Prosedur pemasangan pen untuk patah tulang dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki, menopang, dan menjaga posisi tulang yang tidak stabil hingga akhirnya menyatu kembali.
Prosedur pemasangan pen untuk patah tulang dilakukan melalui operasi. Prosedur ini dapat mengurangi risiko terjadinya penyatuan tulang yang tidak sempurna. Namun, tidak semua kasus patah tulang memerlukan operasi pemasangan pen. Hal ini biasanya tergantung pada jenis patah tulang dan tingkat keparahannya.
Pen untuk patah tulang terbuat dari bahan stainless steel dan titanium yang kuat dan tahan lama. Jika melibatkan penggantian sendi, prosedur operasi dapat memakai implan yang terbuat dari kobalt dan krom. Pen dan implan umumnya terbuat dari bahan khusus yang jarang memicu reaksi alergi.
Persiapan Sebelum Pemasangan Pen
Pada pasien yang mengalami patah tulang, dokter akan bertanya mengenai penyebab cedera dan posisi tubuh saat cedera terjadi untuk memperkirakan apakah terjadi patah tulang atau tidak.
Dokter juga perlu mengetahui usia dan riwayat kesehatan pasien untuk mempertimbangkan jenis penanganan yang akan diberikan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang cedera melalui pengamatan dan perabaan.
Gejala yang dapat terlihat pada kondisi patah tulang, yaitu:
- Nyeri
- Bengkak dan memar
- Perubahan bentuk tulang
- Berkurangnya kemampuan gerak anggota tubuh
Untuk memastikan kondisi pasien, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang dengan foto Rontgen. Bila perlu, dokter juga dapat melakukan CT scan atau bone scan.
Apabila terdapat patah tulang dan kondisinya cukup parah, dokter akan merekomendasikan operasi pemasangan pen. Selama menunggu operasi, pasien akan dipasangkan gips atau bidai sementara untuk menjaga posisi tulang yang patah.
Prosedur Pemasangan Pen
Operasi pemasangan pen untuk patah tulang dilakukan oleh dokter spesialis bedah ortopedi atau bedah tulang.
Pasien biasanya diberi bius umum agar tertidur selama operasi atau bius lokal untuk membuat area tubuh yang akan dioperasi mati rasa. Pembiusan dilakukan oleh dokter anestesi.
Setelah pasien dibius, dokter bedah akan melakukan beberapa langkah berikut ini saat melakukan pemasangan pen untuk patah tulang:
Membuat sayatan
Dokter bedah akan membuat sayatan di atas lokasi patah tulang. Dokter dapat membuat sayatan hanya di ujung tulang panjang bila nantinya akan dilakukan pemasangan batang logam di bagian dalam tulang untuk menstabilkan tulang.
Memasang pen
Posisi tulang yang patah akan dikembalikan seperti semula, lalu dokter bedah akan memasang plat, sekrup, atau batang logam untuk mempertahankan posisi tulang tersebut.
Dokter mungkin akan melakukan tindakan cangkok tulang jika tulang pecah menjadi beberapa bagian. Selama operasi, pembuluh darah yang rusak akibat cedera juga akan diperbaiki.
Memasang gips
Setelah semua prosedur dilakukan, dokter bedah akan menutup luka sayatan dengan jahitan dan membalutnya dengan kasa yang bersih. Pada tahap terakhir, area yang patah akan dipasang gips.
Pada kondisi tertentu, dokter bedah perlu memasang kawat yang disebut K-wires untuk menstabilkan patahan tulang. K-wires umumnya digunakan ketika diperlukan penarikan tulang. K-wires yang dibor ke dalam tulang berfungsi sebagai pengait untuk menarik tulang yang patah agar kembali ke posisinya.
Perlu diketahui bahwa saat ini terdapat pula teknik pemasangan plat yang modern, yaitu locked plating dan dynamic plating. Teknik pemasangan plat modern ini menggunakan prinsip sayatan operasi yang minimal, sehingga waktu pemulihan setelah operasi pun lebih singkat.
Waktu penyembuhan patah tulang dapat berbeda-beda pada tiap pasien, tergantung jenis, lokasi, dan penyebab patah tulang, tetapi biasanya sekitar 6–8 minggu.
Selama proses pemulihan, Anda akan merasakan nyeri dan bengkak di area bekas operasi. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri. Selain itu, Anda juga bisa mengompres dan mengistirahatkan bagian yang mengalami patah tulang.
Setelah menjalani operasi pemasangan pen untuk patah tulang, Anda perlu mengonsumsi obat, melakukan perawatan luka di rumah, dan memeriksakan diri kembali sesuai anjuran dokter. Hal ini penting dilakukan agar proses penyembuhan patah tulang berjalan dengan baik.
Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, SpB, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)