Supaya nafsu makan dan kesehatan tetap terjaga, makanan untuk lansia harus penuh gizi dan enak. Bahkan, dengan memilih jenis makanan yang tepat, penyakit tertentu, seperti hipertensi atau diabetes, juga bisa lebih terkontrol. Untuk itu, yuk ketahui variasi menu makanan lansia melalui artikel ini.
Kemampuan tubuh mengolah dan menyerap nutrisi memang akan menurun seiring dengan pertambahan usia, terutama saat memasuki usia lanjut (lansia). Belum lagi adanya sejumlah kondisi yang identik dengan lansia, mulai dari gigi tanggal atau penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi, dan asam urat.
Alasan-alasan inilah yang membuat jenis makanan, tekstur, rasa hingga porsi makanan untuk lansia harus ekstra diperhatikan, termasuk jika kamu merupakan caregiver bagi lansia. Selain bisa membantu meningkatkan nafsu makan lansia, kebutuhan gizi harian juga bisa terpenuhi.
Inilah Rekomendasi Makanan untuk Lansia
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makin bertambahnya usia, kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi akan menurun. Jadi, lansia perlu menyesuaikan jenis asupan yang dikonsumsi. Rekomendasi menu makanan untuk lansia berikut bisa menjadi pilihan:
1. Pure buah
Berkurangnya aktivitas fisik dan penurunan fungsi saluran pencernaan membuat lansia membutuhkan serat dalam jumlah yang cukup untuk mencegah sembelit. Selain itu, makanan berserat juga baik untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah, lho.
Porsi yang dibutuhkan setara dengan 2 potong pepaya ukuran sedang dan 1 buah jeruk.
Agar lebih mudah dikonsumsi oleh lansia, Anda bisa mengolah buah ke dalam bentuk pure yang lembut. Untuk lansia penderita diabetes, pilihlah buah-buahan yang indeks glikemiknya rendah, seperti apel, mangga, stroberi, atau pisang.
Masih bingung cara membuat pure yang sehat? Anda hanya perlu mengupas 1 buah apel atau buah apa pun yang diinginkan, lalu potong buah tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil. Setelah itu, kukus hingga empuk, lalu tumbuk atau blender buah sampai teksturnya halus.
2. Puding susu
Makanan lansia yang penuh gizi berikutnya adalah segelas susu sekitar 150–200 ml. Soalnya, susu mengandung vitamin B12 yang berperan dalam menjaga kesehatan fungsi saraf, serta kalsium dan vitamin D untuk kekuatan tulang dan gigi lansia.
Nah, jika lansia tidak suka minum susu, Anda bisa menyiasatinya dengan membuat puding susu. Namun, perlu diingat, saat membuat puding susu, gunakan susu rendah lemak dan batasi penggunaan gula, terlebih untuk lansia yang menderita diabetes.
Sedikit tips, tambahkan potongan buah-buahan segar di atas puding untuk membuat tampilannya menarik dan lebih kaya rasa. Dengan cara ini, kebutuhan lansia akan nutrisi dari susu bisa terpenuhi.
3. Nasi tim ayam
Ingin membuat hidangan ayam yang empuk dan mudah dikunyah? Anda bisa mengolahnya menjadi nasi tim ayam. Sajian ini mengandung protein hewani dan karbohidrat sekaligus, yang cocok untuk dinikmati saat makan siang atau makan malam.
Manfaat protein untuk lansia sudah tak perlu diragukan lagi, yaitu dapat menjaga kesehatan dan fungsi otot, serta membantu pemulihan setelah sakit.
Untuk membuat 1 porsi nasi tim ayam, gunakan 1 potong daging ayam tanpa lemak (sekitar 50 gram) dan 100 gram nasi atau sekitar ¾ gelas. Selain itu, batasi penggunaan garam atau bumbu masak lain yang tinggi sodium.
4. Pepes tahu
Karena teksturnya yang lembut, tahu bisa menjadi alternatif makanan yang mudah dikonsumsi lansia. Agar menu tahu tidak itu-itu saja, cobalah untuk mengolah produk kedelai ini menjadi pepes tahu. Aroma kukusan yang khas dari pepes tahu pasti akan membangkitkan selera lansia yang sedang tidak nafsu makan.
Selain rasanya yang enak, manfaat tahu untuk kesehatan lansia tidak main-main. Penelitian menyebutkan bahwa tahu bisa mencegah pikun, menguatkan tulang, menurunkan kolesterol, bahkan mencegah penyakit jantung koroner. Porsi pepes tahu yang disarankan adalah 2 sendok makan atau sekitar 50 gram.
5. Sup telur
Sebagai makanan untuk lansia, manfaat sup telur ini cukup menarik. Siapa sangka, konsumsi hidangan berkuah seperti sup telur bisa membantu proses menelan makanan pada lansia yang mengalami disfagia. Telur juga mengandung protein yang berkontribusi dalam mengoptimalkan fungsi otot tubuh.
Namun, jika lansia yang Anda rawat memiliki kondisi medis tertentu, seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui porsi telur yang aman dikonsumsi.
6. Tongkol presto
Teknik memasak dengan presto bisa menjadi pilihan bila Anda ingin menghasilkan makanan yang bertekstur lembut untuk lansia. Salah satu bahan makanan yang bisa dimasak dengan teknik presto ini adalah ikan tongkol.
Ikan tongkol mengandung asam lemak omega-3, yang mana nutrisi ini dibutuhkan oleh lansia dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis dan memperlambat perkembangan degenerasi makula. Porsi tongkol presto yang disarankan untuk lansia adalah 1 potong (sekitar 50 gram) per hari.
Itulah beberapa menu untuk lansia yang lezat dan dijamin menggugah selera. Namun, selain asupan gizi yang tepat, banyak hal yang perlu Anda perhatikan saat menyiapkan makanan untuk lansia, di antaranya:
- Menghindari makanan tinggi lemak, digoreng, berpengawet, atau tinggi gula dan garam
- Memasak bahan masakan sampai empuk, bila perlu haluskan atau parut makanan hingga teksturnya halus
- Membagi porsi makan dalam mangkuk kecil
- Menyiapkan makanan utama dan makanan selingan sebanyak 3 kali sehari
- Mengurangi penggunaan garam dan menggantinya dengan bumbu alami, seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, atau jeruk nipis, agar makanan lebih kaya rasa
- Ikut menemani lansia makan di meja makan
Merawat dan menyiapkan makanan untuk lansia memang tidak mudah. Namun, sabar dan yakinilah, bahwa peran menjadi seorang caregiver bagi lansia akan terasa ringan seiring berjalannya waktu.
Apabila Anda sudah mulai kehabisan ide makanan untuk lansia, jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui menu kreatif lainnya beserta porsi makan yang tepat.