Prolaps tali pusat adalah kondisi tali pusat bayi turun melewati janin, menutupi jalan lahir, atau bahkan keluar lebih dulu daripada janin. Kondisi ini membuat bayi harus segera dilahirkan demi menghindari risiko kekurangan oksigen.
Tali pusat atau tali pusar adalah jaringan berbentuk seperti selang fleksibel yang menghubungkan ibu dengan janin. Fungsinya adalah membawa darah kaya akan oksigen, nutrisi, serta pembuangan zat sisa.
Normalnya, bayi dilahirkan terlebih dahulu, barulah tali pusat keluar disusul oleh plasenta. Dalam kasus yang jarang terjadi, tali pusat mengalami prolaps, yang berarti jatuh dari posisi normalnya. Tali pusat bisa keluar dari leher rahim (serviks), lalu masuk ke dalam vagina mendahului keluarnya bayi.
Penyebab Prolaps Tali Pusat
Ada beberapa komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan risiko prolaps tali pusat, di antaranya:
- Ketuban pecah dini (sebelum kehamilan berusia 37 minggu)
- Persalinan prematur
- Kehamilan kembar dua atau lebih
- Polihidramnion (ketuban berlebih)
- Sungsang
- Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
- Kelainan janin dan tali pusat
Prolaps tali pusat dapat diketahui melalui pemeriksaan, baik pada pemeriksaan fisik maupun dipastikan lebih lanjut menggunakan USG. Pada umumnya, kondisi ini ditandai dengan penurutan detak jantung yang pada janin karena aliran darah ke bayi berkurang.
Jika tali pusat jatuh dan bahkan keluar melalui vagina, Anda mungkin dapat merasakannya di antara kaki Anda.
Penanganan Prolaps Tali Pusat
Apabila Anda mendapati tali pusat keluar dari vagina, segera pergi ke rumah sakit atau hubungi ambulans. Dalam kondisi ini, persalinan harus dilakukan sesegera mungkin.
Sambil menunggu, posisikan tubuh berlutut (lutut ke dada) dengan kepala menempel pada lantai dan panggul diangkat ke atas. Posisi ini akan mengurangi tekanan pada tali pusat.
Namun dalam kondisi tidak terlalu parah, dokter mungkin akan memantau denyut jantung dan pergerakan janin terlebih dahulu. Selanjutnya, Anda akan diberikan oksigen tambahan guna meningkatkan aliran darah melalui tali pusat.
Jika ditemui tanda-tanda kegawatdaruratan, barulah dokter merekomendasikan persalinan melalui operasi caesar.
Pada sebagian wanita, persalinan pervaginam mungkin lebih tepat dan cepat sebagai proses melahirkan yang sesuai. Akan tetapi, persalinan melalui vagina harus diawasi dan ditangani oleh dokter kandungan berpengalaman.
Saat proses persalinan, dokter juga mungkin melakukan amnioinfusion. Amnioinfusion adalah proses memasukkan larutan garam ke dalam rahim selama persalinan untuk mengurangi tekanan pada tali pusat.
Jika tidak ditangani secara cepat, prolaps tali pusat dapat mengakibatkan kerusakan otak akibat kekurangan oksigen, termasuk ensalofati dan cerebral palsy, dan bahkan kematian pada bayi.
Sayangnya, prolaps tali pusat tidak dapat dicegah dan diprediksi. Hal ini karena posisi bayi dan tali pusat biasanya berubah-ubah selama kehamilan. Prolaps tali pusat juga dapat terjadi pada wanita yang tidak berisiko mengalaminya.
Oleh karena itu, lakukan kontrol kehamilan secara rutin ke dokter agar kondisi Anda dapat terus dipantau dan segera ditangani jika ditemukan masalah pada kehamilan Anda.