Salah satu sendi yang terdapat pada tubuh manusia adalah sendi engsel. Sama seperti bagian tubuh lainnya, sendi engsel juga berisiko mengalami gangguan yang diakibatkan oleh berbagai hal, mulai dari cedera hingga kondisi medis tertentu.
Sendi engsel merupakan sendi yang hanya bergerak dalam satu bidang, layaknya engsel pada pintu. Sendi engsel terdiri dari dua tulang atau lebih yang ditutupi oleh lapisan hialin dan dilumasi cairan sinovial.
Beberapa bagian tubuh yang memiliki sendi engsel meliputi siku, lutut, dan sendi di antara ruas jari tangan. Meski sendi engsel bersifat lebih stabil, tetapi bagian tubuh ini juga tak luput dari risiko berbagai penyakit.
Penyakit pada Sendi Engsel
Sama seperti anggota tubuh lainnya, sendi engsel bisa mengalami gangguan persendian. Beberapa gangguan persendian yang bisa terjadi pada sendi engsel atau sendi lainya meliputi:
1. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis merupakan peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh penyakit autoimun. Kondisi ini umumnya memicu nyeri, pembengkakan, dan kekakuan pada sendi sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Rheumatoid arthirits lebih sering terjadi pada sendi pergelangan tangan dan jari tangan.
2. Asam urat
Penyakit asam urat juga bisa berdampak pada sendi engsel. Kondisi ini terjadi karena adanya penempukan kristal asam urat pada persendian, baik pada sendi jari tangan, lutut, siku, atau pergelangan tangan.
Asam urat ditandai dengan beragam gejala, di antaranya nyeri sendi yang terjadi terus-menerus serta rasa tidak nyaman dan pembengkakan di sendi. Pada beberapa kasus, asam urat juga bisa menyebabkan pergerakan sendi menjadi terbatas.
3. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah peradangan kronis akibat kerusakan tulang rawan. Kondisi ini bisa terjadi pada semua persendian, tetapi lebih sering ditemui pada sendi lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Kerusakan tulang rawan pada osteoarthritis umumnya dipicu oleh berbagai macam faktor, mulai dari pertambahan usia, berat badan berlebih, cedera pada sendi, tekanan berulang pada sendi, hingga penyakit tertentu seperti diabetes.
Osteoarthitis ditandai dengan beragam gejala, seperti nyeri sendi, sendi kaku hingga sulit digerakkan, dan pembengkakan.
4. Dislokasi
Sendi engsel relatif stabil, tetapi juga bisa mengalami dislokasi saat tulang penyusun sendi bergeser dari posisi normalnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kecelakaan berkendara, terjatuh, atau cedera akibat olahraga.
Dislokasi biasanya sering terjadi pada bahu, tetapi juga bisa dialami sendi pada bagian tubuh lain seperti lutut, siku, panggul, jari, dan rahang. Gejala dari dislokasi pun beragam, di antaranya sakit atau nyeri pada sendi yang cedera, bengkak, memar, sakit saat digerakkan, hingga mati rasa.
Cara Menjaga Sendi Tetap Sehat
Selain sendi engsel, masih ada beberapa jenis sendi lain pada tubuh manusia, yaitu sendi putar, sendi pelana, sendi luncur, dan sendi peluru. Sendi-sendi ini harus dijaga kesehatannya agar Anda bisa beraktivitas dengan nyaman.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sendi engsel dan sendi lainnya, yaitu:
Jangan malas bergerak
Aktif bergerak adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan sendi engsel. Jika Anda terus bergerak, rasa kaku pada sendi pun bisa berkurang. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu melakukan peregangan setelah berada di posisi yang sama dalam waktu lama.
Selain itu, lakukan pula peregangan sebelum dan setelah berolahraga. Tujuannya adalah untuk mengendurkan ligamen, tendon, dan sendi.
Sesuaikan jenis olahraga dengan kebutuhan
Pilihlah olahraga atau latihan yang Anda rasa sesuai kemampuan fisik sendiri. Selain itu, hindari pula olahraga yang terlalu berat, seperti berlari di jalan yang menanjak, sebab sendi akan menopang beban berlebihan.
Anda bisa melakukan olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda statis. Dengan begitu, sendi engsel akan tetap terjaga kesehatannya.
Gunakan pelindung
Jangan lupa menggunakan pelindung sendi atau padding ketika melakukan olahraga yang membuat Anda rentan terjatuh, seperti bermain sepatu roda, skate board, sepak bola, atau ski. Hal ini dilakukan agar sendi engsel bisa tetap terlindungi jika terjadi kecelakaan saat berolahraga.
Perhatikan berat badan
Semsakin berat tubuh Anda, sendi engsel akan menopang semakin banyak beban, terutama sendi engsel di lutut. Oleh karena itu, untuk membuat sendi tetap sehat, usahakan selalu mempertahankan berat badan ideal. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, cobalah turunkan secara perlahan.
Selain itu, Anda juga perlu menerapkan pola makan sehat. Asupan makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti sayur dan buah, bisa menjaga kesehatan sendi.
Sedangkan makanan yang tinggi purin, misalnya jeroan, ikan teri, dan minuman beralkohol, justru dapat memicu gangguan di persendian. Oleh karena itu, perlu dibatasi konsumsinya.
Bila Anda mengalami masalah pada sendi engsel dan muncul gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah konsultasikan ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.