Prolaps uteri terjadi ketika rahim merosot turun atau menonjol keluar vagina. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti nyeri dan sulit buang air kecil. Meski terlihat menakutkan, kondisi ini dapat diatasi dengan beberapa penanganan.

Prolaps uteri atau turun berok tergolong cukup sering terjadi pada wanita. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita yang sudah menopause atau pernah menjalani persalinan normal lebih dari satu kali.

Prolaps Uteri, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Prolaps uteri terjadi ketika otot, ligamen, dan jaringan yang berfungsi untuk menopang rahim melemah sehingga rahim merosot turun ke vagina. Bahkan, pada kasus yang sangat serius, seluruh bagian rahim bisa menonjol keluar dari vagina.

Stadium dan Gejala Prolaps Uteri

Untuk melihat tingkat keparahannya, prolaps uteri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan, yaitu:

  • Stadium I, yaitu ketika rahim turun ke bagian atas vagina
  • Stadium II, yaitu ketika rahim turun ke bagian bawah vagina
  • Stadium III, yaitu ketika rahim menonjol dari vagina
  • Stadium IV, yaitu ketika seluruh bagian rahim keluar dari vagina

Pada kondisi yang ringan, prolaps uteri biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada kondisi yang lebih parah, penyakit ini akan menimbulkan gejala, seperti berikut:

  • Perasaan berat, penuh, tertekan di area panggul
  • Nyeri di panggul, perut, dan punggung bagian bawah
  • Nyeri atau sakit saat berhubungan intim
  • Jaringan rahim menonjol keluar dari vagina
  • Sembelit
  • Masalah buang air kecil seperti buang air kecil tidak terkendali (inkontinensia)
  • Kesulitan buang air besar

Cara Mengatasi Prolaps Uteri

Penanganan prolaps uteri akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Pada kondisi yang tidak menimbulkan gejala, prolaps uteri biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, pada kondisi yang parah, prolaps uteri akan diatasi dengan beberapa metode pengobatan, baik melalui prosedur bedah maupun nonbedah.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi prolaps uteri:

Senam kegel

Senam kegel merupakan latihan khusus yang dilakukan untuk membantu memperkuat otot-otot di sekitar panggul. Biasanya, latihan ini juga membantu mengatasi kasus prolaps uteri yang masih ringan.

Untuk melakukan senam kegel, kencangkan otot panggul Anda seperti sedang berusaha menahan kencing. Tahan posisi tersebut selama lima detik, lalu lepaskan dan rileks. Ulangi hal tersebut sebanyak 10 kali untuk 1 kali sesi latihan. Anda dapat melakukan hingga 4 sesi latihan setiap harinya. 

Pemasangan ring pessarium

Ring pessarium adalah alat berbentuk donat karet yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berfungsi untuk menopang rahim dan menahannya agar tetap berada pada posisi yang seharusnya. Ring pessarium ini biasanya akan dikeluarkan secara teratur untuk dibersihkan.

Operasi

Operasi dapat menjadi pilihan yang efektif untuk mengatasi prolaps uteri yang parah. Biasanya, ada dua jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu operasi perbaikan posisi rahim dan pengangkatan rahim. 

Operasi perbaikan posisi rahim dilakukan dengan memperbaiki otot, ligamen, dan jaringan agar mampu menopang rahim pada posisi yang semestinya. Sementara itu, operasi pengangkatan rahim atau histerektomi dilakukan ketika operasi perbaikan posisi rahim sudah tidak mungkin untuk dilakukan. 

Operasi pengangkatan rahim dapat dilakukan dengan membuat sayatan di vagina (histerektomi vagina) atau pun melalui sayatan di perut (histerektomi perut). Namun, setelah rahim diangkat, Anda tidak bisa lagi mengalami menstruasi dan hamil.

Jika Anda merasa gejala prolaps uteri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan pengobatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda.