Polymyxin B ophthalmic adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani infeksi bakteri pada mata. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat lain, seperti antibiotik jenis lain, antiradang, atau dekongestan, untuk mengoptimalkan penyembuhan dan perbaikan gejala infeksi mata.
Polymyxin B merupakan antibiotik golongan polipeptida yang berguna untuk memperlambat atau menghentikan infeksi bakteri. Polymyxin B ophthalmic bekerja dengan cara menempel ke dinding sel bakteri. Hal ini akan mengganggu aktivitas bakteri dalam menginfeksi mata dan pada akhirnya membunuh bakteri.
Di Indonesia, polymyxin B ophthalmic tersedia dalam bentuk tetes mata dan salep mata. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi radang di selaput pelindung mata (konjungtivitis), radang pada kornea mata (keratitis), keratokonjungtivitis, radang di kelopak mata (blefaritis), dan blefarokonjungtivitis.
Ada beberapa obat yang yang biasanya dikombinasikan dengan polymyxin B ophthalmic, misalnya chloramphenicol, neomycin, dexamethasone, hydrocortisone acetate, gramidicin, atau tetrahydrozoline HCl.
Merek dagang Polymyxin B Ophthalmic: Alletrol Compositum, Alletrol Compositum Forte, Cendo Mycetine, Cendo Polynef, Cendo Statrol, Cendo Xitrol, Conjuncto, Corthon, Exitrol, Inmatrol, Isotic Neolyson, Liposin, Litrol, Maxitrol, Nelymix, Nelydex, Otopain, Polidemisin, Polifrixin, Polygran, Polypred, Pondex, Spectron, Ximex Optixitrol
Apa Itu Polymyxin B Ophthalmic
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik golongan polipeptida |
Manfaat | Mengobati mata akibat infeksi bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Polymyxin B Opthalmic untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Belum diketahui apakah polymyxin B ophthalmic dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter. | |
Bentuk obat | Tetes mata dan salep mata |
Peringatan Sebelum Menggunakan Polymyxin B Ophthalmic
Polymyxin B ophthalmic merupakan obat yang perlu digunakan sesuai dengan resep dokter. Sebelum menggunakan polymyxin B ophthalmic, perhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan polymyxin B ophthalmic jika Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika sudah memiliki gangguan pada mata sebelumnya, seperti katarak atau glaukoma.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan tertentu, termasuk obat mata lain, suplemen, atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan polymyxin B ophthalmic, karena obat ini dapat menyebabkan pandangan kabur.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan polymyxin B ophthalmic.
Dosis dan Aturan Pakai Polymyxin B Ophthalmic
Dosis polymyxin B ophthalmic berbeda-beda bagi tiap pasien. Dokter akan menentukan dosis dan lama pengobatan sesuai dengan kombinasi obat, usia pasien, dan tingkat keparahan kondisi.
Berikut adalah dosis umum polymyxin B ophthalmic:
Kondisi: Infeksi bakteri pada mata
Bentuk obat: Tetes mata
- Dewasa dan anak-anak: 1–2 tetes pada mata yang bermasalah 1–6 kali sehari. Pada infeksi mata yang berat, obat bisa digunakan setiap jam.
Bentuk obat: Salep mata
- Dewasa dan anak-anak: Gunakan salep secukupnya pada bagian dalam kelopak mata bagian bawah, sebanyak 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Polymyxin B Ophthalmic dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi pada kemasan polymyxin B ophthalmic sebelum menggunakan obat ini.
Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan polymyxin B ophthalmic. Pastikan untuk tidak menyentuh ujung kemasan obat agar tidak terkontaminasi.
Lepas lensa kontak saat akan menggunakan polymyxin B ophthalmic. Pastikan ada jarak 15 menit sesudah penggunaan sebelum kembali menggunakan lensa kontak. Namun, umumnya Anda disarankan untuk tidak menggunakan lensa kontak selama mengalami infeksi mata.
Bila akan menggunakan polymyxin B tetes mata, teteskan obat pada mata yang terinfeksi, lalu tutup mata Anda selama 1–2 menit. Jika obat yang diteteskan tidak masuk ke dalam mata dengan benar, teteskan kembali obat ke dalam mata.
Jika akan menggunakan polymyxin B salep mata, tarik kelopak mata bagian bawah hingga membentuk kantung. Letakkan salep di sepanjang bagian dalam kelopak mata bawah dengan menjaga agar ujung tube salep tidak mengenai mata. Setelah itu, tutup mata Anda selama 1–2 menit.
Gunakan kacamata hitam jika mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, saat menjalani pengobatan dengan polymyxin B ophthalmic. Hubungi dokter jika kondisi yang Anda diderita memburuk atau tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan.
Interaksi Polymyxin B Ophthalmic dengan Obat Lain
Polymyxin B ophthalmic biasanya tidak berinteraksi dengan obat lain. Akan tetapi, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda menggunakan obat lain, terutama yang juga digunakan pada mata.
Beri jeda waktu sekitar 5−10 menit setelah menggunakan polymyxin B ophthalmic jika hendak menggunakan obat tetes mata atau salep mata jenis lain. Jika Anda juga menggunakan salep mata, gunakan obat tetes mata terlebih dahulu.
Efek Samping dan Bahaya Polymyxin B Ophthalmic
Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan polymyxin B ophthalmic adalah:
- Mata terasa tersengat atau terbakar selama 1–2 menit
- Mata merah dan terasa tidak nyaman
- Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang berat, seperti:
- Infeksi mata yang dialami memburuk
- Kelopak mata bengkak, gatal, dan kemerahan
- Mata nyeri atau terasa sangat tidak nyaman
- Mata sangat merah
- Mata sangat berair atau mengeluarkan banyak kotoran