Procaterol HCl Inhalasi adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti bronkitis kronis atau emfisema. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Procaterol HCl inhalasi bekerja langsung ke otot-otot saluran pernapasan. Obat ini membuat otot saluran pernapasan lebih rileks sehingga saluran pernapasan melebar. Dengan begitu, udara dari dan ke paru-paru dapat mengalir lebih lancar.
Procaterol HCl inhalasi bekerja lebih cepat daripada procaterol HCl oral yang diminum. Efek obat ini bisa dirasakan dalam 5 menit setelah dihirup. Selain itu, procaterol HCl inhalasi juga memiliki efek samping yang lebih sedikit, .
Merek dagang procaterol HCl inhalasi: Meptin, Meptin Swinghaler
Apa itu Procaterol HCl Inhalasi
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bronkodilator jenis agonis beta-2 |
Manfaat | Mengatasi sesak napas akibat penyempitan saluran pernapasan, misalnya pada asma atau PPOK |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Procaterol HCl Inhalasi ntuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dokter menyarankan demikian. | |
Belum diketahui apakah procaterol HCl inhalasi terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk | Larutan inhalasi atau serbuk (inhaler) |
Peringatan Sebelum Menggunakan Procaterol HCl Inhalasi
Procaterol HCl inhalasi tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan procaterol HCl inhalasi, di antaranya:
- Jangan menggunakan procaterol HCl inhalasi jika memiliki alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung, aritmia, atau diabetes.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Pastikan Anda sudah paham mengenai penggunaan procaterol HCl inhalasi dan efek sampingnya pada lansia dan anak-anak, karena kelompok ini lebih berisiko untuk mengalami efek samping yang serius.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Procaterol HCl inhalasi jika direncanakan melakukan tes alergi, karena obat ini dapat memengaruhi hasil tes alergi. Hentikan penggunaan obat 12 jam sebelum menjalani tes.
- Segera ke dokter jika mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang serius, setelah procaterol HCl inhalasi.
Dosis dan Aturan Pakai Procaterol HCl Inhalasi
Dosis procaterol HCl inhalasi tergantung pada usia dan kondisi pasien, serta tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut adalah rincian dosis procaterol HCl inhalasi untuk mengatasi asma, bronkitis kronis, dan emfisema:
Cairan inhalasi dengan nebulizer
- Dewasa: 30–50 mcg (0,3–0,5 ml) per hari.
- Anak-anak: 10–30 mcg (0,1–0,3 ml) per hari.
Serbuk inhaler
- Dewasa: 20 mcg (2 hirupan), 4 kali sehari.
- Anak-anak: 10 mcg (1 hirupan), 4 kali sehari.
Cara Menggunakan Procaterol HCl Inhalasi dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca keterangan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan procaterol HCl inhalasi. Jangan memulai atau menghentikan pengobatan, serta menambah atau mengurangi dosis procaterol HCl inhalasi, tanpa seizin dokter.
Jangan menggunakan procaterol HCl inhalasi melebihi dosis yang dianjurkan. Penderita yang menggunakan obat ini secara berlebihan berisiko mengalami gejala overdosis yang berbahaya, seperti gangguan irama jantung dan henti jantung.
Sebelum menggunakan procaterol HCl melalui inhaler, pastikan tepi corong isap (mouthpiece) dalam keadaan bersih dan kering. Pada anak-anak atau lansia, gunakan spacer untuk memudahkan penggunaan inhaler.
Lepaskan tutup inhaler, lalu kocok inhaler dan hembuskan napas sebanyak-banyaknya. Setelah itu, isap procaterol HCl melalui mulut secara perlahan sambil menekan botol inhaler. Pastikan bibir menutup semua sisi corong inhaler sehingga tidak ada obat yang keluar.
Setelah obat terhirup, lepaskan mouthpiece, tahan napas selama sekitar 10 detik, lalu hembuskan napas perlahan. Beri jeda sekitar 1 menit jika perlu menghirup obat lebih dari 1 kali.
Jangan lupa bersihkan mouthpiece dan spacer setidaknya 1 minggu sekali. Jangan lupa untuk membawa obat ini tiap bepergian.
Jika Anda menggunakan procaterol HCl larutan inhalasi dengan nebulizer, pastikan alat sudah dalam keadaan bersih. Masukkan cairan obat sesuai dosis yang dianjurkan ke dalam wadah atau cangkir nebulizer. Sambungkan corong isap atau masker ke cangkir nebulizer, kemudian pasang selang penyambung ke kompresor dan cangkir nebulizer.
Saat alat sudah siap, nyalakan mesin kompresor. Letakkan masker ke mulut dan hiruplah obat secara perlahan dengan napas yang dalam selama 10–15 menit, atau sampai obat di dalam cangkir nebulizer habis.
Interaksi Procaterol HCl Inhalasi dengan Obat Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika procaterol HCl Inhalasi digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung atau henti jantung jika digunakan dengan epinephrine atau isoproterenol
- Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia dan efek samping pada jantung jika digunakan dengan obat kortikosteroid, seperti betamethasone atau hydrocortisone, obat turunan xanthine, seperti teofilin, atau obat diuretik, seperti furosemide
Efek Samping dan Bahaya Procaterol HCl Inhalasi
Procaterol HCl inhalasi jarang menyebabkan efek samping, kecuali jika digunakan secara berlebihan. Efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan procaterol HCl secara berlebihan antara lain:
- Sakit kepala atau pusing
- Mual
- Muntah
- Tremor
- Jantung terasa cepat atau berdebar-debar
- Rasa sangat haus
- Gelisah
Segera hentikan penggunaan procaterol HCl inhalasi dan periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau sangat mengganggu.
Penggunaan procaterol HCl inhalasi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hipokalemia. Beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala hipokalemia, seperti hilang nafsu makan, sembelit, lemas, kesemutan, atau kram otot.
Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, yang bisa ditandai dengan munculnya ruam yang gatal dan bengkak, bengkak di mata atau bibir, maupun sulit bernapas.