Pursed lip breathing adalah teknik pernapasan yang dilakukan dengan mengerucutkan bibir. Teknik ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari mengatasi kecemasan hingga meredakan gejala penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Teknik pernapasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi paru-paru terdiri atas beberapa jenis, salah satunya pursed lip breathing. Teknik ini memiliki manfaat utama untuk mengontrol kecepatan atau laju napas, sehingga seseorang dapat bernapas dengan lebih baik.
Meski umum digunakan saat melakukan aktivitas fisik, teknik pursed lip breathing juga bisa digunakan untuk mengatasi sesak napas, misalnya pada penderita asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Namun, pursed lip breathing hanya dapat meredakan gejala dari kedua kondisi tersebut. Jadi, penderitanya tetap memerlukan penanganan oleh dokter.
Berbagai Manfaat Pursed Lip Breathing
Ada sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari pursed lip breathing, yaitu:
1. Mengatasi kecemasan
Pursed lip breathing dapat digunakan untuk meredakan kecemasan. Pasalnya, teknik pernapasan ini mampu mengontrol laju napas dan membuat tubuh lebih rileks sehingga bisa mengatasi gejala kecemasan, seperti bernapas cepat dan peningkatan detak jantung.
2. Menurunkan stres
Karena bisa membuat tubuh lebih rileks dan tenang, teknik pursed lip breathing tidak hanya mampu meredakan kecemasan, tetapi juga memperbaiki suasana hati dan menurunkan stres.
3. Meredakan gejala asma
Manfaat pursed lip breathing lainnya adalah meredakan gejala asma, seperti sesak napas. Manfaat ini bisa diperoleh karena teknik tersebut dapat memberikan sedikit tekanan pada punggung yang disebut positive end expiratory pressure (PEEP).
Tekanan tersebut bisa menjaga saluran udara tetap terbuka saat mengembuskan napas, sehingga mampu melepaskan udara yang terperangkap di paru-paru dan meningkatkan proses pertukaran udara di paru-paru.
Selain itu, pursed lip breathing juga bisa membuat tubuh lebih rileks. Jadi, baik untuk mengontrol laju napas cepat yang kerap terjadi saat penderita asma mengalami sesak napas.
4. Meredakan gejala PPOK
Pursed lip breathing juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala sesak napas pada PPOK. Seperti manfaat sebelumnya untuk asma, teknik pernapasan ini mampu membuka saluran udara saat mengembuskan napas sehingga bisa melepaskan udara yang terperangkap di paru-paru.
Dengan begitu, perlahan laju napas penderita PPOK akan melambat dan tubuhnya menjadi lebih rileks.
Cara Melakukan Pursed Lip Breathing
Bila Anda tertarik untuk mencoba pursed lip breathing, berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Duduk, lalu rilekskan otot leher dan bahu.
- Hirup napas secara perlahan selama 2 detik melalui hidung dengan mulut dalam kondisi tertutup.
- Letakkan tangan di perut dan rasakan perut perlahan makin besar saat menghirup napas.
- Hembuskan napas secara perlahan dengan kondisi bibir yang mengerucut, seperti saat ingin bersiul, selama 4 detik.
- Rasakan perut perlahan makin mengecil saat membuang napas.
Agar dapat melakukan pursed lip breathing dengan baik, Anda disarankan berlatih melakukannya sebanyak 4–5 kali, selama 5–10 menit sehari.
Pursed lip breathing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama untuk mengontrol laju napas dan mengatasi sesak napas. Oleh karena itu, teknik pernapasan ini baik dilakukan bagi penderita asma dan PPOK.
Namun, perlu diingat, pursed lip breathing hanya bisa membantu meredakan gejala dari kedua kondisi tersebut. Untuk mengobati asma dan PPOK, penderita tetap memerlukan penanganan medis oleh dokter.
Meski tidak menimbulkan risiko yang membahayakan bagi kesehatan, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan pursed lip breathing, terlebih jika Anda menderita asma atau PPOK.