Hewan peliharaan bisa menjadi teman di kala kamu kesepian. Tapi, tahu nggak kalau hewan peliharaanmu bisa menularkan penyakit? Hewan peliharaan yang tidak dijaga kesehatan dan kebersihannya bisa menularkan jamur kulit.
Pastikan untuk memeriksakan hewan peliharaanmu ke dokter hewan dan juga membawanya ke salon khusus hewan secara berkala, ya. Hal ini perlu dilakukan agar kesehatan serta kebersihan hewan peliharaanmu terjaga, dan kamu terhindar dari berbagai macam penyakit infeksi yang dapat menular melalui hewan, seperti jamur kulit.
Apa Bedanya Jamur Kulit pada Hewan dan Manusia?
Jamur kulit (ringworm) adalah kelainan pada kulit yang bisa terjadi di badan, kulit kepala, kaki, juga selangkangan. Penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi jamur yang dikenal dengan nama dermatofita.
Kamu dan hewan peliharaanmu bisa saja saling menularkan penyakit ini melalui sentuhan. Jika terinfeksi, maka kamu atau hewan peliharaanmu akan mengalami gatal pada hari keempat hingga dua minggu setelah terpapar.
Jamur ini lebih suka tumbuh di area yang lembap dan bagian tubuh yang sering berkeringat. Wilayah yang beriklim tropis dan hangat seperti Indonesia juga dapat menjadi tempat yang memudahkan jamur tumbuh.
Sebenarnya, tidak ada perbedaan jamur kulit (ringworm) pada hewan dan manusia. Hanya saja, terdapat beberapa gejala yang berbeda.
Pada manusia, infeksi jamur kulit menyebabkan bercak atau ruam melingkar yang gatal, berwarna kemerahan, dengan bagian tepi lebih merah dan bagian tengahnya bersisik. Selain itu, infeksi jamur kulit pada manusia bisa menyebabkan area kulit kepala atau janggut menjadi botak.
Sedangkan pada hewan, tidak selalu terdapat gejala. Namun, biasanya hewan yang terinfeksi jamur kulit akan memiliki kulit yang menebal atau mengeras, terdapat bercak kemerahan dan melingkar, bulu menjadi rapuh dan mudah rontok, ada bagian kulit yang menjadi agak pitak atau botak, serta terlihat sering menggaruk-garuk kulitnya.
Cakar atau kuku hewan dapat menjadi lebih rapuh dan terlihat berwarna lebih putih atau pucat, apabila terdapat jamur pada area tersebut.
Penyakit jamur kulit bisa menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Kamu akan lebih mudah tertular ringworm jika sering tidur bersama dengan hewan peliharaanmu. Selain itu, barang-barang yang disentuh oleh hewan peliharaan juga bisa menyebarkan infeksi jamur ini.
Tidak hanya ditularkan melalui hewan peliharaan saja, jamur kulit juga mudah menular dari manusia ke manusia. Hal ini dikarenakan jamur jenis ini bisa bertahan lama di tempat-tempat seperti ruang ganti umum, serta barang pribadi misalnya sisir, topi, handuk, atau kuas make-up.
Penyakit ini sangat mudah menyerang anak kecil, orang lanjut usia, serta orang dengan daya tahan tubuh yang rendah. Jika kamu memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, kamu harus berhati-hati jika terdapat gejala-gejala di atas pada hewan peliharaanmu. Selain anjing dan kucing, hewan ternak seperti sapi, kambing, babi, dan kuda, juga bisa tertular jamur kulit ini.
Cara agar Tidak Tertular Penyakit Jamur Kulit dari Hewan Peliharaan
Sebelum membeli atau mengadopsi hewan peliharaan, ada baiknya kamu mencermati kondisi kesehatan hewan tersebut. Selain itu, pastikan toko hewan yang kamu datangi juga memiliki reputasi yang baik, serta rutin memberikan vaksin pada hewan-hewannya.
Berikut beberapa tips pencegahan agar tidak tertular jamur kulit dari hewan kesayanganmu:
- Rutin memberikan vaksin pada hewan, guna mengurangi risiko hewan terinfeksi penyakit yang dapat menular pada dirimu dan orang lain.
- Berikan makanan bernutrisi dan air minum yang bersih. Jangan biarkan hewan peliharaanmu meminum air dari toilet, sebab berbagai macam infeksi bisa menyebar melalui air liur, urine, dan tinja.
- Batasi kontak hewan peliharaan dengan hewan liar di luar rumah.
- Cuci tanganmu dengan sabun dan air hangat, setelah menyentuh hewan peliharaan.
- Gunakan masker dan sarung tangan ketika membersihkan kandang dan membuang kotoran hewan.
- Hindari mencium atau menyentuh hewan di bagian mulut.
- Jangan berbagi makanan dengan hewan peliharaan.
- Bersihkan setiap sudut ruangan dalam rumah, khususnya area yang sering dikunjungi hewan peliharaan Gunakan vacuum cleaner untuk membersihkan permukaan lantai serta benda-benda di dalam ruangan dari bulu atau serpihan kulit hewan yang masih menempel.
Selain menjaga kebersihan rumah, sirkulasi dan kondisi udara di dalam rumah juga perlu diperhatikan, karena jamur dapat dengan mudah tumbuh di tempat-tempat yang dingin dan lembap.
Berbagai cara di atas dapat kamu lakukan agar tidak tertular jamur kulit dari hewan peliharaanmu. Apabila kamu mengalami gejala infeksi jamur kulit (ringworm), sebaiknya berkonsultasilah pada dokter untuk memastikannya.
Umumnya, infeksi jamur kulit bisa diobati menggunakan salep atau krim, di antaranya yang mengandung ketoconazole, yang dijual bebas di apotik atau toko obat. Namun jika kondisinya parah, dokter mungkin akan menganjurkan tambahan obat antijamur dalam bentuk oral (obat minum).