Protein terbagi menjadi dua jenis, yakni protein hewani dan protein nabati. Walau sumbernya berbeda, kedua jenis protein tersebut sama-sama berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Nah, Bunda mau tahu jenis protein manakah yang terbaik untuk MPASI anak?
Protein adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Di dalam tubuh, protein akan dimetabolisme menjadi asam amino. Beberapa jenis asam amino tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan protein Si Kecil, Bunda harus menyertakan protein dalam menu makanannya sehari-hari.
Protein Hewani Lebih Baik daripada Protein Nabati
Sejak anak berusia 6 bulan, susu formula atau ASI saja sudah tidak mampu mencukupi semua kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, Bunda perlu memberikan Si Kecil tambahan nutrisi dari makanan pendamping ASI (MPASI).
Dalam penyajiannya, MPASI anak harus mengandung protein. Selain sebagai sumber energi, nutrisi ini juga diperlukan untuk membangun otot, membantu memproduksi beragam hormon penting, menguatkan tulang, memperkuat daya tahan tubuh, dan mendukung perkembangan otak anak.
Melihat banyaknya manfaat protein untuk tubuh anak, Si Kecil perlu mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup, sesuai kebutuhannya setiap hari. Anak usia 6–11 bulan membutuhkan sekitar 15 gram protein per hari, sedangkan anak balita membutuhkan sebanyak 25 gram protein per hari.
Mengenai pilihan makanan sumber protein, baik protein hewani maupun nabati sebenarnya sama-sama baik dan memiliki manfaat bagi tubuh anak. Namun, protein hewani memang mengandung asam amino yang lebih lengkap daripada protein nabati.
Selain itu, protein yang berasal dari hewan juga cenderung lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan. Oleh karena itulah, protein hewani dianggap lebih baik dan berkualitas daripada protein nabati.
Meski begitu, bukan berarti protein nabati tidak baik atau tidak aman dikonsumsi oleh anak, ya, Bun. Protein nabati dapat menyediakan antioksidan, vitamin, mineral, dan serat yang mungkin tidak bisa didapatkan dari protein hewani. Selain itu, protein nabati juga cenderung rendah kolesterol, sehingga baik untuk kesehatan jantungnya.
Perlu diketahui juga bahwa sebagian jenis makanan sumber protein hewani juga mengandung banyak kolesterol dan lemak jenuh. Bila makanan ini dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, risiko Si Kecil untuk mengalami obesitas, kolesterol tinggi, atau bahkan penyakit jantung di kemudian hari bisa lebih tinggi.
Setelah tahu jenis protein mana yang baik untuk anak, jangan bingung lagi memilih makanan sumber protein untuk Si Kecil, ya, Bun.
Namun, bila buah hati Bunda memiliki kondisi medis tertentu atau alergi terhadap suatu makanan, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui chat di aplikasi Alodokter untuk mengetahui sumber protein yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada Si Kecil.