Remdesivir adalah obat antivirus yang dapat digunakan untuk menangani infeksi COVID-19. Obat ini hanya disarankan pada pasien COVID-19 gejala berat yang perlu dirawat di rumah sakit atau pasien gejala ringan-sedang yang berisiko tinggi untuk mengalami perburukan gejala.
Remdesivir merupakan antivirus yang bekerja dengan cara menghentikan perkembangan infeksi virus SARS-CoV-2 (COVID-19) di dalam tubuh. Obat ini diketahui dapat mempercepat waktu penyembuhan dan mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada saluran pernapasan akibat infeksi COVID-19.
Merek dagang Remdesivir: Cipremi, Covifor, Desrem, Jubi-R, Remdac, Remeva, Remidia
Apa Itu Remdesivir
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antivirus |
Manfaat | Mengatasi infeksi virus |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia 28 hari ke atas dengan berat badan minimal 3 kg |
Remdesivir untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori N: Belum dikategorikan. Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Belum diketahui remdesivir dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan penggunaan remdesivir dengan dokter jika Anda sedang menyusui. |
Bentuk obat | Serbuk injeksi liofilisasi |
Peringatan Sebelum Menggunakan Remdesivir
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakan remdesivir:
- Jangan menggunakan remdesivir jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan dalam obat ini.
- Beri tahu dokter bahwa Anda menjalani cuci darah rutin sebelum menggunakan remdesivir.
- Konsultasikan penggunaan remdesivir dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal atau penyakit liver.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah interaksi obat.
- Konsultasikan penggunaan remdesivir dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan obat ini
Dosis dan Aturan Pakai Remdesivir
Berikut adalah dosis umum pemberian remdesivir melalui suntikan ke pembuluh darah atau infus berdasarkan usia dan tujuan pengobatan:
Tujuan: Mengobati pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala yang berat
Dewasa dan anak usia ≥28 hari dengan berat badan (BB) ≥40 kg
- Dosis hari pertama: 200 mg per hari.
- Dosis hari kedua dan seterusnya: 100 mg per hari.
Anak usia ≥28 hari dengan BB 3–40 kg
- Dosis hari pertama: 5 mg/kgBB.
- Dosis hari kedua: 2,5 mg/kgBB
Durasi pengobatan untuk pasien yang tidak membutuhkan ventilator adalah 5 hari. Akan tetapi, pengobatan dapat diteruskan hingga 10 hari jika kondisi pasien tidak membaik. Durasi pengobatan untuk pasien yang membutuhkan ventilator adalah 10 hari.
Tujuan: Pengobatan pasien positif COVID-19 yang tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi berisiko tinggi untuk mengalami perburukan
Dewasa dan anak usia ≥28 hari dengan BB ≥40 kg
- Dosis hari pertama: 200 mg.
- Dosis hari kedua dan ketiga: 100 mg.
Anak usia ≥28 hari dengan BB 3–40 kg
- Dosis hari pertama: 5 mg/kgBB
- Dosis hari kedua dan ketiga: 2,5 mg/kgBB.
Dosis diberikan langsung setelah pasien didiagnosis COVID-19 atau diberikan dalam kurun waktu 7 hari setelah muncul gejala COVID-19.
Cara Menggunakan Remdesivir dengan Benar
Remdesivir diberikan melalui suntik pembuluh darah (intravena/IV) atau infus oleh dokter atau petugas medis atas petunjuk dokter. Suntikan atau infus ini akan diberikan selama 30–120 menit.
Interaksi Remdesivir dengan Obat Lain
interaksi yang dapat terjadi jika remdesivir digunakan bersama obat-obatan tertentu antara lain:
- Penurunan efektivitas remdesivir jika digunakan dengan chloroquine atau hydrochloroquine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan liver jika digunakan dengan pyrazinamide, methotrexate, obat golongan ACE inhibitor, atau obat golongan statin, seperti simvastatin atau atorvastatin
Efek Samping dan Bahaya Remdesivir
Efek samping yang mungkin terjadi pada saat pemberian infus remdesivir atau sesudahnya adalah:
- Rasa nyeri, memar, bengkak, atau perdarahan pada area yang diinfus
- Pusing
- Jantung berdetak cepat (takikardia) atau lambat (bradikardia)
- Demam
- Mual atau muntah
- Menggigil
- Sesak napas
Segera beri tahu dokter jika terjadi efek samping tersebut, agar dokter dapat menurunkan kecepatan pemberian remdesivir.
Segera panggil dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, yang ditandai dengan ruam kulit, rasa gatal, rasa sangat pusing, kesulitan bernapas, atau bengkak pada wajah, lidah, atau tenggorokan.
Anda juga perlu memanggil dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mata dan kulit berwarna kuning (penyakit kuning)
- Urine berwarna gelap
- Rasa sakit pada perut bagian kanan atas