Posisi tidur setelah kuretase bisa membantu mengurangi tekanan pada otot perut, panggul, dan punggung bagian bawah. Pasalnya, jika bagian tersebut tertekan, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti nyeri atau kram. Hal itu tentunya dapat mengganggu waktu istirahat.
Setelah menjalani prosedur kuretase, Anda mungkin akan merasakan beberapa efek samping, seperti perdarahan dari vagina, kram di bagian panggul dan nyeri punggung, sampai beberapa hari.
Meski tergolong ringan, nyeri akibat kuretase bisa mengganggu kenyamanan Anda, bahkan sampai sulit tidur. Untuk mencegah dan meringankan nyeri, Anda bisa menerapkan posisi tidur setelah kuretase.
Posisi Tidur Setelah Kuretase yang Dianjurkan
Keluhan setelah menjalani prosedur kuretase bisa berkurang dengan menerapkan posisi tidur berikut ini:
Posisi tidur miring
Posisi tidur miring, baik itu miring ke kiri maupun ke kanan, merupakan posisi tidur setelah kuretase yang dianjurkan. Pasalnya, posisi ini sangat minim tekanan pada panggul, sehingga tidak memperburuk nyeri akibat kuretase saat tidur. Dengan begitu, tidur pun bisa menjadi lebih nyenyak.
Nah, agar posisi tidur setelah kuretase ini makin efektif, Anda juga perlu meletakkan bantal kecil atau guling di antara kedua kaki. Tujuannya untuk menjaga pinggul dan tulang belakang tetap sejajar, sehingga tidak memperparah nyeri punggung bagian bawah.
Posisi tidur telentang
Jika tidak terbiasa tidur dengan posisi miring, cobalah tidur dengan posisi telentang. Meski terlihat dapat memperparah nyeri punggung akibat kuretase, tidur dengan posisi telentang justru dapat meredakan nyeri di area tersebut.
Tidur dengan posisi telentang dapat mengendurkan otot punggung dan menjaga tulang belakang tetap berada pada posisinya, sehingga nyeri di punggung bagian bawah akibat kuretase pun berkurang. Namun, agar posisi tidur setelah kuretase ini makin efektif, pastikan Anda menyelipkan bantal kecil di bawah lutut, ya.
Hal Lain yang Perlu Diperhatikan Setelah Menjalani Kuretase
Selain menerapkan posisi tidur setelah kuretase di atas, ada beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan guna mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko terjadinya infeksi setelah menjalani kuretase, seperti:
- Hindari berhubungan seksual selama 2 minggu atau selama jangka waktu yang direkomendasikan oleh dokter.
- Gunakan pembalut untuk mengurangi perdarahan akibat kuretase. Namun, hindari penggunaan tampon atau menstrual cup karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
- Hindari berenang, berendam, atau menggunakan produk pembersih vagina selama 3 hari atau selama jangka waktu yang direkomendasikan oleh dokter.
- Batasi aktivitas dan hindari mengangkat beban berat selama proses pemulihan.
- Konsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.
Jika sudah menerapkan perawatan dan posisi tidur setelah kuretase di atas, tetapi keluhan nyeri makin parah bahkan hingga mengganggu tidur Anda, berkonsultasilah dengan dokter secara online lewat Chat Bersama Dokter sebagai langkah awal. Dokter mungkin akan memberikan penanganan tambahan atau merekomendasikan pengobatan lebih lanjut di rumah sakit bila diperlukan.