Pyrazinamide atau pirazinamid adalah obat untuk mengobati tuberkulosis (TBC). Dalam pengobatan TBC, pyrazinamide akan dikombinasikan dengan beberapa obat TBC lainnya, seperti rifampicin, isoniazid, atau ethambutol.
Pyrazinamide bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan perkembangan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis. Obat ini harus dikonsumsi secara rutin dalam jangka panjang. Selama penggunaan obat ini, kondisi pasien juga perlu dipantau oleh dokter secara berkala.
Merek dagang pyrazinamide: Cultube 3 FDC Paed, Propulmo, Pro TB 3 Kid, Pyratibi, Rifampicin 75 mg/Isoniazid 50 mh/Pyrazinamid 150 mg, Rifampicin 150 mg/Isoniazid 75 mg/Pyrazinamide 400 mg/Ethambutol 275 mg, Pyrazinamide, Rifastar, Sanazet, Siramid, Siramid 500, TB Zet
Apa Itu Pyrazinamide
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antituberkulosis |
Manfaat | Mengobati tuberkulosis (TBC) |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Pyrazinamide untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Pyrazinamide dapat terserap ke dalam ASI dalam kadar yang rendah. Ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat ini. |
Bentuk obat | Tablet, tablet dispersible, tablet kunyah, dan kaplet salut selaput |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Pyrazinamide
Pyrazinamide hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan mengonsumsi pyrazinamide jika memiliki alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit asam urat (gout), asam urat tinggi (hiperurisemia), penyakit hati, penyakit ginjal, diabetes, porfiria, atau HIV/AIDS.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan pyrazinamide, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping pada hati.
- Beri tahu dokter jika Anda kecanduan alkohol atau merasa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan pyrazinamide jika berencana menjalani vaksinasi.
- Hindari paparan sinar matahari langsung, serta gunakan tabir surya dan pakaian yang tertutup saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, karena pyrazinamide dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jika Anda sedang menggunakan pil KB untuk mencegah kehamilan, konsultasikan dengan dokter mengenai metode kontrasepsi lain yang lebih efektif, karena pyrazinamide dapat menurunkan efektivitas pil KB.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi pyrazinamide.
Dosis dan Aturan Pakai Pyrazinamide
Dokter akan menentukan dosis pyrazinamide sesuai dengan usia, berat badan, kondisi kesehatan pasien, dan respons tubuh terhadap obat. Berikut ini adalah pembagian dosis pyrazinamide berdasarkan usia dan berat badan pasien:
- Dewasa dengan berat badan <33 kg: 750 mg per hari
- Dewasa dengan berat badan 33–50 kg: 500 mg
- Dewasa dengan berat badan >50–70 kg: 2.000 mg
- Dewasa dengan berat badan >70 kg: 2.000 mg
- Anak-anak: 35 mg/kgBB per hari.
Penggunaan pyrazinamide pada pengobatan tuberkulosis umumnya membutuhkan waktu minimal 2 bulan. Sementara untuk tuberkulosis resisten obat, dibutuhkan waktu setidaknya 4 bulan.
Cara Mengonsumsi Pyrazinamide dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi pyrazinamide. Jangan mengurangi atau menambah dosis kecuali atas petunjuk dokter.
Pyrazinamide dalam bentuk obat tunggal sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau segera sesudah makan. Untuk pyrazinamide yang dikombinasikan dengan obat TBC lainnya, obat sebaiknya diminum saat perut dalam keadaan kosong, idealnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Jika Anda diresepkan pyrazinamide tablet atau kaplet salut selaput, telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Untuk pyrazinamide sediaan tablet kunyah, tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan.
Sementara itu, untuk bentuk tablet dispersible, biarkan tablet larut di dalam mulut tanpa dikunyah, kemudian minumlah segelas air putih untuk menelannya.
Jika pyrazinamide dikonsumsi setiap hari, disarankan untuk selalu mengonsumsi pyrazinamide pada jam yang sama setiap harinya. Jika pyrazinamide dikonsumsi secara mingguan, dianjurkan untuk mengonsumsi pyrazinamide pada hari yang sama setiap minggunya.
Jika Anda lupa mengonsumsi pyrazinamide, segera minum obat ini bila belum mendekati waktu konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu selanjutnya.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter meski kondisi Anda sudah membaik. Menghentikan penggunaan antibiotik terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi muncul kembali dan menjadi sulit untuk diobati.
Selama mengonsumsi pyrazinamide, dokter akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan secara teratur. Hal ini bertujuan untuk memantau respons tubuh terhadap obat. Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter agar kondisi dan perkembangan terapi dapat terpantau.
Simpan pyrazinamide dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Pyrazinamide dengan Obat Lain
Interaksi antarobat yang dapat terjadi jika pyrazinamide digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain adalah:
- Penurunan efektivitas obat asam urat, seperti probenecid, dalam menurunkan asam jika digunakan bersamaan
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi hati jika digunakan dengan leflunomide, methotrexate, atau remdesivir
- Penurunan efektivitas pil KB
- Penurunan aktivitas vaksin BCG, vaksin kolera, atau vaksin tifus
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping ciclosporin dalam darah
Antasida tertentu dapat mengurangi efektivitas pyrazinamide jika digunakan dalam waktu yang sama atau berdekatan. Hindari mengonsumsi obat antasida yang mengandung aluminium 1 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi pyrazinamide atau obat kombinasi yang mengandung pyrazinamide.
Efek Samping dan Bahaya Pyrazinamide
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi pyrazinamide adalah:
- Nyeri sendi atau otot
- Mual atau muntah
- Hilang nafsu makan
- Lelah
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau makin memberat. Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mudah memar atau perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah
- Jantung berdebar
- Serangan asam urat, yang ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan kemerahan pada sendi (terutama pada malam hari)
- Gangguan hati, yang ditandai dengan mual, sakit di perut bagian atas, lelah, urine berwarna gelap, feses berwarna seperti tanah liat, dan penyakit kuning
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan perubahan jumlah urine, atau nyeri saat buang air kecil