Rambut rontok parah adalah kondisi lepasnya rambut secara berlebihan hingga menyebabkan rambut menjadi tipis. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh stres atau pengaruh hormon. Namun, rambut rontok parah juga bisa terjadi karena terapi medis tertentu.
Rambut rontok kurang dari 100 helai per hari dianggap wajar dan belum menimbulkan kebotakan. Ini merupakan cara rambut untuk regenerasi agar rambut baru dapat tumbuh. Normalnya, helaian rambut rontok akan terlihat ketika kamu sedang menyisir atau keramas.
Namun, berbeda jika kamu mengalami rambut rontok parah. Jumlah helai rambut yang rontok bisa lebih dari 100 helai setiap harinya. Kerontokan pun tidak hanya terjadi ketika menyisir atau keramas saja, tetapi juga saat mengusap rambut atau menggaruk kulit kepala. Selain itu, rambut juga tampak lebih tipis.
Untuk mencegah kerusakan rambut lebih jauh, rambut rontok parah perlu diatasi dengan tepat agar tidak sampai menyebabkan kebotakan.
Berbagai Penyebab Rambut Rontok Parah
Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan rambut rontok parah, yaitu:
1. Alopecia androgenik
Alopecia androgenik merupakan kerontokan rambut yang disebabkan oleh faktor keturunan dan pengaruh hormon. Risiko seseorang terkena kondisi ini cenderung lebih besar jika orang tuanya memiliki riwayat alopecia androgenik.
Selain itu, risikonya akan lebih meningkat pada pria. Alopecia androgenik biasanya juga terjadi secara bertahap dan muncul setelah melewati masa pubertas.
2. Alopecia areata
Alopecia areata adalah kondisi rambut rontok parah hingga menyebabkan kebotakan. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh merusak folikel rambut sehingga membuat rambut rontok parah.
Beberapa penyakit autoimun yang bisa memicu alopecia areata adalah diabetes, lupus, dan penyakit Grave.
3. Tinea capitis
Tinea capitis merupakan penyakit infeksi jamur yang menyerang kulit kepala dan batang rambut. Kondisi ini menyebabkan rambut rontok parah dengan gejala berupa kulit kepala gatal dan bersisik, rambut mudah patah, bahkan kebotakan di area yang terinfeksi.
Tinea capitis umumnya dialami oleh anak usia 3–14 tahun. Namun, orang dewasa juga bisa mengalaminya, terutama bila memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pada penderita diabetes, HIV/AIDS, maupun kanker.
4. Telogen effluvium
Telogen effluvium merupakan kondisi ketika rambut mengalami kerontokan yang parah dan terjadi secara tiba-tiba. Umumnya, kondisi ini dipicu oleh kehamilan, stres, penurunan berat badan yang ekstrem, kekurangan zat besi, maupun infeksi berat.
Telogen effluvium bisa menyebabkan kerontokan rambut hingga 300 helai per hari. Meski begitu, kondisi ini hanya bersifat sementara dan hanya berlangsung selama 3–6 bulan saja. Setelah pemicunya telah teratasi, rambut akan tumbuh kembali.
5. Anagen effluvium
Anagen effluvium merupakan kerontokan rambut yang terjadi secara tiba-tiba akibat rambut baru mengalami peradangan. Kondisi ini membuat batang rambut menjadi rapuh dan mudah patah. Anagen effluvium biasanya merupakan efek samping dari kemoterapi atau radiasi untuk kanker.
Anagen effluvium juga bersifat sementara karena rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.
6. Alopecia traksi
Rambut rontok parah bisa disebabkan oleh alopecia traksi. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kebiasaan mengikat atau menarik rambut secara kencang dan terlalu sering melakukan hair extension.
7. Efek samping obat-obatan
Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi juga dapat menyebabkan rambut rontok parah.Obat-obatan tersebut dapat merusak sel-sel akar rambut sehingga rambut menjadi mudah rontok.
Selain obat-obatan kemoterapi, beberapa obat-obatan lain untuk mengatasi kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan rambut rontok parah, seperti obat darah tinggi dan obat asam urat.
Cara Menangani Rambut Rontok Parah
Penyebab rambut rontok parah sangat beragam, sehingga kamu perlu mengatasinya dengan tepat agar masalah rambut rontok dapat teratasi. Ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerontokan rambut, yaitu:
1. Memijat kulit kepala
Sebuah studi menunjukkan bahwa memijat kulit kepala bisa meningkatkan aliran darah dan merangsang pertumbuhan rambut. Oleh karena itu, kamu yang memiliki masalah rambut rontok parah dianjurkan untuk memijat kulit kepala secara rutin.
Kamu bisa memijat kulit kepala ketika sedang memakai masker rambut, misalnya masker lidah buaya. Tanaman lidah buaya mengandung senyawa aloenin yang dapat merangsang pertumbuhan rambut.
2. Memakai produk perawatan rambut khusus rambut rontok
Untuk mengurangi kerontokan, kamu disarankan untuk menggunakan produk perawatan rambut khusus untuk rambut rontok. Biasanya, produk perawatan ini mengandung bahan tertentu yang dapat mengurangi kerontokan atau merangsang pertumbuhan rambut.
Kandungan yang biasa ditemukan dalam produk perawatan rambut khusus rambut rontok adalah minyak kelapa, ginseng, minyak geranium, dan lemon.
3. Mengoleskan obat penumbuh rambut
Rambut rontok parah juga bisa diatasi dengan penggunaan obat penumbuh rambut. Salah satu obat yang bisa digunakan adalah minoxidil. Obat ini diresepkan oleh dokter ketika rambut rontok sudah sangat parah atau disertai kebotakan.
Minoxidil dapat mengurangi kerontokan rambut sekaligus merangsang pertumbuhan rambut baru sehingga bisa mengurangi kerontokan dan mencegah penipisan rambut. Setidaknya, kamu perlu untuk menggunakan minoxidil selama 6 bulan untuk mencegah kerontokan rambut lebih lanjut.
4. Mengonsumsi obat penumbuh rambut
Selain mengoleskan obat penumbuh rambut, rambut rontok parah juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat penumbuh rambut, seperti finasteride dan spironolactone. Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan hormon pada kulit yang menyebabkan rambut rontok parah.
Namun, pada rambut rontok parah yang terjadi karena infeksi jamur, kondisi ini perlu diobati dengan mengonsumsi obat antijamur, seperti griseofulvin atau terbinafine.
5. Melakukan transplantasi rambut
Bila kebotakan akibat rambut rontoh parah terjadi secara permanen, dokter akan merekomendasikan transplantasi rambut. Prosedur ini dilakukan dengan cara memindahkan rambut ke area kulit kepala yang menipis atau alami kebotakan.
Meski dapat mengatasi kebotakan, transplantasi rambut dapat menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, memar, bengkak, dan infeksi. Kamu dianjurkan untuk konsultasi ke dokter lebih dulu terkait cara mencegah dan mengurangi efek sampingnya.
6. Melakukan terapi laser
Terapi laser rambut juga mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi rambut rontok parah, khususnya yang disebabkan alopecia. Perawatan rambut rontok ini dapat meningkatkan aliran darah di kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut baru.
Ingat, kerontokan rambut parah bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu sehingga membutuhkan penanganan yang tepat agar penyebabnya bisa teratasi dan kerontokan rambut tidak lagi terjadi.
Bila disebabkan oleh kondisi medis tertentu, rambut rontok parah biasanya akan disertai dengan gejala lain. Jadi, kenali gejalanya dan konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penangan yang tepat.