Pomalidomide adalah obat untuk mengobati multiple myeloma, yaitu salah satu jenis kanker darah. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan sarkoma kaposi, yaitu jenis kanker yang berasal dari kelenjar limfe dan pembuluh darah.
Pomalidomide merupakan agen imunomodulator yang bekerja dengan cara meningkatkan kerja sistem imun, menghambat pertumbuhan sel tumor, dan memicu kematian sel tumor. Dalam pengobatan multiple myeloma, pomalidomide akan dikombinasikan dengan dexamethasone.
Merek dagang pomalidomide: -
Apa Itu Pomalidomide
Golongan | Obat resep |
Kategori | Imunomodulator |
Manfaat | Mengobati multiple myeloma atau sarkoma kaposi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Pomalidomide untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.Obat dalam kategori ini tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.Pomalidomide belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Namun, ibu tidak boleh menyusui bayi saat mengonsumsi obat ini. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Pomalidomide
Pomalidomide hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi pomalidomide:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Pomalidomide tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terdapat obat ini, thalidomide, atau lenalidomide.
- Obat ini tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan selama mengonsumsi pomalidomide.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami stroke, serangan jantung, emboli paru, atau deep vein thrombosis (DVT). Pomalidomide sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat penyakit tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit hati, hiperkolesterolemia, hipertensi, obesitas, sedang menjalani cuci darah, atau sudah mengalami menopause.
- Jangan merokok selama mengonsumsi pomalidomide, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi pomalidomide, jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
- Jangan melakukan donor darah selama pengobatan dengan pomalidomide hingga 1 bulan setelahnya.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi pomalidomide, karena obat ini bisa menyebabkan pusing.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi selama mengonsumsi pomalidomide. Sebisa mungkin hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi pomalidomie.
Dosis dan Aturan Pakai Pomalidomide
Dosis yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan kondisi medis, respons tubuh pasien terhadap pengobatan, hasil tes laboratorium, dan obat lain yang digunakan pasien.
Berikut adalah dosis umum pomalidomine untuk orang dewasa:
Kondisi: Multiple myeloma yang parah
- Dosisnya 4 mg per hari, selama 21 hari dari siklus 28 hari. Obat diberikan bersama dexamethasone dosis rendah. Dosis baru diubah sesuai respons tubuh terhadap obat dan perkembangan kondisi.
Kondisi: Sarkoma kaposi yang berhubungan dengan AIDS
- Dosisnya 5 mg per hari, selama 21 hari dari siklus 28 hari. Dosis baru diubah sesuai respons tubuh terhadap obat dan perkembangan kondisi.
Kondisi: Sarkoma kaposi pada orang yang tidak terinfeksi HIV (HIV-negatif)
- Dosisnya 5 mg per hari, selama 21 hari dari siklus 28 hari. Dosis baru diubah sesuai respons tubuh terhadap obat dan perkembangan kondisi.
Cara Mengonsumsi Pomalidomide dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi pomalidomide. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, telan kapsul pomalidomide dengan utuh bersama air. Jangan membelah, mengigit, atau membuka kapsul sebelum mengonsumsinya. Jika kapsul tidak sengaja terbuka lalu tersentuh, buang obat kemudian cuci tangan dengan sabun dan air.
Apabila lupa mengonsumsi obat, segera mengonsumsinya jika jeda waktu dengan dosis selanjutnya masih 12 jam. Bila kurang dari 12 jam, abaikan dan jangan menggandakan dosis, minum dosis pada waktu yang biasanya.
Lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara berkala ketika mengonsumsi obat ini. Pemeriksaan rutin perlu dilakukan agar perkembangan kondisi dan efektivitas obat dapat selalu terpantau.
Simpan pomalidomide dalam wadah tertutup di ruangan yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Pomalidomide dengan Obat Lain
Kadar pomalidomide di dalam darah dapat meningkat jika dikonsumsi dengan obat-obatan penghambat CYP1A2 atau penghambat CYP3A4, seperti:
- Ciprofloxacin
- Enoxacin
- Fluvoxamine
- Clarithromycin
- Erythromycin
- Diltiazem
- Itraconazole
- Ritonavir
- Ketoconazole
- Verapamil
Efek Samping dan Bahaya Pomalidomide
Konsumsi pomalidomide dapat menyebabkan efek samping berupa:
- Mual atau muntah
- Rasa lelah
- Pusing
- Kebingungan
- Tubuh terasa lemah
- Nafsu makan hilang
- Kram otot, nyeri otot, nyeri punggung, atau nyeri tulang
- Sembelit atau diare
Hubungi dokter bila efek samping di atas tidak kunjung membaik atau semakin parah. Segera temui dokter bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Gejala anemia, yang ditandai kulit pucat atau lemas
- Gejala penyakit infeksi, yang bisa ditandai dengan demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, atau batuk
- Gejala penyakit liver, yang bisa ditandai dengan urine berwarna gelap, sakit perut parah, muntah terus-menerus, atau kulit dan bola mata tampak kuning (penyakit kuning)
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki
- Bengkak pada tangan atau kaki
- Mudah memar
- Gejala sindrom lisis tumor, yang bisa ditandai dengan nyeri perut, sulit buang air kecil, kejang, atau pingsan