Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini aman dikonsumsi apabila digunakan sesuai petunjuk. Meski demikian, obat bebas juga memiliki risiko dan dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan, terutama bila disalahgunakan.
Obat bebas umumnya dikonsumsi untuk mengatasi gejala ringan yang dianggap tidak membutuhkan konsultasi dengan dokter, seperti demam, gatal-gatal, atau nyeri ringan, misalnya sakit gigi dan sakit kepala.
Walau aman dikonsumsi, obat bebas yang digunakan secara sembarangan atau tidak tepat justru dapat memicu munculnya masalah kesehatan lain.
Risiko Penggunaan Obat Bebas
Tak sedikit orang yang sering menggunakan obat bebas tanpa mencari tahu keluhan yang dialaminya ke dokter. Obat bebas umumnya hanya dapat meredakan gejala tertentu, tetapi tidak mengobati penyakit sepenuhnya.
Apabila dikonsumsi tidak sesuai takaran yang tepat atau tidak sesuai petunjuk pemakaian, obat bebas bahkan bisa berisiko membahayakan kesehatan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar obat bebas dan risiko bila obat bebas digunakan secara tidak tepat:
1. Efek samping obat bebas
Semua jenis obat memang dapat menyebabkan efek samping. Namun, penggunaan obat yang tidak sesuai dengan takaran atau dosis dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca terlebih dahulu aturan penggunaan obat dan konsumsilah obat secara tepat.
2. Kontraindikasi obat bebas
Tidak hanya menimbulkan efek samping, beberapa jenis obat bebas terkadang tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
Sebagai contoh, obat pilek dekongestan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki hipertensi karena dapat menimbulkan efek samping berupa peningkatan tekanan darah.
3. Interaksi obat
Interaksi obat bisa terjadi karena cara minum obat yang kurang tepat. Misalnya, konsumsi obat bebas bersamaan dengan obat-obatan lain, suplemen, produk herbal, minuman beralkohol, atau makanan tertentu. Efek interaksi obat bisa membuat obat bebas tidak bekerja dengan efektif di dalam tubuh.
Bahkan, interaksi obat juga dapat menimbulkan efek samping lain yang berbahaya. Misalnya, konsumsi obat ibuprofen dan aspirin secara bersamaan bisa menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan.
4. Dosis penggunaan obat tidak tepat
Meski bisa diperoleh dengan mudah, obat bebas tetap harus digunakan sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan. Konsumsi dengan dosis tidak tepat, terlalu sering, dan terlalu banyak melebihi takaran yang disarankan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Penggunaan obat bebas yang melebihi dosis atau lama pemakaian bisa berisiko menimbulkan beberapa efek samping berikut ini:
- Detak jantung dan tekanan darah tidak stabil, baik menurun atau meningkat
- Rasa kantuk
- Kebingungan
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Gangguan pencernaan, seperti diare, konstipasi, dan nyeri perut
- Keracunan
- Kejang
- Muntah darah
- Kerusakan organ tubuh, seperti hati dan ginjal
Tak hanya itu, overdosis bisa terjadi bila obat bebas dikonsumsi secara berlebihan hingga menyebabkan koma dan kematian.
5. Risiko penggunaan obat bebas pada kelompok tertentu
Tidak semua jenis obat bebas dapat diberikan untuk anak-anak dan lansia. Hal ini disebabkan karena tubuh mereka merespons obat secara berbeda daripada orang dewasa pada umumnya. Selain itu, penggunaan obat bebas tanpa konsultasi ke dokter bagi ibu hamil dan menyusui juga bisa membahayakan kondisi bayi.
Oleh sebab itu, pemakaian obat, baik obat bebas dan obat resep, pada kelompok ini harus berada dalam pengawasan dokter.
Panduan Mengonsumsi Obat Bebas
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat bebas:
Selalu baca label
Selalu baca dan ikuti informasi dosis, efek samping, dan kontraindikasi pada label petunjuk penggunaan setiap kali akan mengonsumsi obat. Dosis yang tertera sudah disesuaikan untuk mendatangkan manfaat dengan efek samping yang minimal.
Konsumsi obat sesuai alat takar
Kenali perbedaan dan patuhi takaran yang tertera pada kemasan obat, seperti 1 sendok makan (15 ml), 1 sendok teh (5 ml), atau 1 tablet. Gunakan alat takar yang tersedia di dalam kemasan untuk menakar obat sesuai dosis yang disarankan.
Konsumsi obat sesuai indikasi dan petunjuk pemakaian
Selalu konsumsi obat sesuai dengan indikasi dan petunjuk pemakaian yang tertera pada produk. Biasanya, pada produk obat bebas seperti tablet dan sirop, petunjuk pemakaian dibedakan berdasarkan kelompok usia tertentu, yaitu dewasa, anak-anak, dan balita.
Ikuti petunjuk pemakaian ini dan hindari penggunaan obat secara sembarangan atau dengan cara menebak-nebak tanpa melihat ketentuan yang ada.
Panduan di atas dapat membantu Anda menghindari risiko dan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh obat bebas. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar cara menggunakan obat tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.