Obat limpa bengkak biasanya disesuaikan berdasarkan penyakit yang mendasarinya, sehingga tidak ada penanganan khusus untuk mengatasi limpa bengkak itu sendiri. Namun jika kondisi pembengkakan limpa sudah tergolong parah, mungkin diperlukan penanganan lebih lanjut pada limpa.
Karena disesuaikan dengan penyebabnya, obat limpa bengkak jadi sangat beragam macamnya. Limpa bengkak bisa disebabkan oleh banyak penyakit, mulai dari infeksi virus, parasit dan bakteri, ragam jenis anemia hemolitik, hingga kanker seperti leukemia dan limfoma.
Proses diagnosis limpa bengkak (splenomegali) dan penyakit penyebabnya dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik, tes darah, CT scan, dan MRI.
Bila dokter sudah mengetahui adanya penyakit penyebab, kondisi limpa bengkak biasanya sudah bisa diprediksi. Namun bila belum, limpa bengkak bisa menjadi pertanda adanya penyakit lain yang sedang terjadi.
Jenis-Jenis Obat Limpa Bengkak
Ada berbagai cara mengecilkan limpa yang bengkak secara medis melalui obat-obatan. Dokter akan memberikan obat limpa bengkak setelah mengetahui penyakit yang menyebabkan pembengkakan tersebut. Berikut ini adalah beragam jenis obat limpa bengkak yang perlu Anda ketahui:
1. Antimalaria
Obat antimalaria biasanya diresepkan pada kondisi pembengkakan limpa yang diakibatkan oleh infeksi parasit malaria. Obat-obatan ini tentunya disesuaikan dengan jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau lokasi penularan malaria. Seiring dengan membaiknya infeksi malaria, limpa juga akan kembali normal.
2. Antibiotik
Limpa bengkak yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti sifilis dan endokarditis, umumnya dapat diatasi dengan antibiotik. Pastikan Anda menghabiskan semua dosis antibiotik yang diresepkan oleh dokter agar bakteri yang masuk ke tubuh telah musnah sepenuhnya tanpa tersisa.
Splenomegali merupakan salah satu akibat dari peningkatan tekanan darah di pembuluh darah hati atau vena porta. Hal ini bisa terjadi pada penyakit hati, seperti sirosis. Untuk mengurangi pembengkakan limpa, tekanan darah vena porta perlu diturunkan. Propranolol merupakan salah satu jenis obat limpa bengkak untuk kondisi ini.
3. Kortikosteroid
Limpa bengkak yang disebabkan oleh kondisi autoimun, seperti lupus dan anemia hemolitik autoimun, bisa diatasi dengan pemberian kortikosteroid. Namun jika kondisi tidak juga membaik, pilihan lainnya adalah obat penekan kekebalan tubuh.
4. Kemoterapi dan radioterapi
Limpa bengkak bisa disebabkan oleh kanker limpa, penyebaran kanker dari organ lain ke limpa, dan kanker darah, misalnya limfoma dan leukemia. Kemoterapi dan radioterapi dapat menjadi obat limpa bengkak pada kondisi-kondisi ini.
Operasi Pengangkatan Limpa
Ketika pembengkakan limpa atau telah menyebabkan komplikasi atau disebabkan oleh penyakit yang sudah kronis dan tidak dapat membaik dengan pengobatan limpa bengkak, dibutuhkan tindakan operasi pengangkatan limpa atau disebut juga dengan splenektomi.
Beberapa kondisi yang mengharuskan untuk dilakukan operasi pengangkatan limpa, antara lain:
- Hairy cell leukemia
- Sindrom Felty
- Myelofibrosis primer
- Talasemia mayor
- Penyakit Gaucher
- Splenomegali hemodialisis
Selain splenektomi, ada juga tindakan operasi lain yang bisa dilakukan yaitu dengan perbaikan saluran darah limpa. Namun, hal ini juga ditentukan berdasarkan penyebab pembengkakan limpa.
Kendati dapat hidup aktif dan beraktivitas dengan normal, orang yang pernah menjalani splenektomi akan berisiko lebih tinggi terkena infeksi. Biasanya pasien akan diresepkan antibiotik setelah operasi, serta mendapatkan vaksin sebelum dan sesudah pengangkatan limpa untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Obat limpa bengkak bergantung pada penyakit yang melatarbelakanginya. Dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh terlebih dahulu untuk mengetahui penyakit penyebab dan pengobatan apa yang bisa diberikan untuk mengatasi limpa bengkak.
Oleh sebab itu, bila Anda mengalami gejala pembengkakan limpa, seperti rasa nyeri atau mungkin benjolan di perut sebelah kiri bagian atas, kelelahan, atau perut terasa penuh, segera kunjungi dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.