Refleks Babinski adalah salah satu refleks alami pada bayi yang menjadi tanda bahwa bayi memiliki sistem saraf yang sehat dan berkembang dengan baik. Refleks ini umumnya muncul sejak bayi lahir dan akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
Refleks adalah gerakan spontan yang secara alami dilakukan oleh seseorang ketika tubuhnya mendapatkan rangsangan tertentu. Munculnya gerakan spontan ini merupakan salah satu bentuk pertahanan untuk melindungi tubuh dari hal-hal berbahaya.
Ada banyak macam gerak refleks yang bisa muncul ketika tubuh mendapatkan rangsangan tertentu, salah satunya adalah refleks Babinski.
Fakta Seputar Refleks Babinski
Refleks Babinski atau dikenal juga dengan istilah refleks plantar biasanya muncul ketika telapak kaki mendapat rangsangan tertentu, misalnya benda yang di usapkan ke sepanjang telapak kaki. Nah, saat mendapatkan rangsangan tersebut, ibu jari kaki akan mengarah ke atas dan jari-jari lainnya akan terbuka lebar.
Refleks ini umumnya terjadi secara alami pada bayi dan anak kecil hingga berusia 2 tahun. Pasalnya, di usia tersebut anak-anak belum memiliki kendali penuh atas sistem sarafnya, sehingga terjadilah refleks Babinski.
Namun, pada beberapa kasus, refleks Babinski mungkin tampak lemah atau bahkan tidak muncul sama sekali ketika telapak kaki diberi rangsangan. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak yang terlahir dengan kondisi medis yang menyebabkan kejang atau kekakuan otot.
Kondisi yang Dapat Memengaruhi Refleks Babinski
Refleks Babinski umumnya akan menghilang ketika anak berusia 2 tahun. Namun, jika refleks Babinski tetap muncul setelah anak berusia lebih dari 2 tahun, hal itu bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem saraf pusatnya.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan munculnya refleks Babinski pada anak usia di atas 2 tahun:
1. Cedera
Cedera di bagian kepala maupun tulang belakang bisa membuat sistem saraf pusat rusak, sehingga menyebabkan refleks Babinski muncul pada anak usia di atas 2 tahun. Kondisi ini bisa terjadi akibat pukulan benda tumpul, luka tembak atau tusuk, jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, maupun kecelakaan saat berolahraga.
2. Meningitis
Ketika lapisan pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges) terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit, hal itu bisa menyebabkan fungsi sistem saraf pusat terganggu dan memicu refleks Babinski.
Selain menyebabkan terjadinya refleks Babinski, kondisi yang dikenal dengan meningitis ini juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami demam, mual atau muntah, linglung, dan munculnya bintik-bintik merah kecil di kulit (petekie).
3. Multiple sclerosis
Refleks Babinski juga bisa muncul pada anak usia di atas 2 tahun akibat adanya penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis. Pada multiple sclerosis, sistem kekebalan tubuh menyerang mielin, yaitu lapisan lemak dan protein yang melindungi serabut saraf.
Akibatnya, terjadi gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh yang menyebabkan otot menjadi lemah serta sulit dikontrol.
4. Amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
Anak usia di atas 2 tahun juga bisa mengalami refleks Babinski jika memiliki penyakit amyotrophic lateral sclerosis. Penyakit ini menyebabkan rusaknya sistem saraf motorik, yaitu saraf yang mengirimkan pesan dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan amyotrophic lateral sclerosis. Namun, para peneliti meyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen, kelebihan glutamat, gangguan sistem imun, gangguan mitokondria, dan stres oksidatif.
5. Stroke
Stroke terjadi karena kurangnya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini membuat fungsi otak, termasuk pengolahan rangsangan, menjadi terganggu dan menyebabkan anak usia di atas 2 tahun mengalami refleks Babinski.
6. Tumor
Pertumbuhan jaringan tidak normal, seperti tumor di otak atau sumsum tulang belakang, juga dapat mengganggu komunikasi antara kedua organ tersebut dan menyebabkan anak usia di atas 2 tahun mengalami refleks Babinski.
Tumor otak atau sumsum tulang belakang terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel di otak atau sumsum tulang belakang. Ini akan menyebabkan sel-sel tersebut terus tumbuh tanpa terkendali.
Refleks Babinski umumnya akan menetap hingga anak berusia 2 tahun. Namun, jika setelah berusia 2 tahun, Si Kecil masih mengalami refleks Babinski, segera konsultasikan ke dokter agar kondisi kesehatannya bisa diperiksa dengan seksama.
Selain itu, Anda juga harus segera membawa Si Kecil ke dokter jika tidak menemukan adanya refleks Babinski saat usianya di bawah 2 tahun. Pasalnya, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.