Popok bayi tersedia dalam berbagai jenis, yaitu popok kain, clodi, dan popok sekali pakai. Fungsi ketiganya sama, tetapi setiap jenis popok memiliki perbedaan dalam daya serap dan kepraktisannya. Nah, guna menemukan popok yang cocok untuk Si Kecil, pastikan Bunda mengenali kelebihan dan kekurangan setiap popok bayi, ya.
Banyaknya popok bayi di pasaran membuat sebagian orang tua, terutama yang masih baru, jadi galau memutuskan popok apa yang terbaik untuk buah hatinya. Ditambah lagi, popok adalah suatu kebutuhan, sehingga penting bagi orang tua untuk menyesuaikan pilihan popok dengan anggaran yang dimiliki, agar ketersediaannya selalu terpenuhi.
Jenis-Jenis Popok Bayi
Untuk memudahkan Bunda memilih popok yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan kenyamanan Si Kecil, berikut ini adalah informasi seputar jenis popok bayi beserta kekurangan dan kelebihannya:
1. Popok kain
Popok kain terdiri dari sehelai kain dengan dua tali di masing-masing ujungnya. Popok ini bisa menjadi pilihan yang ramah lingkungan karena bisa dicuci dan digunakan kembali.
Dari segi biaya, hal ini juga membuat popok kain lebih ekonomis. Bahkan, jika dipakai dan dicuci dengan tepat, popok kain bisa digunakan untuk anak Bunda selanjutnya, lho.
Keunggulan lainnya, popok kain juga umumnya terbuat dari bahan yang lembut, seperti katun, sehingga nyaman untuk kulit bayi. Hal ini juga membuat popok kain cocok untuk kulit bayi yang sensitif karena tidak mengandung bahan kimia yang bisa memicu iritasi kulit.
Sayangnya, popok kain mudah bocor sehingga harus sering diganti. Selain itu, popok bayi ini juga tidak praktis, karena butuh banyak waktu untuk dicuci dan dikeringkan, terlebih jika sudah terkena kotoran bayi.
2. Clodi
Clodi (cloth diapers) juga termasuk jenis popok kain. Popok ini terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan dalam yang menyerap cairan dan lapisan luar yang tahan air. Beberapa clodi dilengkapi dengan perekat atau kancing agar bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh Si Kecil.
Sama seperti popok kain di atas, clodi juga bisa dicuci dan digunakan berulang kali, sehingga lebih ramah lingkungan. Meski harga satuannya jauh lebih mahal daripada popok kain, clodi tetap lebih hemat bila dibandingkan dengan penggunaan popok sekali pakai untuk jangka panjang.
Clodi memiliki daya serap yang lebih tinggi dibandingkan popok kain biasa, sehingga bisa menampung lebih banyak urine. Clodi juga menggunakan kain yang lembut dan nyaman untuk kulit bayi, serta bebas bahan kimia yang bisa memicu alergi atau iritasi kulit.
Kekurangannya, butuh waktu lama untuk mencuci dan menjemur clodi karena lapisan kainnya cukup tebal. Selain itu, karena termasuk popok kain, clodi juga bisa bocor sehingga Bunda perlu sering menggantinya.
3. Popok sekali pakai
Banyak orang tua yang memilih popok bayi sekali pakai karena dianggap lebih praktis. Popok bayi jenis ini terdiri dari lapisan luar berupa plastik dan lapisan dalam yang mengandung gel untuk menyerap cairan. Hal ini memungkinkan popok sekali pakai menyerap urine dan kotoran lebih banyak, sehingga tidak gampang bocor dan tidak perlu sering diganti.
Nilai plusnya lagi, beberapa popok sekali pakai terbuat dari bahan yang bisa mengurangi kelembapan, sehingga kulit bayi bisa tetap kering dan tidak mudah terkena ruam popok. Popok sekali pakai juga dinilai lebih higienis, karena bisa langsung dibuang setelah digunakan.
Di balik keunggulannya, popok sekali pakai juga punya kekurangan nih, Bun. Untuk penggunaan jangka panjang, harga popok sekali pakai relatif lebih mahal dibandingkan popok kain. Selain itu, beberapa popok juga mengandung bahan kimia tambahan, seperti pewangi dan pewarna, yang berisiko menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Tips Memilih Popok Bayi
Setelah menentukan popok bayi jenis apa yang ingin dipakaikan pada Si Kecil, Bunda perlu mengetahui bagaimana cara memilih popok yang tepat, nih. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:
- Pilihlah popok yang ukurannya sesuai dengan tubuh bayi agar lebih nyaman dipakai sekaligus mencegah kebocoran dan ruam popok.
- Pilih popok sekali pakai yang minim bahan kimia tambahan atau berlabel hipoalergenik untuk mencegah alergi pada bayi.
- Untuk popok sekali pakai, pilihlah popok dengan indikator khusus yang memungkinkan Bunda mengetahui kapan popok Si Kecil sudah penuh perlu diganti.
- Jika memutuskan untuk menggunakan popok kain, pilihlah bahan yang lembut dan mudah menyerap cairan, seperti katun.
- Khusus untuk popok kain dan clodi, lebihkan persediaan popok agar selalu ada ketika Bunda perlu menggantinya.
Itulah beberapa jenis popok bayi dan tips memilihnya. Untuk clodi dan popok sekali pakai, rutinlah menggantinya setiap 2–3 jam sekali atau saat popok sudah penuh, supaya tidak bocor. Khusus untuk popok kain, gantilah segera setelah bayi buang air kecil atau buang air besar agar permukaan kulit bayi tidak lembap.
Bila Si Kecil mengalami ruam popok, periksakan kondisi Si Kecil ke dokter melalui Chat Bersama Dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. Bunda juga akan mendapatkan saran mengenai jenis popok yang cocok dan sesuai dengan kondisi kulit Si Kecil, lho.