Probenecid adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat yang tinggi di dalam darah. Obat ini ditujukan bagi penderita penyakit gout. Probenecid juga digunakan untuk meningkatkan efektivitas antibiotik tertentu dalam mengatasi infeksi bakteri.
Probenecid merupakan obat penurun kadar asam urat golongan urisocuric. Probenecid meningkatkan pembuangan asam urat melalui urine dengan membantu ginjal membuang lebih banyak asam urat. Hasilnya, asam urat yang menumpuk di dalam darah berkurang.
Penggunaan probenecid dapat mengurangi risiko kambuhnya serangan gout. Namun, obat ini tidak digunakan saat sedang terjadi serangan gout. Selain itu, konsumsi probenecid secara rutin juga bisa mencegah komplikasi asam urat tinggi, seperti batu ginjal.
Terkadang, probenecid juga digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri. Obat ini tidak memiliki efek antibakteri, tetapi bisa meningkatkan efektivitas antibiotik golongan penicillin, misalnya amoxicillin dan ampicillin. Hal ini karena probenecid dapat menghambat proses pembuangan antibiotik melalui urine.
Merek dagang probenecid: Probenid
Apa Itu Probenecid
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat asam urat |
Manfaat | Menurunkan kadar asam urat tinggi (hiperurisemia) |
Dikonsumsi oleh | Anak usia >2 tahun hingga dewasa |
Probenecid untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Probenecid untuk ibu menyusui | Probenecid dapat digunakan selama masa menyusui hanya jika disarankan oleh dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Probenecid
Probenecid tidak boleh digunakan saat serangan gout terjadi. Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit asam urat yang sudah memiliki batu ginjal.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum Anda atau anak Anda menjalani terapi dengan probenecid adalah:
- Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Probenecid tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika memiliki kelainan darah, seperti anemia, leukopenia, atau trombositopenia. Probenecid tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika sedang atau pernah mengalami penyakit liver, penyakit jantung, stroke, tukak lambung, atau penyakit ginjal, termasuk batu ginjal.
- Beri tahu dokter jika sedang menjalani terapi kanker dengan kemoterapi atau prosedur radioterapi.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan probenecid jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Informasikan kepada dokter mengenai semua obat yang sedang digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan probenecid jika direncanakan untuk menjalani operasi.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan jika timbul pusing setelah minum probenecid.
- Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi probenecid.
Dosis dan Aturan Pakai Probenecid
Berikut adalah dosis probenecid berdasarkan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Menangani penyakit asam urat atau gout
- Dewasa: 250 mg, 2 kali sehari, selama 1 minggu, dilanjutkan dengan dosis 500 mg, 2 kali sehari. Dosis bisa ditambah lagi sebanyak 500 mg tiap 4 minggu. Dosis maksimal 2.000 mg per hari.
Tujuan: Meningkatkan dan memperpanjang efektivitas antibiotik penicillin, termasuk ampicillin dan amoxicillin.
- Dewasa: 500 mg, 4 kali sehari.
- Anak usia ≥2 tahun dengan berat badan (BB) ≤59 kg: 25 mg/kgBB sebagai dosis tunggal, dilanjutkan dengan dosis 40 mg/kgBB per hari.
Cara Mengonsumsi Probenecid dengan Benar
Gunakanlah probenecid sesuai arahan dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan probenecid yang benar berikut ini:
- Konsumsilah probenecid bersama makanan untuk mengurangi risiko terjadinya sakit perut. Telan tablet probenecid dengan air putih.
- Dalam beberapa bulan pertama penggunaan, probenecid dapat memicu serangan gout yang lebih sering. Kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu dan tidak menandakan bahwa probenecid tidak efektif, justru sebaliknya. Dokter juga akan meresepkan obat untuk mengatasi serangan gout yang muncul.
- Apabila lupa menggunakan probenecid, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
- Minumlah 6–8 gelas air putih (1,5–2 liter) setiap hari selama menjalani pengobatan dengan probenecid. Tujuannya adalah untuk menghindari timbulnya batu ginjal.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol, minuman bersoda, buah kalengan, atau makanan yang tinggi akan purin, seperti jeroan dan daging merah. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya serangan asam urat di kemudian hari.
- Lanjutkan penggunaan probenecid meski keluhan yang dialami sudah membaik. Jangan menghentikan pengobatan kecuali atas petunjuk dokter.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan probenecid, Anda akan diminta untuk menjalani tes asam urat, tes fungsi hati dan ginjal, dan pemeriksaan darah lengkap, secara berkala.
- Simpan probenecid di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Hubungi doker jika gejala penyakit asam urat tidak membaik atau makin parah. Dokter dapat meresepkan obat lain, seperti colchicine, untuk membantu mengurangi gejala penyakit asam urat.
Interaksi Probenecid dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi jika probenecid digunakan dengan obat lain adalah:
- Penurunan efektivitas probenecid jika digunakan dengan aspirin atau pyrazinamide
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping probenecid jika digunakan dengan lorazepam, indomethacin, ketoprofen, ketorolac, ibuprofen, atau diclofenac
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat golongan sulfonilurea, seperti glimepiride
- Peningkatan efektivitas obat antibiotik golongan penicillin, dapsone, rifampicin, ceftazidime, cefazolin, cefixime, atau imipenem-cilastin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari thiopental
Efek Samping dan Bahaya Probenecid
Probenecid dapat memperbanyak jumlah serangan gout pada masa awal penggunaannya. Meski begitu, obat ini tetap perlu dikonsumsi secara rutin agar efeknya maksimal.
Efek samping lain yang dapat timbul setelah mengonsumsi probenecid adalah:
- Mual atau muntah
- Sakit kepala atau pusing
- Gusi terasa sakit atau gusi luka
- Hilang selera makan
- Buang air kecil lebih sering dari biasanya
- Sensasi hangat dan kemerahan di sekitar leher maupun wajah (flushing)
Segera hubungi dokter jika muncul reaksi alergi obat atau timbul efek samping yang mengganggu, termasuk:
- Nyeri di punggung bagian bawah atau pinggang yang parah
- Sulit buang air kecil atau nyeri saat buang air kecil
- Urine mengandung darah
- Warna urine keruh
- Kencing berbusa
- Mata dan kaki bengkak
- Gejala kelainan darah, seperti mudah memar, perdarahan yang sulit berhenti atau tidak jelas penyebabnya, lelah yang luar biasa, pusing berat seperti akan pingsan, kulit pucat, jantung berdebar, atau sesak napas
- Sering mengalami gejala infeksi, seperti demam, menggigil, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
- Penyakit liver, yang gejalanya berupa urine berwarna gelap, sakit perut yang parah, tinja pucat seperti dempul, atau penyakit kuning
Untuk respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter melalui chat. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengurangi efek samping. Jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.