Proses pembentukan keringat terjadi ketika tubuh merespon perubahan suhu di dalam badan, saat cuaca panas, atau sedang merasakan emosi tertentu, seperti takut atau cemas. Hal tersebut merupakan reaksi normal agar suhu di dalam tubuh tetap ideal. 

Proses pembentukan keringat dapat terjadi karena adanya kelenjar keringat. Setiap manusia memiliki 2–4 juta kelenjar keringat di tubuhnya. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan dan menyalurkan keringat ke permukaan kulit. 

Proses Pembentukan Keringat dan Gangguan yang Bisa Terjadi - Alodokter

Tidak hanya membantu menjaga suhu tubuh agar tetap normal, proses pembentukan keringat juga membantu melembapkan dan melindungi kulit dari infeksi.

Inilah Proses Pembentukan Keringat

Proses pembentukan keringat sebenarnya tergantung pada jenis keringat yang dikeluarkan. Keringat itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu keringat termal dan keringat emosional. 

Keringat termal adalah keringat yang dikeluarkan sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh. Proses pembentukan keringat ini melibatkan bagian otak tertentu yang dapat mendeteksi adanya peningkatan suhu tubuh. Setelah terdeteksi, otak akan mengirimkan sinyal dan memerintahkan kelenjar keringat untuk memproduksi keringat. 

Lebih jauh, sinyal yang dikirimkan oleh otak akan diterima oleh kelenjar keringat yang ada pada seluruh tubuh (kelenjar ekrin). Setelah itu, kelenjar ekrin pun mulai memproduksi keringat dan dikeluarkan melalui pori-pori di permukaan kulit.

Perlu diketahui bahwa keringat yang disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh terdiri dari 99% air. Itulah mengapa keringat yang keluar saat Anda olahraga terasa lebih cair dan mudah menguap.

Sementara itu, keringat emosional adalah keringat yang dikeluarkan sebagai respons terhadap emosi yang dirasakan, seperti marah, malu, dan cemas. Keringat emosional umumnya hanya dikeluarkan di area tertentu, seperti ketiak, telapak tangan, dan dahi. 

Berbeda halnya dengan proses pembentukan keringat termal, apa yang dirangsang oleh otak untuk memproduksi keringat emosional adalah kelenjar apokrin, yakni kelenjar keringat yang hanya berada pada bagian tubuh tertentu, seperti ketiak, telapak tangan, selangkangan dan dahi. 

Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang berlemak dan memiliki bau yang khas. Keringat inilah yang sering menyebabkan bau badan, terlebih jika keringat bercampur dengan bakteri di tubuh. 

Gangguan Proses Pembentukan Keringat

Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, proses pembentukan keringat normalnya terjadi ketika suhu tubuh meningkat atau sebagai respons terhadap emosi tertentu. Namun, proses pembentukan keringat tidak selamanya berjalan lancar. Pasalnya, terdapat beberapa kelainan yang menyebabkan terganggunya proses pembentukan keringat. 

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mengganggu proses pembentukan keringat:

1. Hiperhidrosis 

Hiperhidrosis adalah kondisi ketika keringat keluar secara berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi bahkan ketika tidak sedang berolahraga atau tidak sedang berada dalam cuaca yang panas.

Hiperhidrosis pada dasarnya disebabkan oleh sistem saraf yang terlalu aktif dalam merangsang kelenjar keringat. Akibatnya, kelenjar keringat mengeluarkan keringat meski tidak dipicu oleh aktivitas fisik atau kenaikan suhu tubuh. Meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, kondisi ini diduga terjadi karena faktor keturunan.

2. Anhidrosis

Anhidrosis adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan keringat secara normal. Anhidrosis bisa terjadi di seluruh tubuh atau hanya di bagian tubuh tertentu. Bahkan, saat sedang kepanasan atau banyak beraktivitas, penderita gangguan ini tetap tidak mengeluarkan keringat.

Gangguan proses pembentukan keringat ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelainan bawaan, gangguan pada kulit, kerusakan sistem saraf, dan efek dari obat-obatan tertentu. 

3. Prickly heat

Gangguan proses pembentukan keringat lainnya adalah prickly heat atau biang keringat. Kondisi ini umumnya ditandai dengan ruam kecil kemerahan yang menonjol, terasa gatal, serta menimbulkan sensasi menyengat atau perih di kulit. Gangguan ini disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar keringat.

Saat kelenjar keringat tersumbat, keringat akan menumpuk di dalam kulit sehingga menimbulkan ruam kemerahan dan rasa gatal. 

4. Bromhidrosis

Bromhidrosis adalah kelainan pada keringat yang ditandai dengan bau badan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri di tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti obesitas, diabetes, serta pengaruh makanan dan obat-obatan tertentu.

Itulah beberapa gangguan yang melibatkan proses pembentukan keringat. Perlu diketahui juga bahwa jumlah keringat yang dikeluarkan bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan tertentu. Bahkan, keringat yang berlebihan secara tiba-tiba merupakan gejala umum dari serangan jantung.

Kini, Anda sudah mengetahui proses pembentukan keringat dan gangguan yang bisa terjadi. Dengan begitu, Anda bisa menjadi lebih peduli terhadap kondisi kesehatan yang melibatkan proses pembentukan keringat. 

Jika Anda merasa mengalami gangguan yang melibatkan proses pembentukan keringat seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa melakukannya secara online melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, Anda akan mendapatkan saran serta informasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang Anda alami.