Power pumping adalah teknik memompa ASI untuk meningkatkan jumlah ASI perah. Teknik ini meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt untuk merangsang produksi ASI.
Memerah ASI bisa dilakukan oleh ibu menyusui yang tidak bisa selalu bersama bayinya, atau memiliki kondisi khusus yang membuat menyusui langsung tidak memungkinkan. Namun, ada kalanya jumlah ASI perah yang dihasilkan tidak sesuai harapan.
Power pumping dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah ASI perah. Metode ini dapat merangsang payudara untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
Cara Kerja Power Pumping
ASI diproduksi sesuai permintaan. Ini artinya makin sering payudara dikosongkan, baik melalui menyusui langsung atau memompa, makin banyak pula ASI yang akan dihasilkan.
Power pumping dilakukan dengan meniru cluster feeding, yaitu pola menyusu bayi yang lebih singkat tetapi lebih sering dari biasanya. Pola menyusui dengan cluster feeding umumnya akan terjadi ketika bayi sedang dalam fase growth spurt (lonjakan pertumbuhan). Di fase ini, bayi membutuhkan lebih banyak asupan kalori dari ASI.
Jika biasanya bayi menyusu 1 kali setiap 2–3 jam, bayi dengan cluster feeding bisa menyusu beberapa kali dalam 1 jam, tetapi dengan durasi yang lebih singkat. Hal ini akan membuat tubuh ibu memproduksi ASI sebanyak yang dibutuhkan bayi.
Teknik power pumping dilakukan dengan memanfaatkan prinsip tersebut. Memompa ASI lebih sering dalam jangka waktu tertentu diharapkan dapat merangsang payudara untuk terus memproduksi ASI.
Cara Melakukan Power Pumping
Waktu terbaik untuk melakukan power pumping adalah di pagi hari karena produksi atau persediaan ASI sedang optimal. Meski demikian, Anda bisa melakuan power pumping kapan saja sesuai kebutuhan.
Anda dapat menggunakan pompa elektrik dengan hisapan ganda agar pengosongan payudara bisa dilakukan secara bersamaan.
Sebelum memulai power pumping, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar hasilnya maksimal, seperti meluangkan waktu selama setidaknya 1 jam tanpa gangguan dan mencari tempat yang tenang dan nyaman. Ini dilakukan agar tubuh dan pikiran Anda dalam keadaan rileks, sehingga ASI lebih mudah mengalir.
Selanjutnya, Anda dapat melakukan power pumping dengan cara berikut ini:
- Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.
- Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.
- Perah kedua payudara kembali selama 10 menit.
Anda dapat mengulangi metode di atas sebanyak 1–2 kali sehari, atau mencoba metode alternatif dengan durasi lebih singkat. Berikut ini adalah metode power pumping yang dapat diulang hingga 5 kali sehari:
- Perah kedua payudara selama 5 menit, kemudian istirahat selama 5 menit.
- Perah kedua payudara selama 5 menit, kemudian istirahat selama 5 menit.
- Perah kedua payudara kembali selama 5 menit.
Peningkatan kuantitas ASI umumnya akan terlihat setelah melakukan power pumping dengan rutin selama 2–3 hari. Namun, ada juga yang baru merasakan hasilnya setelah 4–7 hari.
Perlu diingat, power pumping dilakukan bukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa, tetapi sebagai sesi tambahan. Selain itu, power pumping hanya disarankan untuk dilakukan oleh ibu menyusui yang mengalami penurunan produksi ASI.
Ibu menyusui yang produksinya lancar dan sudah cukup, disarankan untuk tetap menyusui seperti biasa dan tidak perlu mencoba melakukan power pumping.
Hal ini untuk mencegah kelebihan produksi ASI yang dapat mengakibatkan breast engorgement. Ini adalah kondisi payudara membengkak akibat ASI berlebih dan tidak dikeluarkan.
Selain melakukan power pumping, Anda juga dapat mengonsumsi makanan pelancar ASI, mengonsumsi suplemen pelancar ASI jika perlu, menyusui lebih sering, atau memompa ASI sambil menyusui untuk meningkatkan produksi ASI.
Jika jumlah ASI perah masih dirasa kurang meski sudah mencoba power pumping maupun cara yang telah disebutkan di atas, konsultasikan kendala ini ke dokter.
Dokter dapat memberikan saran terkait cara memerah ASI dan memberikan maupun meresepkan suplemen atau obat untuk meningkatkan produksi ASI, jika memang diperlukan.