Tanaman beracun sering kali tampak mirip dengan tanaman normal dan sering kali dianggap tidak berbahaya. Namun, jika tanpa sengaja tersentuh, terhirup, atau tertelan, tanaman beracun bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan, bahkan bisa membahayakan nyawa seseorang.
Banyak tanaman yang aman dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari serta bermanfaat bagi kesehatan. Sebagian tanaman malah dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mencegah dan mengobati beragam penyakit.
Namun, ada juga beberapa jenis tanaman yang justru dapat membahayakan kesehatan dan beracun bagi tubuh manusia, di antaranya adalah:
- Poison ivy atau jelatang (Toxicodendron radicans)
- Poison oak (Toxicodendron diversilobum)
- Kecubung (Datura metel)
- Tembakau (Nicotiana tabacum)
- Bunga terompet kuning (Allamanda cathartica)
- Bunga oleander (Nerium oleander)
- Gympie-gympie (Dendrocnide moroides)
- Biji jarak (Ricinus communis L.)
- Bawang laut (Drimia maritima)
- Jamur beracun, misalnya jamur payung (Amanita phalloides) dan jamur hantu (Omphalotus nidiformis)
Selain jenis-jenis tanaman di atas, masih ada banyak lagi tanaman yang diduga memiliki racun berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi tanaman-tanaman tertentu yang belum terbukti keamanan maupun manfaatnya.
Zat Kimia pada Tanaman Beracun dan Dampaknya bagi Tubuh
Ada banyak zat kimia pada tanaman yang menjadi penyebab mengapa tanaman tersebut disebut beracun. Beberapa jenis racun tersebut adalah alkaloid, glikosida, arsenik, dan urushiol.
Zat tersebut dihasilkan oleh beberapa jenis tanaman beracun sebagai bentuk pertahanan diri dari serangan hewan yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Jika dikonsumsi oleh manusia, zat beracun tersebut dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan yang berbahaya.
Berikut ini adalah masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari paparan tanaman beracun:
Reaksi alergi
Orang yang terpapar zat urushiol pada tanaman beracun dari jelatang, biasanya akan mengalami reaksi alergi. Reaksi tersebut terjadi akibat menyentuh bagian tanaman atau benda yang telah terkontaminasi racun, tertusuk duri atau batang tanaman, serta menghirup serbuk sari dari bunga atau asap dari pembakaran tanaman tersebut.
Paparan zat beracun pada kulit dapat menyebabkan kulit gatal, kemerahan, melepuh, hingga bengkak. Reaksi alergi ini juga dikenal dengan istilah Toxicodendron dermatitis, yaitu sejenis dermatitis kontak akibat paparan zat kimia tanaman dari genus Toxicodendron.
Apabila terkena mata, zat kimia ini dapat mengakibatkan iritasi mata dan bahkan kebutaan. Jika terhirup, dapat menyebabkan rhinitis dan sesak napas. Dalam kasus yang parah, paparan tanaman beracun ini juga bisa menyebabkan syok anafilaktik yang berpotensi mengancam nyawa.
Keracunan
Gejala keracunan yang dapat muncul akibat paparan tanaman beracun bisa berbeda-beda, tergantung jenis racun yang terkandung dalam tanaman tersebut. Berikut adalah penjelasannya:
1. Keracunan alkaloid
Jika terminum atau tertelan, tanaman beracun yang mengandung zat alkaloid dapat menyebabkan kondisi atau gejala yang serupa dengan keracunan makanan.
Gejala yang mungkin muncul adalah diare parah, mual, muntah, kram perut, sakit kepala, pingsan, halusinasi, dan delirium. Pada kasus yang berat, keracunan alkaloid bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Keracunan glikosida
Sementara itu, zat glikosida pada tanaman beracun dapat menyebabkan sejumlah masalah serius, seperti kejang, hipoksia, stroke, gangguan ginjal, masalah pada otot jantung, dan bahkan menyebabkan kematian. Salah satu jenis racun yang termasuk dalam jenis racun ini adalah sianida.
3. Keracunan arsenik
Seseorang bisa mengalami keracunan arsenik apabila ia mengonsumsi tanaman beracun atau tanaman yang tercemar oleh limbah beracun yang mengandung arsenik.
Gejala keracunan arsenik bisa berupa nyeri otot, sakit perut, pusing, lemas, muntah-muntah, sesak napas, hingga dada berdebar.
Cara Mengatasi Efek Berbahaya Tanaman Beracun
Cara mengatasi dampak dari paparan tanaman beracun tergantung pada keluhan yang timbul. Jika jenis racunnya diketahui dan tersedia penawar racun atau antidotnya, maka penawar harus diberikan sesegera mungkin.
Secara umum, saat seseorang mengalami keluhan akibat paparan tanaman beracun, pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah:
- Segera bersihkan area tubuh yang terkena tanaman beracun dengan air hangat dan sabun selama 20-30 menit. Jika yang terkena bagian mata, segera bilas dengan air bersih.
- Cuci seluruh pakaian dan benda yang mungkin terkontaminasi.
- Berikan kompres dingin pada kulit yang terasa gatal atau muncul ruam dan lepuhan akibat paparan tanaman beracun. Untuk meredakan gejala alergi di kulit, coba juga gunakan losion calamine atau minum obat antialergi (antihistamin).
- Untuk reaksi alergi yang lebih berat, bisa menggunakan obat kortikosteroid yang diresepkan dokter.
- Hindari menggaruk area kulit yang terpapar karena dapat menyebabkan luka pada kulit yang berisiko terinfeksi bakteri.
Biasanya, keluhan ringan dan sedang akibat paparan tanaman beracun hanya berlangsung selama 1-3 minggu. Apabila gejala tidak hilang atau justru semakin parah, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.
Namun, jika setelah mengonsumsi atau terpapar tanaman beracun Anda merasakan gejala yang berat, seperti sesak napas, sulit menelan, wajah bengkak, diare berat, mual dan muntah darah, hingga lemas, segeralah minta pertolongan ke IGD di rumah sakit terdekat.