Di beberapa negara, menikah dengan sepupu menjadi budaya untuk memperkuat ikatan keluarga. Namun, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikahi sepupu, terutama dari segi kesehatan.
Di kalangan masyarakat tertentu, menikah dengan sepupu menjadi sebuah tradisi. Alasannya pun beragam, mulai dari memperkuat hubungan keluarga hingga menjaga tradisi yang ada dalam keluarga.
Meski memiliki nilai adat tersendiri, menikah dengan sepupu perlu dipertimbangkan kembali, sebab ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama pada anak yang dilahirkan nanti.
Risiko Kesehatan Menikah dengan Sepupu
Risiko kesehatan akibat pernikahan dengan sepupu dapat terjadi karena adanya struktur genetik yang sama. Berikut ini adalah beberapa risiko kesehatan yang dapat mengintai anak dari pasangan yang menikah antarsaudara:
1. Cacat lahir
Meski dalam keluarga tidak ada kelainan genetik, menikah dengan sepupu sendiri dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa risiko bayi mengalami cacat bawaan lebih tinggi 2–3% terjadi pada pasangan yang menikah dengan sepupu dibandingkan dengan pasangan yang menikah tanpa adanya ikatan keluarga.
2. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menikah dengan sepupu lebih berisiko melahirkan anak dengan kelainan genetik primary immunodeficiency (PID). Kelainan genetik ini dapat menyebabkan kecacatan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga anak lebih rentan terkena infeksi dan penyakit autoimun.
3. Lahir mati
Selain risiko bayi lahir cacat, penelitian juga menunjukkan bahwa risiko bayi lahir mati pada pasangan yang menikah dengan sepupu juga dapat meningkat. Risiko ini bahkan bisa semakin tinggi jika seseorang menikah dengan sepupu pertama, yaitu anak dari kakak pertama ayah atau ibu.
4. Gangguan mental
Tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, kesehatan mental anak dari pernikahan dengan sepupu juga rentan mengalami gangguan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dari pernikahan dengan sepupu lebih berisiko mengalami gangguan mood, seperti depresi dan mudah cemas, bahkan gangguan psikosis.
Psikosis merupakan gangguan mental yang membuat seseorang sulit membedakan kenyataan dan imajinasi. Penderitanya sering kali mengalami halusinasi atau delusi.
Keputusan untuk menikah dengan sepupu atau tidak memang ada di tangan Anda. Namun, dengan mengetahui adanya risiko tersebut, Anda dan pasangan dapat lebih mewaspadai risiko kesehatan apa saja yang mengintai anak Anda nantinya.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar risiko kesehatan anak bila menikah dengan sepupu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.