Tidak sedikit ibu menyusui yang ragu untuk berpuasa, terlebih jika buah hatinya belum genap berusia 6 bulan atau masih menerima ASI eksklusif. Salah satu alasannya adalah karena puasa dianggap bisa bikin ASI encer sehingga tidak baik untuk kesehatan bayi. Benarkah demikian?
Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk berpuasa. Namun, banyak ibu menyusui yang merasa ragu untuk berpuasa karena dipercaya puasa dapat membuat tekstur ASI menjadi encer dan menurunkan kualitasnya.
Sebenarnya, kualitas ASI tidak dilihat dari teksturnya. Kental atau encernya ASI bukanlah patokan kepadatan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Fakta tentang ASI Encer
Perlu Busui ketahui, ASI pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu foremilk (ASI yang terlihat lebih encer) dan hindmilk (ASI yang terlihat lebih kental). Kedua jenis ASI ini secara alami akan diproduksi oleh payudara Busui.
Foremilk akan dihasilkan dan dikeluarkan pada awal proses menyusui. ASI ini terlihat lebih encer dan bening, karena mengandung lebih banyak air dan rendah lemak. Namun, foremilk mengandung laktosa yang tinggi.
Sedangkan, hindmilk atau ASI yang terlihat lebih kental akan dikeluarkan setelah beberapa saat proses menyusui berlangsung. Baik ASI encer atau kental, keduanya sama-sama baik karena mengandung beragam nutrisi penting yang dibutuhkan oleh bayi, mulai dari protein, vitamin, zat antibodi, hingga mineral.
Jadi, Benarkah Puasa Bikin ASI Encer?
Saat puasa, Busui memang tidak akan mendapatkan asupan makanan dan minuman selama lebih dari 10 jam. Namun, umumnya puasa tidak akan memengaruhi jumlah, tekstur, dan kualitas ASI yang dihasilkan, kok.
Mungkin hanya akan terjadi sedikit penurunan pada kandungan mikronutrien dalam ASI, seperti zinc, magnesium, dan kalium. Akan tetapi, hal ini tidak terlalu berpengaruh pada tumbuh kembang Si Kecil.
Jadi, ASI yang diproduksi dan dikeluarkan akan tetap sama, meski Busui sedang berpuasa. Di awal proses menyusui akan tetap keluar foremilk (ASI encer) kemudian diikuti dengan keluarnya hindmilk (ASI kental).
Nah, agar kualitas dan kuantitas ASI tetap terjaga saat Busui puasa, konsumsilah makanan dengan gizi seimbang di waktu berbuka dan sahur, seperti aneka sayur dan buah, kacang-kacangan dan biji-bijian, ikan, telur, serta daging.
Pastikan juga Busui mengelola stres dengan baik dan cukup minum air putih di waktu berbuka dan sahur, agar terhindar dari risiko dehidrasi saat puasa.
Saat menyusui, jangan lupa juga untuk selalu menyusui Si Kecil dengan kedua payudara secara bergantian, agar payudara dapat kosong secara maksimal dan ASI bisa diproduksi kembali.
Memang tidak ada larangan bagi ibu menyusui untuk berpuasa. Namun, Busui tetap harus memperhatikan kesehatan dan jangan memaksakan diri, ya. Jika Busui merasa lemas atau mengalami dehidrasi, maka Busui disarankan untuk membatalkan puasa, agar tidak semakin memperparah kondisi yang ada.
Bila Busui masih ragu untuk berpuasa atau tidak, terlebih jika Busui memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.