Bagi sebagian wanita, memakai sepatu hak tinggi bisa menambah rasa percaya diri. Namun, jika terlalu sering dipakai, jenis sepatu ini bisa berdampak buruk bagi postur tubuh. Selain itu, sepatu hak tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya cedera.
Sepatu hak tinggi kerap digunakan oleh sebagian wanita saat beraktivitas dan bekerja. Tak hanya membuat tubuh terlihat lebih tinggi, jenis sepatu ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri setiap wanita yang mengenakannya.Meski begitu, pemakaian sepatu hak tinggi yang berlebihan bisa menyebabkan perubahan postur tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan.
Perubahan Postur Tubuh Saat Mengenakan Sepatu Hak Tinggi
Ketika mengenakan sepatu hak tinggi, beban tubuh akan bergeser ke arah depan sehingga sendi panggul, lutut, dan kaki bagian depan harus menumpu beban tubuh lebih besar.
Dalam kondisi ini, tubuh harus menyesuaikan postur untuk menjaga keseimbangan. Tubuh bagian bawah yang condong ke depan akan membuat punggung bagian atas harus lebih condong ke belakang.
Bila keadaan tubuh seperti ini berlangsung lama dan berulang, postur tubuh pun dapat terganggu dan mengalami perubahan.
Risiko di Balik Penggunaan Sepatu Hak Tinggi
Selain mengubah postur tubuh, pemakaian sepatu hak tinggi yang berlebihan atau terlalu sering, lama-kelamaan juga berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
1. Osteoarthritis
Penggunaan sepatu hak tinggi bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya osteoarthritis. Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan dan gesekan berulang di ujung-ujung tulang penyusun sendi yang mengakibatkan peradangan, pembengkakan, dan rasa nyeri.
2. Achilles tendinitis
Tendon Achilles adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot betis di kaki bawah bagian belakang ke tulang tumit. Tendon ini berperan penting terhadap pergerakan kaki ketika berjalan.
Pemakaian hak tinggi secara terus-menerus dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan peradangan pada tendon ini dan menyebabkan tendinitis.
Selain otot betis yang terasa menegang saat meregangkan kaki, penyakit ini juga bisa menyebabkan nyeri dan bengkak pada tumit saat berjalan. Jika sering mengalami peradangan atau cedera, risiko terjadinya tendon Achilles robek akan lebih tinggi.
3. Metatarsalgia
Sepatu dengan hak tinggi dan runcing akan menghasilkan tekanan berlebih pada telapak kaki bagian depan atau tepat di bawah jari kaki, sehingga menyebabkan rasa sakit akut pada area tersebut.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan keluhan yang menetap dalam jangka panjang, bahkan meningkatkan risiko terjadinya tulang retak.
4. Skiatika
Tekanan berlebih di area panggul, bokong, dan tungkai, rentan menyebabkan skiatika, yaitu kondisi ketika saraf skiatik terjepit dan menyebabkan nyeri serta mati rasa dari punggung dan menjalar hingga ke kaki.
Jika terdapat gejala lain, seperti sulit buang air kecil atau besar, dan kaki menjadi sulit digerakkan, Anda perlu segera berobat ke dokter.
5. Plantar fasciitis
Beberapa wanita yang mengenakan sepatu hak tinggi juga berisiko mengalami plantar fasciitis, yaitu peradangan dan nyeri pada plantar fascia atau jaringan tebal di bagian bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit ke jari kaki.
6. Jari kaki bengkok
Tekanan secara terus-menerus pada telapak kaki bagian depan akibat penggunaan sepatu hak tinggi dapat mengakibatkan kelainan bentuk kaki, seperti hammer toes. Kondisi ini ditandai dengan bengkoknya 3 jari kaki paling tengah.
Selain itu, terlalu sering menggunakan sepatu hak tinggi juga bisa menyebabkan munculnya bunion atau benjolan tulang pada pangkal jempol kaki.
7. Fraktur halus
Sepatu dengan hak yang sangat tinggi dapat menekan tulang telapak dan jari-jari kaki serta saraf di sekelilingnya. Tekanan secara terus-menerus pada tulang-tulang ini berisiko memicu keretakan atau fraktur halus.
8. Pergelangan kaki keseleo
Stiletto atau sepatu dengan hak tinggi dan lancip adalah jenis sepatu yang paling berisiko menyebabkan cedera. Berat tubuh yang hanya bertumpu pada kedua ujung hak berbentuk lancip dapat meningkatkan risiko terjatuh dan mengalami keseleo, terutama di jalanan yang licin.
9. Sakit punggung bagian bawah
Mengenakan sepatu hak tinggi dapat mengubah bentuk tulang belakang dan menyebabkan sakit punggung bagian bawah karena otot punggung yang meregang atau saraf yang terjepit.
Untuk mendeteksi jenis penyakit atau cedera yang terjadi karena pemakaian sepatu hak tinggi yang terlalu sering, diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dengan foto Rontgen, USG, maupun MRI.
Cara Tepat Mengenakan Sepatu Hak Tinggi
Mengingat banyaknya risiko pemakaian sepatu hak tinggi yang bisa terjadi, Anda disarankan untuk mengikuti beberapa tips berikut ini saat hendak mengenakan sepatu hak tinggi:
- Pilihlah sepatu yang memiliki tinggi hak tidak lebih dari 3 cm, terlebih jika Anda menggunakan jenis sepatu tersebut setiap hari, misalnya untuk bekerja.
- Selingi penggunaan sepatu hak tinggi dengan sepatu yang lebih nyaman.
- Kenakan sepatu dengan hak paling tinggi hanya sesekali pada acara-acara khusus, misalnya pesta pernikahan.
- Hindari memilih sepatu hak tinggi dengan ujung lancip atau ukuran yang terlalu kecil. Selain itu, pilihlah sepatu dengan hak lebih lebar daripada stiletto.
- Lakukan peregangan kaki setiap hari untuk melemaskan otot betis hingga jari-jari kaki.
Lebih cermat dalam memilih sepatu hak tinggi dan memperhatikan waktu penggunaannya bisa membuat Anda tetap tampil percaya diri serta terhindar dari risiko cedera dan penyakit.
Apabila Anda mengalami keluhan, seperti nyeri kaki atau punggung bawah, postur tubuh berubah saat berjalan, dan kesemutan atau mati rasa pada kaki, akibat penggunaan sepatu hak tinggi yang berlebihan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.