tangan atau kaki

Syndromic polydactyly

Seperti yang telah dijelaskan, polidaktili dapat muncul sebagai salah satu gejala dari kelainan genetik tertentu. Beberapa gejala yang dapat muncul bersamaan dengan polidaktili berdasarkan kelainan genetiknya adalah:

  • Sindrom Down, dengan gejala berupa retardasi mental dan kelainan fisik yang khas, seperti sudut mata yang naik ke atas
  • Sindrom Carpenter, dengan gejala berupa bentuk kepala yang lebih runcing
  • Trisomi 13 atau sindrom Patau, dengan gejala berupa retardasi mental serta kelainan fisik, seperti bibir sumbing
  • VACTERL, yang bisa menyebabkan kelainan pada tulang belakang, anus tidak terbentuk (atresia ani), kelainan struktur jantung, saluran atau lubang abnormal di kerongkongan, serta kelainan ginjal
  • Sindrom Ellis-van Creveld, dengan gejala berupa perawakan tubuh yang pendek (dwarfisme)

Kapan harus ke dokter

Konsultasikan dengan dokter jika Anda menemukan jari tambahan pada bayi, terutama jika disertai kondisi lain seperti kulit membiru, nyeri, atau kelainan organ. Anda bisa berkonsultasi secara online lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan jawaban dengan cepat dan tepat. 

Melalui chat, dokter akan memantau kondisi anak Anda dan membantu menentukan jenis polidaktili dan langkah perawatan.

Diagnosis Polidaktili

Diagnosis polidaktili bisa dilakukan lebih awal melalui pemeriksaan USG kehamilan. Pada bayi yang baru lahir, dokter akan melakukan tes fisik dan foto Rontgen untuk melihat apakah jari tambahan terhubung dengan tulang lain. Melalui foto Rontgen, dokter bisa menentukan jenis pengobatan yang akan dilakukan.

Dokter juga dapat melakukan tes genetik untuk mendeteksi mutasi gen tertentu, terutama jika pasien memiliki riwayat kelainan genetik dalam keluarga.

Pengobatan Polidaktili

Pengobatan polidaktili tergantung pada bentuk dan lokasi tumbuhnya jari tambahan. Metode penanganannya bertujuan untuk menghilangkan jari tambahan sehingga dapat memperbaiki penampilan serta fungsi tangan dan kaki, salah satunya agar kaki dapat memakai sepatu dengan normal.

Metode penanganan polidaktili yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:

Klip vaskular

Pada prosedur ini, dokter akan menjepit pangkal jari tambahan dengan klip vaskular. Tujuannya adalah untuk menghentikan aliran darah ke jari tambahan sehingga jari tersebut mati. Setelah 1–2 minggu, dokter akan menanggalkan jari tambahan tersebut.

Klip vaskular dilakukan jika jari tambahan hanya terdiri dari jaringan lunak dan tidak melekat ke tulang jari di sebelahnya. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit atau mengakibatkan gangguan aliran darah.

Operasi

Operasi dapat dilakukan jika jari tambahan terbentuk dengan sempurna atau melekat dengan tulang dan sendi. Operasi dilakukan di rumah sakit, tetapi tidak memerlukan rawat inap. Makin sempurna terbentuknya jari tambahan, makin rumit pula operasi yang akan dilakukan dokter.

Setelah menjalani operasi, pasien akan diminta untuk menggunakan gips atau bidai selama beberapa minggu atau bulan. Pasien juga akan dianjurkan untuk menjalani terapi fisik (fisioterapi) atau terapi okupasi, agar anggota tubuh pasien dapat berfungsi seperti semula.

Perlu diketahui bahwa dokter tidak akan melakukan operasi hingga bayi berusia 1 tahun. Umumnya, operasi dilakukan ketika bayi berusia 1–2 tahun, dan terkadang memerlukan lebih dari satu kali operasi.

Komplikasi Polidaktili

Beberapa penderita polidaktili mungkin merasa sulit mengenakan sepatu atau mengalami nyeri di kaki. Hal ini karena jari tambahan pada polidaktili dapat menyebabkan jari jempol kaki bengkok (hallux varus).

Penderita polidaktili juga dapat merasakan malu dan kurang percaya diri karena penampilannya. Penderita juga rentan mengalami perundungan atau bullying.

Pencegahan Polidaktili

Meskipun polidaktili sulit dicegah karena faktor genetik, ada upaya-upaya yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit ini, yaitu:

  • Menjalani kontrol kehamilan secara rutin untuk mendeteksi kelainan pada janin sejak dini
  • Berkonsultasi dengan dokter jika perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu saat hamil
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak menyalahgunakan NAPZA, dan tidak merokok saat hamil
  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
  • Menjalani tes genetik sebelum merencanakan kehamilan