Proctalgia fugax adalah nyeri anus atau dubur yang terjadi secara tiba-tiba dan hilang dengan cepat. Nyeri anus akibat proctalgia fugax terjadi selama beberapa detik atau menit dan tidak lebih dari 30 menit. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderitanya.
Sekitar 8–18% orang di seluruh dunia pernah mengalami proctalgia fugax. Namun, kondisi ini jarang kambuh dan umumnya hanya terjadi kurang dari lima kali dalam 1 tahun. Meski dapat terjadi pada siapa saja, proctalgia fugax lebih sering dialami oleh wanita usia 30–60 tahun.
Penyebab Proctalgia Fugax
Penyebab proctalgia fugax belum diketahui secara pasti. Namun, nyeri ini diduga terjadi akibat ketegangan atau kontraksi tiba-tiba (spasme) pada otot sfingter ani, yaitu otot di ujung anus yang berfungsi mengatur buang air besar.
Menurut beberapa penelitian, proctalgia fugax juga dapat terjadi akibat tekanan di saraf pudenda, yaitu saraf utama di daerah anus dan kelamin. Tekanan ini bisa dipicu oleh prosedur histerektomi atau skleroterapi.
Selain kondisi di atas, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya proctalgia fugax, yaitu:
- Aktivitas seksual
- Stres
- Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome)
- Depresi
- Kecemasan
- Pergerakan usus tidak normal
- Sembelit (konstipasi)
- Menstruasi
Gejala Proctalgia Fugax
Proctalgia fugax merupakan salah satu penyebab dari nyeri anus. Gejala yang muncul meliputi nyeri, kram, tertusuk, atau perih, di anus. Nyeri muncul secara mendadak dan dirasakan selama beberapa detik atau menit, tetapi tidak lebih dari 30 menit dan sering kali berhenti dengan sendirinya.
Kebanyakan penderita proctalgia fugax jarang mengalami nyeri yang berulang. Kondisi ini umumnya hanya terjadi kurang dari 5 kali dalam 1 tahun. Penderita juga biasanya tidak merasakan keluhan apa pun sebelum nyeri terjadi.
Penderita proctalgia fugax bisa merasakan nyeri pada malam hari, tetapi nyeri juga bisa dirasakan pada siang hari. Nyeri yang dirasakan bisa cukup parah hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya membuat penderita terbangun dari tidur.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami nyeri di anus atau dubur. Nyeri pada proctalgia fugax dapat menyerupai gejala dari kondisi atau penyakit lain. Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter diperlukan untuk memastikan penyebab dari keluhan yang dialami.
Segera temui dokter jika nyeri anus tidak kunjung berhenti atau disertai dengan beberapa gejala berikut:
- Demam
- Diare
- Perdarahan dari anus
- Pusing
- Pingsan
Diagnosis Proctalgia Fugax
Pada tahap awal, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai keluhan yang dialami pasien, termasuk tingkat keparahan nyeri di anus dan berapa lama pasien mengalami nyeri tersebut, serta riwayat kesehatan pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi benjolan, luka robek, ruam, atau abses di sekitar dubur. Dokter juga akan memeriksa bagian dalam anus dengan menggunakan tangan untuk memeriksa adanya benjolan, perdarahan, atau kelainan tertentu.
Setelah itu, dokter juga mungkin akan menggunakan alat bernama proctoscope untuk melihat kondisi anus hingga ke area bagian akhir dari usus besar (rektum).
Jika diperlukan, dokter dapat melakukan tes lanjutan berupa:
- Pemindaian, seperti USG dan MRI, untuk melihat bagian dalam anus
- Sigmoidoskopi, dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi kamera, untuk melihat kondisi hingga ke dalam usus
- Tes manometri anorektal, untuk mengukur kontraksi otot anus
Pemeriksaan kondisi mental pasien juga mungkin perlu dilakukan jika keluhan diduga berkaitan dengan kondisi kejiwaan atau psikologis. Diagnosis proctalgia fugax dapat dipastikan jika penyebab lain nyeri anus, seperti wasir, abses anus, dan kanker anus, tidak ditemukan saat pemeriksaan.
Pengobatan Proctalgia Fugax
Umumnya, nyeri anus yang timbul pada proctalgia fugax tidak memerlukan pengobatan khusus karena dapat pulih dengan sendirinya. Akan tetapi, jika nyeri bertambah parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, beberapa metode pengobatan di bawah ini dapat dilakukan:
- Pemberian obat oles, seperti krim diltiazem dan krim glyceryl trinitrate, untuk melemaskan otot di sekitar anus dengan cara melebarkan pembuluh darah
- Pemberian suntik botox, untuk mengurangi tegang otot di sekitar anus
- Terapi stimulasi listrik, untuk menenangkan otot di sekitar anus dengan menghantarkan sinyal listrik
Selain beberapa pengobatan di atas, pasien juga dianjurkan untuk melakukan hal-hal di bawah ini guna meredakan nyeri dan membantu proses penyembuhan:
- Merendam anus dengan air hangat (sitz bath)
- Membersihkan anus dengan lembut setelah buang air besar (BAB)
- Tidak menggunakan sabun yang mengandung pewangi
- Tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat
- Tidak duduk terlalu lama
Jika nyeri anus berkaitan dengan masalah psikologis, konsultasi dengan psikolog atau psikiater juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan mental yang diderita.
Apabila setelah pemeriksaan lengkap tidak ditemukan masalah atau penyebab lain, proctalgia fugax umumnya bukan kondisi serius dan tidak menyebabkan masalah dalam jangka panjang.
Komplikasi Proctalgia Fugax
Jika bertambah parah, proctalgia fugax dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Gangguan tidur jika terjadi pada malam hari
- Rasa tidak nyaman
- Gangguan kecemasan
Pencegahan Proctalgia Fugax
Mengingat penyebab proctalgia fugax belum diketahui, kondisi ini juga sulit untuk dicegah. Upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah mengikuti anjuran pengobatan dari dokter jika Anda menderita penyakit yang bisa menyebabkan proctalgia fugax.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya proctalgia fugax. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Menghindari atau mengelola stres dengan baik
- Mengatasi depresi dan kecemasan, misalnya dengan berkonsultasi ke psikiater atau psikolog dan mengikuti anjuran dan terapi yang diberikan
- Mengonsumsi makanan tinggi serat agar terhindar dari konstipasi atau sembelit