Polidaktili termasuk salah satu kelainan bawaan lahir yang paling umum terjadi dan dialami oleh sekitar 1 dari 1000 bayi. Pada kondisi ini, bayi lahir dengan jari berjumlah lebih dari 5. Polidaktili bisa terjadi pada salah satu maupun kedua tangan atau kaki.
Istilah polidaktili berasal dari bahasa Yunani, yaitu “polys” yang berarti banyak dan “daktylos” yang berarti jari. Kelainan bawaan ini bisa menurun dalam keluarga. Jadi, seorang anak berisiko mengalami polidaktili bila orang tuanya juga memiliki kelainan ini.
Kenali Penyebab Polidaktili
Penyebab poldaktili bisa dibagi menjadi 2, yaitu penyebab genetik dan nongenetik. Berikut ini adalah penjelasannya:
Penyebab genetik
Adanya gen penyebab polidaktili pada janin bisa menyebabkan kelainan pada pertumbuhan anggota gerak saat kehamilan berusia 4–8 minggu. Ada 6 gen yang telah diidentifikasi sebagai penyebab polidaktili, yaitu:
- GLI3
- GLI1
- ZNF141
- MIPOL1
- PITX1
- IQCE
Kelainan genetik lain yang bisa menyebabkan polidaktili biasanya berupa sindrom atau kumpulan gejala yang tidak hanya menyebabkan kelainan pada jumlah jari, tapi juga kelainan di organ lain, misalnya jantung dan ginjal. Sindrom Down adalah salah satu sindrom yang berkaitan erat dengan polidaktili.
Penyebab nongenetik
Penyebab ini tidak berhubungan dengan keturunan, namun berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu dan bayi ketika berada di dalam kandungan. Ada beberapa faktor yang bisa membuat seorang anak berisiko lebih tinggi mengalami polidaktili, yaitu:
- Anak dari ibu penderita diabetes
- Anak dari ibu penderita infeksi saluran pernapasan atas di 3 bulan pertama kehamilan
- Anak dari ibu yang memiliki riwayat epilepsi
- Anak dengan kelahiran berat badan lahir rendah
- Anak yang terpapar embrio thalidomide
Jenis Polidaktili yang Perlu Anda Kenali
Ada 3 jenis polidaktili berdasarkan area tumbuhnya jari tambahan, yaitu:
- Polidaktili preaxial, yaitu tumbuhnya jari tambahan di sisi luar ibu jari atau jempol kaki
- Polidaktili postaxial, yaitu tumbuhnya jari tambahan di luar sisi jari kelingking pada tangan atau kaki
- Polidaktili pusat, yaitu tumbuhnya jari tambahan di tengah-tengah jari tangan atau kaki, kondisi ini yang paling jarang terjadi
Kondisi jari tambahan pada penderita polidaktili berbeda-beda. Jari tambahan bisa berbentuk sempurna seperti jari lainnya, bisa juga tidak memiliki sendi, atau bahkan hanya terdiri dari kulit dan jaringan lunak.
Penanganan Polidaktili
Jika ditemukan polidaktili saat bayi lahir, dokter akan memeriksa posisi dan komponen jari tambahan untuk menentukan jenis polidaktili dan memperkirakan jenis penanganan apa yang sesuai. Dokter juga akan memeriksa kondisi organ tubuh yang lain untuk memastikan apakah polidaktili merupakan bagian dari sindrom tertentu atau tidak.
Polidaktili sebenarnya bisa dibiarkan hingga dewasa tanpa menimbulkan masalah kesehatan, terutama pada kasus yang tidak melibatkan kelainan di organ lain. Namun, kebanyakan polidaktili perlu untuk ditangani sebelum anak berusia 2 tahun.
Penanganan yang cepat ini dibutuhkan agar anak tidak mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas yang melibatkan jari tangan, misalnya menulis atau mengetik, dan bisa mengenakan sepatu yang pas dengan ukuran kakinya.
Penanganan polidaktili terbagi menjadi 2, yaitu:
Klip vaskular
Jika jari tambahan hanya terdiri dari jaringan lunak, dokter bisa menempelkan klip vaskular di pangkal jari tambahan ini. Layaknya klip pada tali pusar, klip ini akan menghentikan aliran darah, sehingga menyebabkan jaringan lunak mati. Setelah kering, jari tambahan akan tanggal dari jari yang normal.
Operasi
Operasi polidaktili merupakan teknik pembedahan untuk membuang jari tambahan yang berbentuk seperti jari sungguhan, bukan hanya jaringan lunak. Operasi polidaktili biasanya merupakan operasi sederhana dan tidak memerlukan rawat inap.
Namun, ini kembali lagi ke tingkat kerumitan operasi. Jika jari tambahan berbentuk utuh dan persis seperti jari biasa, tingkat kerumitan operasi mungkin akan lebih tinggi. Hal ini untuk memastikan bahwa setelah operasi, tangan atau kaki bisa berfungsi dengan baik.
Tangan atau kaki yang sudah dioperasi mungkin perlu dipakaikan gips atau bidai hingga beberapa minggu. Setelah luka operasi sudah sembuh, dokter mungkin juga akan menyarankan terapi fisik maupun terapi okupasi, terutama jika polidaktili terjadi di tangan. Tujuan terapi fisik maupun terapi okupasi adalah agar anggota gerak bisa cepat pulih dan segera berfungsi seperti biasa.
Penanganan tersebut tidak hanya bisa diterapkan pada anak-anak, tetapi juga bisa pada orang dewasa. Jika Anda merasa tidak nyaman atau aktivitas Anda terganggu akibat polidaktili, lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada anak-anak, polidaktili dapat ditangani oleh dokter ortopedi ahli pediatrik.