Puting payudara sakit merupakan kondisi yang umum terjadi saat mendekati siklus menstruasi. Namun, Anda dianjurkan untuk tetap waspada, sebab sakit atau nyeri di puting payudara bisa menjadi tanda penyakit atau kondisi medis tertentu.
Sebagian wanita dapat mengalami puting payudara sakit karena beberapa hal, seperti saat menggunakan bra yang kurang nyaman atau sebelum periode menstruasi tiba. Tak hanya itu, keluhan puting payudara sakit juga bisa dialami oleh ibu menyusui.
Meski cukup umum terjadi, Anda tetap disarankan untuk waspada karena puting payudara sakit bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu yang memerlukan pengobatan.
Beberapa Penyebab Puting Payudara Sakit
Ada beberapa penyebab seorang wanita mengalami keluhan puting payudara sakit, yaitu:
1. Menyusui bayi
Cara menyusui bayi yang kurang tepat bisa menjadi salah satu penyebab puting payudara sakit. Misalnya, perlekatan puting yang salah saat menyusui.
Jika hal ini terjadi, hindari mengeluarkan puting payudara dari mulut bayi secara paksa. Anda bisa mengeluarkannya dengan cara menyelipkan jari di antara puting dan lidah bayi, lalu tarik puting keluar secara perlahan dari mulut bayi. Setelah itu, Anda dapat memosisikan ulang lidah bayi di bawah puting saat menyusui.
Bayi yang sedang tumbuh gigi juga bisa menggigit puting payudara. Untuk menghindari puting payudara tergigit, Anda dapat memastikan posisi menyusui bayi sudah tepat.
2. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang dapat disebabkan oleh infeksi maupun penyumbatan pada saluran ASI. Meski setiap wanita bisa terkena mastitis, tetapi wanita yang sedang menyusui lebih berisiko mengalami kondisi ini, terutama pada 12 minggu pertama setelah persalinan.
Mastitis biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara dan ditandai dengan gejala puting payudara sakit, payudara berwarna kemerahan, dan tubuh terasa lelah. Anda dapat meredakan gejalanya dengan memberikan kompres air hangat pada payudara, minum air lebih banyak, dan mencukupi waktu istirahat.
Namun, bila puting payudara sakit disertai dengan gejala demam, mual dan muntah, payudara membengkak, serta keluar nanah dari puting, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Abses payudara
Penumpukan nanah atau abses payudara dapat disebabkan oleh mastitis yang tidak segera diobati. Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita mengalami kondisi ini, yaitu merokok dan memiliki tindikan di puting payudara.
Gejala abses payudara meliputi payudara bengkak dan kemerahan, serta puting payudara sakit dan mengeluarkan nanah. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan langsung dari dokter.
4. Kandidiasis
Kandidiasis atau infeksi jamur pada puting payudara dapat menimbulkan sejumlah keluhan, seperti puting payudara sakit, payudara tampak kemerahan dan melepuh, serta terasa gatal. Infeksi jamur pada puting payudara ini juga bisa menyebabkan munculnya bau tidak sedap.
Kandidiasis dapat dialami oleh setiap wanita. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko terkena kandidiasis, yaitu penderita diabetes, wanita yang memiliki payudara besar, dan penderita obesitas.
5. Perubahan hormon
Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron menjelang masa menstruasi bisa membuat sebagian wanita mengalami puting payudara sakit. Keluhan ini umumnya akan mereda saat masa mentruasi dimulai atau setelah menstruasi.
Tak hanya itu, perubahan kadar hormon pada ibu hamil juga dapat menyebabkan puting payudara sakit disertai beberapa keluhan, seperti kaki bengkak, mual atau muntah, mudah lelah, dan sering buang air kecil.
6. Iritasi
Puting payudara merupakan area yang sangat sensitif dan dapat bereaksi terhadap beberapa bahan pemicu iritasi, seperti sabun, detergen, dan bahan pakaian tertentu, seperti wol. Tak hanya itu, iritasi kulit pada puting payudara juga bisa muncul karena cuaca yang panas.
Gejala iritasi kulit atau dermatitis pada puting payudara dapat berupa rasa nyeri, gatal, kemerahan, atau puting menjadi pecah-pecah.
7. Gesekan antara bra dan puting payudara
Puting payudara sakit juga dapat disebabkan oleh gesekan antara bra dan puting. Hal ini dapat terjadi jika Anda menggunakan bra yang berukuran terlalu besar atau terlalu kecil. Gesekan akan lebih mudah terjadi saat Anda sedang melakukan banyak aktivitas, misalnya berolahraga.
Untuk menghindari puting payudara sakit akibat ukuran bra yang salah, Anda sebaiknya menggunakan bra sesuai ukuran lingkaran payudara.
8. Kanker payudara
Selain faktor-faktor di atas, puting payudara sakit juga bisa disebabkan oleh kanker payudara.
Gejala yang menyertai kanker payudara dapat berupa munculnya benjolan pada payudara, keluar cairan dari puting saat tidak hamil maupun menyusui, dan puting payudara tertarik ke dalam. Perubahan ukuran, bentuk, dan warna kulit di payudara juga dapat menjadi tanda kanker payudara.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan payudara guna mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Jika Anda sedang menyusui, puting payudara yang sakit tidak akan berdampak pada bayi secara langsung. Namun, bila kondisi tersebut membuat Anda tidak nyaman menyusui dan bayi tidak dapat menyusu dengan benar, ia bisa saja tidak mendapat ASI yang cukup dan berdampak pada berat badannya yang sulit naik.
Bila keluhan puting payudara sakit tidak membaik setelah beberapa hari dan disertai gejala lain, seperti bengkak, kemerahan, dan keluar nanah dari puting, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.