Pusing adalah sensasi seperti melayang, berputar, kliyengan, atau merasa akan pingsan. Pusing bisa dialami oleh siapa saja dan sensasi yang dirasakan dapat berbeda antara satu orang dengan orang yang lain.

Sebenarnya, kepala pusing bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu. Pusing sering terjadi, tetapi jarang menjadi tanda dari suatu kondisi yang berbahaya. Meski demikian, gejala ini tetap memerlukan pemeriksaan dokter, terutama jika terjadi secara terus-menerus dan berkepanjangan.

alodokter-pusing

Penyebab Pusing

Pusing jarang disebabkan oleh kondisi yang berbahaya. Terkadang, pusing terjadi akibat adanya perubahan dalam sistem tubuh yang kompleks, misalnya saat hamil, ketika bangun tidur, setelah berolahraga, atau saat haid. Asal muasal pusing pada kondisi tersebut sulit untuk ditelusuri.

Berikut adalah beberapa kondisi yang diketahui dapat menyebabkan pusing:

Gangguan di telinga

Gangguan yang terjadi di telinga dapat menyebabkan pusing tujuh keliling atau vertigo, yaitu sensasi pusing seperti merasakan lingkungan sekitar berputar atau bergerak.

Ada beberapa gangguan di telinga yang bisa menyebabkan vertigo, antara lain benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), vestibular neuritis, neuroma akustik, dan penyakit Meniere.

Mabuk perjalanan juga terkait dengan gangguan pada sistem keseimbangan di telinga. Akibatnya, orang yang mengalami kondisi ini sering kali akan merasa pusing.

Gangguan peredaran darah

Pusing dapat muncul saat peredaran darah terganggu, misalnya ketika menderita penyakit darah rendah, stroke, atau penyakit jantung.

Penyebab lain

Pusing juga dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti:

Gejala Pusing

Pusing dapat dideskripsikan dengan sensasi berikut:

  • Rasa seperti melayang atau hilang keseimbangan
  • Kliyengan atau merasa akan pingsan
  • Kepala terasa berat
  • Kondisi sekitar terasa seperti berputar

Sensasi pusing dapat datang tiba-tiba (mendadak) atau perlahan, serta hanya sebentar atau terus menerus berkepanjangan. Pusing yang dirasakan juga dapat bertambah parah ketika penderitanya berjalan, berdiri, duduk, berbaring, atau menggerakan kepala.

Selain sensasi pusing itu sendiri, gejala lain yang dapat menyertai adalah lemas, mual, muntah, dan keringat dingin. Namun, keluhan yang dirasakan setiap orang saat pusing dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.

Kapan harus ke dokter

Umumnya, pusing bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan. Namun, pusing juga dapat menjadi gejala dari penyakit yang berbahaya. Oleh sebab itu, periksakan ke dokter jika Anda mengalami pusing yang berkepanjangan, sering kambuh, atau timbul secara mendadak.

Pemeriksaan ke dokter juga harus segera dilakukan jika Anda mengalami pusing yang disertai dengan gejala berikut:

  • Sakit kepala tak tertahankan
  • Penglihatan ganda
  • Leher terasa kaku
  • Mati rasa atau rasa lemas pada wajah
  • Gangguan pendengaran
  • Bingung atau kesulitan dalam berbicara
  • Muntah terus menerus
  • Mati rasa atau lumpuh di lengan atau tungkai
  • Sulit berjalan
  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Hilang kesadaran
  • Kejang

Pusing yang disertai dengan gejala-gejala di atas dapat menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius.

Diagnosis Pusing

Untuk mendiagnosis pusing, dokter akan memulai pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang dialami dan pengobatan yang mungkin sedang dijalani oleh pasien. Setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes keseimbangan, untuk melihat otak yang masih berfungsi dari cara pasien berjalan
  • MRI atau CT scan, untuk melihat adanya gangguan di kepala atau otak secara visual
  • Tes darah, untuk melihat kadar gula darah atau zat besi

Pengobatan dan Pencegahan Pusing

Biasanya, pusing dapat sembuh tanpa penanganan khusus, karena penderita akan beradaptasi dengan perubahan sistem tubuh yang menyebabkan pusing. Namun, untuk membantu meredakan pusing, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan secara mandiri, antara lain:

  • Duduk atau berbaring saat merasa pusing untuk meredakan sensasi yang dirasakan.
  • Berbaring dan menutup mata di dalam ruangan yang gelap untuk meredakan sensasi berputar pada vertigo
  • Istirahat dalam ruangan yang sejuk
  • Menghindari konsumsi minuman berkafein (kopi atau teh) dan beralkohol, serta asap rokok, karena dapat memperburuk sensasi yang dirasakan
  • Melakukan manuver untuk vertigo

Sementara itu, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pusing adalah:

Pengobatan ke dokter harus dilakukan jika muncul gejala yang mengkhawatirkan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan penyebab dari kondisi dan gejala yang dialami.

Jika pusing yang dialami tidak membaik, dokter akan memberikan beberapa obat di bawah ini untuk meredakan gejala yang dirasakan:

  • Diuretik untuk menangani penyakit Meniere
  • Obat untuk menangani vertigo dan mual, seperti antihistamin dan antikolinergik
  • Obat antikecemasan

Selain obat-obatan di atas, ada terapi yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi gejala pusing, seperti terapi perubahan posisi kepala (terapj Epley) untuk pusing akibat vertigo, terapi keseimbangan, dan psikoterapi.

Beberapa prosedur lain, seperti pengangkatan bagian organ pendengaran, juga dapat dilakukan jika metode di atas tidak dapat mengobati pusing yang dialami.

Komplikasi Pusing

Walau umumnya tidak berbahaya, pusing dapat menyebabkan komplikasi pada penderitanya. Penderita yang mengalami pusing memiliki risiko lebih tinggi untuk terjatuh dan mengalami cedera, karena tubuh sulit untuk bergerak dengan seimbang saat pusing terjadi.

Oleh karena itu, penderita pusing disarankan untuk tidak berjalan terlalu cepat atau berjalan dengan menggunakan tongkat jika pusing yang dirasakan cukup parah.

Pusing juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan saat penderita mengemudikan kendaraan sendiri. Selain itu, pusing yang tidak ditangani dapat menyebabkan kondisi yang mendasarinya ikut tidak terdeteksi. Akibatnya, kondisi yang dialami bisa bertambah parah.