Siapa bilang menu sahur ibu hamil nggak bisa praktis sekaligus sehat? Bagi beberapa orang, kehamilan identik dengan momen tidak boleh makan sembarangan. Nah, saat puasa bagaimana pilihan makanan sahur yang tepat untuk ibu hamil? Yuk, baca selengkapnya di artikel ini.
Dalam Islam, ibu hamil merupakan golongan yang tidak diwajibkan untuk berpuasa dan diperbolehkan untuk menggantinya dengan membayar fidyah. Namun, sebagian ibu hamil mungkin ingin tetap berpuasa. Jika demikian, yang harus dipastikan adalah kondisi ibu hamil dan janin sehat serta tidak ada komplikasi kehamilan.
Inilah Menu Sahur untuk Ibu Hamil yang Praktis
Setelah dipastikan kondisi ibu hamil dan janin sehat, selanjutnya mantapkan hati untuk berpuasa dan lakukan perencanaan yang matang, termasuk saat menyusun menu sahur dan buka puasa. Soalnya, selama hamil, ibu ham membutuhkan energi dan nutrisi lebih banyak agar tetap sehat dan janin bisa tumbuh dengan baik.
Selain kaya nutrisi, menu sahur ibu hamil sebisa mungkin dapat disajikan dengan cepat dan praktis agar waktu tidur Bumil tidak berkurang. Nah, berikut ini adalah beberapa menu sahur untuk ibu hamil yang mudah dan bisa ditiru di rumah:
1. Ayam bakar tanpa lemak
Siapa bilang saat hamil nggak bisa makan enak? Bumil tetap bisa kok menikmati menu sahur lezat seperti ayam bakar. Namun, usahakan untuk memilih ayam tanpa lemak atau dada ayam yang tinggi protein. Soalnya, protein merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan bayi selama masa kehamilan.
Tenang, Bumil nggak perlu repot menggunakan arang dan api untuk membuat ayam bakar sebagai menu sahur. Cukup dipanggang di atas teflon saja sudah bisa menghasilkan ayam bakar yang nikmat. Sebelum diangkat dan disajikan, pastikan daging ayam telah matang sempurna, ya.
2. Semur daging
Nasi merah ditambah semur daging menjadi perpaduan menu sahur yang bisa membangkitkan selera makan Bumil. Tak hanya enak, menu ini juga tinggi nutrisi untuk tumbuh kembang janin. Nasi merah mengandung serat, vitamin, dan mineral, sedangkan daging mengandung protein, zat besi, kolin, dan vitamin B.
Agar lebih praktis, Bumil bisa membuat menu semur daging di malam sebelumnya dan disimpan di wadah kedap udara supaya lebih tahan lama. Saat sahur, Bumil tinggal menghangatkan saja. Praktis, kan? Supaya lebih sehat, pilihlah daging sapi tanpa lemak sebagai bahan bakunya.
3. Tumis brokoli
Untuk memenuhi asupan serat, vitamin, dan mineral, selama berpuasa, tumis brokoli bisa menjadi pilihan menu sahur yang bisa Bumil konsumsi. Selain cukup praktis, konsumsi tumis brokoli selama hamil diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya berat badan lahir rendah pada bayi.
Pasalnya, sayuran berbonggol ini kaya akan nutrisi, seperti serat, vitamin C, vitamin K, vitamin A, kalsium, zat besi, folat, dan kalium yang baik untuk perkembangan bayi.
Tumis brokoli bisa didapatkan dengan menumisnya bersama bawang putih dan sedikit saus tiram, lalu tunggu hingga brokoli matang dan siap disajikan. Pastikan brokoli sudah benar-benar bersih sebelum di tumis, ya.
4. Sayur bening
Bumil suka mengonsumsi timun atau bayam? Kedua jenis sayur ini bisa diolah menjadi sayur bening yang sehat dan menyegarkan. Apalagi, konsumsi makanan yang mengandung banyak air saat sahur sangat dianjurkan untuk ibu hamil.
Untuk membuat sayur bening, Bumil cuma membutuhkan irisan bawang merah dan sedikit garam dalam rebusan timun atau bayam. Bayam merupakan sayur yang serat, sehingga dapat mencegah sembelit pada ibu hamil. Sementara itu, timun kaya akan air, yang membuat Bumil tetap terhidrasi selama berpuasa.
5. Roti gandum dengan telur
Ingin menu sahur untuk ibu hamil yang praktis tetapi tinggi nutrisi? Roti gandum dengan telur patut dicoba, nih. Roti gandum mengandung beragam nutrisi untuk mendukung perkembangan bayi, seperti zat besi, selenium, dan magnesium, serta vitamin B1, B2, folat, dan niacin.
Selain itu, roti yang diolah dari gandum utuh juga kaya serat yang dapat mencegah sembelit dan wasir pada ibu hamil.
Sebagai pelengkap, Bumil bisa menambahkan telur dadar dan selada di atas roti gandum. Telur sendiri merupakan sumber kolin, yang bermanfaat dalam mendukung perkembangan otak dan tulang belakang bayi.
6. Oatmeal dengan buah
Satu lagi menu yang praktis tapi tinggi nutrisi untuk ibu hamil, yaitu oatmeal. Oatmeal mengandung serat larut dan magnesium yang dapat menstabilkan kadar gula darah. Inilah mengapa oatmeal disebut-sebut dapat menurunkan risiko terkena diabetes selama hamil.
Agar nutrisinya makin lengkap, Bumil boleh menambahkan buah-buahan segar, seperti stroberi, kiwi, apel, atau anggur ke dalam semangkuk oatmeal saat sahur. Nggak cuma lezat, menu praktis ini juga penuh warna, sehingga dapat membangkitkan selera makan Bumil saat sahur.
Saat sahur, Bumil tidak disarankan untuk makan dalam porsi besar untuk mencegah gangguan pencernaan. Begitu pun saat berbuka puasa. Meski takjil yang tersaji tampak menggiurkan, tetaplah makan dalam porsi kecil. Hindari pula makanan tinggi lemak dan garam saat berbuka puasa.
Tak hanya mengonsumsi menu sahur untuk ibu hamil, Bumil juga harus mencukupi asupan cairan agar tidak mengalami dehidrasi selama berpuasa. Susu pasteurisasi dan produk olahannya juga penting dikonsumsi saat sahur dan berbuka, untuk mencegah bayi kekurangan kalsium.
Bila perlu, dokter akan merekomendasikan suplemen kehamilan yang diminum saat sahur, seperti folat, zat besi, kalsium, kolin, atau asam lemak omega-3. Namun, perlu diketahui, suplemen ini hanya boleh dikonsumsi dengan petunjuk dokter, ya.
Puasa di bulan Ramadan memang menjadi momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, jangan memaksakan diri untuk berpuasa jika kondisi kesehatan Bumil tidak memungkinkan, ya.
Bila Bumil mengalami penurunan berat badan, penurunan frekuensi buang air kecil, urine berwarna gelap, serta pusing, pingsan, dan kelelahan saat berpuasa, segeralah membatalkan puasa dan periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai.