Radang lambung adalah iritasi yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. Kondisi ini dapat ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau rasa mual. Jika tidak diobati, radang lambung dapat mengakibatkan komplikasi yang serius.
Radang lambung disebut juga dengan gastritis. Kondisi ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu radang lambung akut dan radang lambung kronis. Radang lambung akut terjadi secara mendadak dan bersifat sementara. Sementara itu, radang lambung kronis terjadi secara bertahap dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Gejala radang lambung berbeda-beda bagi setiap orang, bahkan beberapa orang yang mengalaminya bisa tidak menyadari gejalanya. Beberapa gejala radang lambung yang umum dialami berupa rasa nyeri atau panas di ulu hati, perut kembung, mual, muntah, sering sendawa, diare, dan kehilangan nafsu makan.
Penyebab Radang Lambung
Radang lambung dapat terjadi oleh adanya infeksi bakteri. Selain itu, sering mengonsumsi obat pereda nyeri dan minuman beralkohol juga dapat mengakibatkan radang lambung. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa penyebab radang lambung:
1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori
Radang lambung dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Bakteri ini mampu hidup di lingkungan yang asam dan masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Selain itu, kontak dengan penderita melalui cairan air liur atau tinja juga bisa membuat seseorang terkena infeksi bakteri ini.
Saat menginfeksi tubuh, bakteri ini akan mengeluarkan zat yang memicu peningkatan asam lambung untuk mendukung perkembangbiakannya di lambung. Peningkatan asam lambung yang disertai dengan reaksi peradangan, karena proses pertahanan tubuh melawan bakteri, membuat lapisan pelindung lambung rusak.
2. Penggunaan obat pereda nyeri
Konsumsi obat antinyeri berupa obat antiperadangan nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan radang lambung, baik radang lambung akut maupun radang lambung kronis.
Hal tersebut terjadi karena obat antiperadangan nonsteroid dapat menghambat produksi lendir yang melapisi dinding lambung sehingga lambung rentan teriritasi oleh asam lambung yang dihasilkannya sendiri.
3. Konsumsi alkohol
Minum alkohol dapat menyebabkan radang lambung karena sifat alkohol yang mengganggu produksi asam lambung dan kerja otot lambung. Selain itu, jaringan di sekitar lambung, seperti kerongkongan, dapat teriritasi dan memperberat keluhan radang lambung yang dialami.
4. Faktor usia
Faktor usia juga menjadi penyebab timbulnya radang lambung. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang untuk mengalami radang lambung menjadi lebih tinggi. Hal ini karena lapisan pelindung lambungnya makin menipis.
5. Stres berat
Stres berat dapat menyebabkan radang lambung. Hal ini berhubungan dengan peningkatan hormon stres yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu, ketika stres, pertahanan lapisan pelindung lambung akan menurun sehingga peradangan di dalam lambung bisa terjadi.
6. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika tubuh justru menyerang sel-sel sehat, termasuk sel-sel lapisan pelindung lambung. Hal ini membuat lapisan pelindung lambung rusak dan menyebabkan radang lambung.
Selain itu, penyakit autoimun membuat penyerapan nutrisi terganggu karena enzim yang dihasilkan oleh lambung berkurang, sehingga menyebabkan tubuh mengalami anemia atau kurang darah.
Cara mengatasi Radang Lambung
Radang lambung akut dengan gejala yang ringan bisa sembuh sendiri dengan cara menghindari pemicunya. Namun, radang lambung dengan nyeri yang hebat atau terjadi secara menahun perlu ditangani oleh dokter. Dokter akan memberikan beberapa obat untuk mengatasi radang lambung kronis yang dialami.
Cara rumahan
Anda dapat melakukan beberapa cara rumahan sebagai tindakan untuk mengatasi radang lambung, seperti:
- Berbaring di kasur dengan posisi kepala dan pundak lebih tinggi daripada perut untuk mencegah asam lambung yang naik ke kerongkongan saat Anda tidur
- Mengonsumsi makanan yang terjaga kebersihannya dan gunakan penutup makanan untuk menghindari kontaminasi kuman
- Menggunakan obat-obatan, terutama pereda nyeri sesuai dengan anjuran pada kemasan atau sesuai arahan dokter
- Menghindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan minuman manis
- Konsumsi makanan yang cenderung lunak dan makan sesuai jam yang teratur
- Makan dalam jumlah porsi sedikit tetapi sering agar lambung tidak bekerja terlalu keras dalam mencerna makanan
- Menghindari makanan pedas, asam, berlemak, olahan, dan cepat saji
Obat-obatan
Jika sudah melakukan cara rumahan tetapi keluhan radang lambung tak kunjung mereda, Anda memerlukan pengobatan dari dokter. Berikut ini adalah beberapa obat yang dapat diberikan oleh dokter untuk mengatasi radang lambung:
- Antibiotik, seperti amoksisilin dan metronidazole, untuk membunuh bakteri H. pylori
- Antasida, untuk menetralkan asam lambung
- Antagonis histamin-2, seperti ranitidin dan simetidin, untuk menurunkan produksi asam lambung
- Penghambat pompa proton, seperti lansoprazole dan omeprazole, untuk menurunkan produksi asam lambung.
Anda dianjurkan untuk segera mengobati radang lambung ketika mengalami gejala radang lambung. Hal ini dilakukan agar radang lambung tidak menyebabkan komplikasi yang serius, seperti tukak lambung, pendarahan lambung, lambung bocor, dan kanker lambung.
Jika Anda sudah melakukan penanganan dengan cara di atas tetapi radang lambung belum juga sembuh, bahkan disertai nyeri perut hebat, mual dan muntah yang terus-menerus, atau demam, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.