Rexavin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, seperti kutu air. Obat yang tersedia dalam bentuk kaplet ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Rexavin dapat diresepkan dokter saat obat antijamur oles berupa salep, gel, atau krim kurang efektif.

Rexavin mengandung griseofulvin dan tersedia dalam 2 sediaan, yaitu Rexavin 125 mg dan Rexavin 500 mg. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, yang dapat menyerang kulit, kulit kepala, maupun kuku.

Rexavin

Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Rexavin meliputi infeksi jamur atau kurap pada kaki (kutu air), kulit kepala (tinea capitis), badan (tinea corporis), selangkangan (tinea cruris), sampai kuku (tinea unguium). 

Apa Itu Rexavin  

Bahan aktif Griseofulvin 
Golongan  Obat resep
Kategori  Antijamur 
Manfaat Mengatasi infeksi jamur pada kulit, kulit kepala, dan kuku saat pengobatan antijamur topikal tidak efektif
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia >2 tahun
Rexavin untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Jangan menggunakan Rexavin jika Anda sedang hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. 
Rexavin untuk ibu menyusui Belum ada informasi terkait keamanan Rexavin selama masa menyusui. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat antijamur lain yang lebih aman untuk ibu menyusui.
Bentuk obat Kaplet 

Peringatan sebelum Mengonsumsi Rexavin 

Rexavin harus dikonsumsi sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Rexavin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan griseofulvin atau penisilin.
  • Informasikan kepada dokter jika menderita porfiria, lupus, atau gangguan fungsi hati. Rexavin tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita penyakit infeksi infeksi lain, misalnya aktinomikosis atau candidiasis.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menunda kehamilan dengan pil KB. Griseofulvin dalam Rexavin dapat menurunkan efektivitas pil KB. Diskusikan dengan dokter mengenai metode kontrasepsi alternatif yang bisa Anda gunakan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Rexavin. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Rexavin.

Dosis dan Aturan Pakai Rexavin  

Dosis dan aturan pakai Rexavin ditentukan oleh dokter sesuai usia dan kondisi pasien. Secara umum, berikut dosis penggunaan Rexavin:

  • Dewasa: 1 kali sehari untuk tablet sediaan 500 mg, atau 4 kali sehari untuk tablet sediaan 125 mg. Untuk infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan menjadi 750–1000 mg per hari dibagi dalam 2–4 kali pemberian.
  • Anak-anak: 10 mg/kg berat badan per hari, dapat diberikan 1 kali sehari, atau dibagi ke dalam beberapa dosis.

Lama pengobatan dengan Rexavin akan disesuaikan dengan jenis infeksi yang dialami, contohnya:

  • Infeksi jamur di kulit kepala: 4–6 minggu
  • Kutu air: 4–8 minggu
  • Kurap di badan (tinea corporis): 2–4 minggu
  • Jamur kuku: minimal 4 bulan untuk kuku tangan atau 6 bulan untuk kuku kaki 

Cara Menggunakan Rexavin dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Rexavin. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Rexavin berikut ini:

  • Konsumsilah Rexavin segera setelah makan. Obat ini bisa dikonsumsi bersama makanan sumber tinggi lemak, seperti susu atau es krim, untuk memaksimalkan efektivitas obat dan mencegah sakit perut. Telan tablet Rexavin dengan air putih.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Rexavin sesuai jadwal, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Selama menjalani pengobatan dengan Rexavin, jaga area yang terkena infeksi jamur tetap bersih dan kering.
  • Tetaplah mengonsumsi Rexavin sesuai jangka waktu yang dianjurkan dokter meskipun keluhan telah membaik sebelum itu. Terlalu cepat berhenti minum obat ini dapat membuat infeksi jamur tidak teratasi sepenuhnya, kemudian kambuh dan lebih sulit diatasi.
  • Rexavin dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap cahaya. Gunakan tabir surya dan topi saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Penggunaan Rexavin dapat dihentikan bila muncul lepuhan, kulit mengelupas, ruam, disertai demam hingga menggigil. Periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Jika Anda menggunakan Rexavin dalam jangka panjang, lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama mengonsumsi Rexavin, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan jumlah sel darah putih, tes fungsi hati, atau tes urine.
  • Simpan Rexavin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Rexavin dengan Obat Lain 

Griseofulvin yang terkandung dalam Rexavin dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan lain. Interaksi yang dapat terjadi meliputi:

  • Penurunan efektivitas pil KB
  • Penurunan efektivitas antikoagulan dalam mencegah penyumbatan pembuluh darah
  • Penurunan efektivitas Rexavin bila digunakan bersama phenobarbital, fenilbutazon, atau obat yang memberi efek kantuk

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Rexavin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Rexavin 

Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan Rexavin antara lain:

Konsultasikan melalui Chat bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut. 

Meski jarang, efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:

  • Reaksi alergi berat, seperti ruam, gatal, sesak napas, dan pusing hebat
  • Perubahan mental, misalnya linglung parah
  • Gangguan pendengaran
  • Tangan atau kaki kebas dan kesemutan
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam atau radang tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
  • Luka atau bercak putih pada mulut
  • Tanda gangguan organ hati, seperti mual muntah terus-menerus atau mata dan kulit menguning
  • Gangguan fungsi ginjal, yang ditandai dengan perubahan jumlah urine atau urine berbusa 

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda untuk segera ke IGD terdekat.