Prohiper adalah obat untuk mengatasi gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat ini dapat mengurangi perilaku impulsif dan hiperaktif, serta membantu penderita ADHD untuk berkonsentrasi.

Prohiper mengandung methylphenidate yang bekerja dengan cara meningkatkan kadar norepinefrin dan dopamin di otak. Cara kerja ini akan membantu penderita ADHD mempertahankan fokus dan mengendalikan perilakunya sehingga ia dapat belajar, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain secara lebih baik.

Prohiper

Selain untuk ADHD, Prohiper juga digunakan dalam pengobatan narkolepsi, yaitu gangguan tidur yang bisa menyebabkan penderitanya tertidur secara tiba-tiba. Perlu diingat bahwa Prohiper tidak boleh digunakan tanpa pengawasan dokter, karena obat ini dapat menyebabkan kecanduan.

Apa Itu Prohiper

Bahan aktif Methylphenidate hydrochloride
Golongan Obat resep
Kategori Stimulan sistem saraf
Manfaat Menangani gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD)
Mengobati narkolepsi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Prohiper untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kandungan methylphenidate di dalam prohiper dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Prohiper

Prohiper hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, di antaranya:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Prohiper tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda baru saja menggunakan obat golongan MAOI. Jangan mengonsumsi Prohiper jika Anda sedang atau baru saja minum obat MAOI.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita gangguan irama jantung, gagal jantung, serangan jantung, penyakit jantung bawaan, atau riwayat henti jantung mendadak, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, priapismus, stroke, hipertensi, sindrom Raynaud, glaukoma, hipertiroidisme, epilepsi, tic, feokromositoma, atau sindrom Tourette.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga Anda pernah menderita gangguan mental, seperti depresi, agitasi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, psikosis, atau pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Prohiper, karena berpotensi menimbulkan efek samping. Beri tahu dokter jika kesulitan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
  • Pastikan anak yang mengonsumsi Prohiper dalam jangka panjang menjalani pemeriksaan tumbuh kembang berkala.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan Prohiper, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani terapi dengan Prohiper sebelum menjalani operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Informasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, baik sebelum maupun selama menggunakan Prohiper.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi Prohiper.

Dosis dan Aturan Pakai Prohiper

Prohiper tersedia dalam bentuk tablet berisi 10 mg methylphenidate. Dosis Prohiper akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut adalah dosis umum Prohiper:

Kondisi: ADHD dan narkolepsi

  • Dewasa: 1 tablet, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia 6–17 tahun: Dosis awal ½ tablet, 1–2 kali sehari.

Dosis maksimal Prohiper adalah 60 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis.

Cara Mengonsumsi Prohiper yang Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Prohiper. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Prohiper sebaiknya diminum 30–40 menit sebelum makan atau saat perut kosong. Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih.

Usahakan untuk mengonsumsi Prohiper pada waktu yang sama setiap harinya agar manfaatnya maksimal. Hindari mengonsumsi obat ini pada malam hari karena dapat menyebabkan sulit tidur.

Jika Anda lupa mengonsumsi Prohiper, segera minum obat ini. Namun, bila sudah mendekati jadwal dosis berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan dengan Prohiper secara mendadak tanpa seizin dokter, karena dapat memperburuk kondisi ADHD atau narkolepsi. Jika konsumsi obat memang perlu dihentikan, dokter akan menurunkan dosis secara bertahap.

Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter sehingga kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menjalani pengobatan dengan Prohiper, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah secara rutin.

Simpan Prohiper di tempat bersuhu ruangan dan terlindung dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Prohiper dengan Obat Lain

Methylphenidate yang terkandung dalam Prohiper dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Berikut adalah beberapa efek interaksi antara Prohiper dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi yang bisa berakibat fatal jika digunakan bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid atau selegiline
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin atau obat antidepresan trisiklik dalam darah
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping atau overdosis clonidine

Efek Samping dan Bahaya Prohiper

Ada beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi Prohiper, antara lain:

  • Gugup atau gelisah
  • Mudah tersinggung
  • Sulit tidur (insomnia)
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan menurun
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Mulut kering
  • Sering berkeringat

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan kesulitan bernapas, pembengkakan di bibir dan kelopak mata, atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Detak jantung tidak teratur atau berdebar-debar
  • Perilaku agresif atau muncul pikiran untuk bunuh diri maupun menyakiti diri sendiri
  • Gerakan otot yang tidak terkendali
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan aliran darah di jari tangan atau kaki, yang ditandai dengan tangan dan kaki terasa dingin, mati rasa, nyeri, atau perubahan warna kulit jadi pucat atau kebiruan
  • Luka yang tidak diketahui penyebabnya di jari tangan atau kaki
  • Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada, sesak napas, atau keringat yang tidak biasa
  • Stroke, yang bisa ditandai dengan lemah pada salah satu sisi tubuh, sulit berbicara, linglung, atau perubahan penglihatan mendadak
  • Ereksi berkepanjangan dan menyakitkan (priapismus)
  • Halusinasi
  • Kejang
  • Pingsan