Renabetic adalah obat untuk mengendalikan kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Dengan terkontrolnya kadar gula darah, risiko terjadinya komplikasi akibat diabetes, seperti stroke atau penyakit ginjal bisa berkurang.

Renabetic mengandung bahan aktif 5 mg glibenclamide. Kandungan ini bekerja dengan cara merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin, yaitu hormon yang membantu mengontrol gula darah. Obat ini juga meningkatkan kerja hormon insulin sehingga kadar gula dalam darah bisa turun.

Renabetic

Apa Itu Renabetic

Bahan aktif Glibenclamide 
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes sulfonilurea
Manfaat Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh Dewasa
Renabetic untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Renabetic untuk ibu menyusui Renabetic umumnya aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet 

Peringatan sebelum Menggunakan Renabetic

Sebelum mengonsumsi Renabetic, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Renabetic tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap glibenclamide.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, ketoasidosis diabetik, penyakit liver, defisiensi G6PD, porfiria, malnutrisi, anemia hemolitik, diabetes tipe 1, penyakit Addison, atau hipopituitarisme.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan glibenclamide. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
  • Gunakan tabir surya jika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Renabetic dapat membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Renabetic jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Renabetic. Obat ini dapat menurunkan tingkat kewaspadaan.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Renabetic.

Dosis dan Aturan Pakai Renabetic

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Renabetic untuk menurunkan kadar gula darah berdasarkan jenis pengobatan:

  • Dewasa: 2,5–5 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan setiap minggu sebanyak 2,5 mg berdasarkan respons pasien terhadap obat. Dosis maksimal 20 mg per hari. Dosis yang lebih dari 10 mg per hari perlu dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.

Cara Menggunakan Renabetic dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Renabetic. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar mendapat manfaat maksimal Renabetic, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Renabetic bersama makanan atau segera setelah makan. Disarankan untuk minum obat ini saat sarapan.
  • Telan Renabetic secara utuh dengan bantuan segelas air putih. 
  • Konsumsilah Renabetic pada jam yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Iringi penggunaan Renabetic dengan olahraga rutin agar hasil pengobatan maksimal.
  • Patuhi jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter. Selama menggunakan Renabetic, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, seperti tes kadar gula darah dan pemeriksaan Hba1c.
  • Simpan Renabetic di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Interaksi Renabetic dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Renabetic digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan bersama miconazole, fluconazole, chloramphenicol, sulfonamida, heparin, captopril, enalapril, cimetidine, ranitidine, atau methyldopa
  • Penurunan efektivitas Renabetic dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan bersama rifampicin, diuretic thiazide, penghambat beta, kortikosteroid, furosemide, atau pil KB
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat ciclosporin
  • Peningkatan atau penurunan efektivitas warfarin

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Renabetic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Renabetic

Mengingat Renabetic mengandung glibenclamide, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Gejala hipoglikemia, seperti pandangan buram, sakit kepala, pusing, keringat berlebih, atau detak jantung cepat
  • Mual
  • Perut terasa penuh
  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)

Segera konsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti gula batu atau jus buah jika muncul gejala hipoglikemia yang telah disebutkan di atas. 

Jika efek samping di atas masih terjadi dan tidak kunjung membaik, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Kandungan dalam Renabetic juga dapat menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  • Sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
  • Demam
  • Memar atau perdarahan yang tidak biasa
  • Urine berwarna gelap
  • Nyeri perut
  • Bengkak di tangan atau kaki
  • Penyakit kuning

Jika muncul efek tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.