Ada berbagai penyebab nyeri panggul, mulai dari kondisi yang bersifat ringan hingga gangguan kesehatan tertentu yang tergolong berat dan membutuhkan penanganan. Langkah penanganan pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Panggul adalah area sekitar perut, tepatnya bagian bawah pusar dan di atas paha. Bagian tubuh ini bisa terasa nyeri akibat beberapa kondisi. Meski lebih sering terjadi pada wanita, nyeri panggul juga bisa dialami oleh pria.
Pada wanita, nyeri panggul kerap disebabkan oleh kram menstruasi. Namun, keluhan nyeri panggul juga bisa terjadi akibat kondisi lain yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis.
Berbagai Penyebab Nyeri Panggul dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa kondisi yang sering kali menyebabkan nyeri panggul, di antaranya:
1. Sindrom pramenstruasi (PMS)
Sebagian besar wanita biasanya mengalami kram di area panggul atau perut bagian bawah, baik sebelum maupun selama periode menstruasi. Penyebab nyeri panggul pada kondisi ini umumnya dipicu oleh perubahan hormon dan rahim yang berkontraksi untuk mendorong keluar lapisan rahim yang luruh.
Nyeri panggul yang terjadi akibat periode menstruasi ini biasanya bersifat ringan, tetapi bisa juga terasa menyakitkan. Untuk meredakannya, Anda bisa memberikan kompres panas di perut bagian bawah menggunakan plester heat patch, botol air panas, handuk panas, atau mandi dengan air panas.
Selain nyeri panggul, gejala PMS atau selama menstruasi biasanya disertai dengan nyeri payudara, perut kembung, perubahan suasana hati, kelelahan, mual, muntah, atau sakit kepala.
2. Radang usus buntu
Radang usus buntu juga menjadi salah satu penyebab nyeri panggul yang sering terjadi. Pada kondisi ini, nyeri muncul secara tiba-tiba dan bisa terasa lebih menyakitkan saat batuk, berjalan, atau melakukan gerakan yang cepat.
Nyeri panggul akibat radang usus buntu biasanya dimulai dari nyeri di sekitar pusar dan berpindah ke perut kanan bawah. Kondisi ini sering kali disertai gejala lain, seperti demam, mual, muntah, sembelit, atau diare. Radang usus buntu biasanya diatasi dengan operasi pengangkatan usus buntu atau apendektomi.
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat menyebabkan nyeri di area panggul dan perut bawah bagian tengah atau sekitar tulang kemaluan. Selain itu, ISK juga ditandai dengan gejala berupa nyeri saat buang air kecil, urine berwarna keruh, atau sulit menahan buang air kecil.
Infeksi saluran kemih umumnya mudah ditangani. Namun, bila dibiarkan terlalu lama, ISK bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi ginjal.
4. Sindrom iritasi usus besar
Penyebab nyeri panggul berikutnya adalah irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar. IBS tidak hanya menimbulkan rasa sakit di area panggul, tetapi juga gangguan pencernaan seperti nyeri perut, rasa kembung, sembelit, atau diare. Gejala nyeri panggul akibat IBS biasanya akan membaik saat buang air besar.
5. Radang panggul
Radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Kondisi ini berisiko dialami oleh wanita yang menderita penyakit menular seksual, seperti kencing nanah atau klamidia.
Risiko menderita radang panggul akan meningkat jika wanita sering berganti pasangan seksual dan berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom atau memakai alat kontrasepsi IUD.
Selain nyeri panggul, keluhan lain yang menyertai radang panggul di antaranya, keputihan, pendarahan dari vagina di luar masa menstruasi, demam, rasa sakit saat berhubungan seksual, dan nyeri saat buang air kecil.
Untuk mengatasi radang panggul, dokter akan menyesuaikan dengan penyebabnya. Jika penyakit ini disebabkan infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
6. Batu ginjal
Rasa nyeri yang dirasakan pada batu ginjal sebenarnya tergantung pada posisi batu di saluran kemih, mulai dari ginjal hingga alat kelamin. Nyeri panggul dapat dirasakan saat batu ginjal sedang berjalan menuju kandung kemih.
Selain nyeri panggul, batu dari ginjal juga dapat menimbulkan rasa nyeri di punggung, perut, dan selangkangan. Keluhan lain yang menyertai dapat berupa rasa sakit saat buang air kecil, kencing berdarah, urine keruh atau berbau menyengat, sering buang air kecil, mual, dan muntah.
Penanganan batu ginjal berbeda-beda tergantung ukurannya. Bila ukurannya kecil, batu bisa saja keluar dengan sendirinya bersama urine. Namun, bila batu masih tidak bisa keluar, biasanya dokter akan menyarankan untuk banyak minum air.
Jika masih belum bisa keluar selama berhari-hari, terasa menyakitkan, atau ukurannya terlalu besar, dokter akan melakukan prosedur untuk menghancurkan atau mengeluarkan batu dengan teknik ESWL.
Selain yang telah disebutkan di atas, penyebab nyeri panggul lainnya yang bisa terjadi adalah hernia, kerusakan lapisan atau kebocoran di usus, fibromyalgia, prostatitis, kehamilan ektopik, kista ovarium, dan kanker.
Nyeri panggul bisa menjadi tanda dari macam-macam penyakit. Meski ada yang tidak berbahaya, tidak sedikit dari penyakit tersebut yang membutuhkan diagnosis dan penanganan secara cepat.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami nyeri panggul atau rasa sakit di perut bagian bawah yang tak kunjung hilang, apalagi jika disertai keluhan lain, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab nyeri panggul yang dialami dan mendapatkan penanganan yang tepat.