Rontgen paru adalah prosedur medis yang dilakukan ketika dokter mencurigai adanya gangguan pada paru-paru. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk memantau kondisi medis atau mendiagnosis beberapa penyakit paru, seperti pneumonia dan tumor paru.
Foto Rontgen merupakan prosedur yang menggunakan radiasi sinar-X untuk mendapatkan gambaran bagian dalam tubuh. Salah satu jenis foto Rontgen yang sering dilakukan adalah Rontgen paru. Jenis Rontgen ini umumnya dilakukan ketika pasien mengalami batuk terus-menerus, nyeri dada, dan sesak napas.
Kenali Kegunaan Rontgen Paru
Melalui Rontgen paru, dokter dapat mengetahui berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi paru-paru. Berikut ini adalah beberapa kegunaan Rontgen paru:
1. Mendiagnosis penyakit paru-paru
Rontgen paru biasanya dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Namun, untuk memastikan penyebab infeksi, diperlukan pemeriksaan lain, seperti tes darah atau tes dahak.
Selain infeksi, Rontgen paru juga bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit paru kronis, seperti emfisema, cystic fibrosis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
2. Mendeteksi kelainan pada rongga dada
Rontgen paru juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan pada rongga dada, misalnya untuk melihat kondisi tulang dada, pembuluh darah besar dari jantung (aorta), dan jantung.
Beberapa kelainan di area tersebut bisa meliputi penggelembungan dinding pembuluh darah aorta atau aneurisma aorta, penumpukan cairan di rongga antara paru-paru dan lapisan pembungkusnya (efusi pleura), dan kelainan struktur tulang atau patah tulang di dada.
3. Memantau posisi selang pernapasan
Kegunaan Rontgen paru lainnya adalah untuk memastikan apakah posisi pemasangan selang pernapasan, seperti endotracheal tube dan chest tube, sudah tepat. Pemeriksaan ini akan dilakukan rutin untuk memastikan selang tidak berubah posisi.
4. Mendeteksi adanya tumor
Rontgen paru juga bisa mendeteksi adanya massa atau tumor di paru-paru. Namun, untuk memastikan tingkat keganasan tumor, dokter akan menganjurkan pemeriiksaan penunjang, seperti biopsi.
Prosedur Rontgen Paru
Rontgen paru umumnya tidak memerlukan persiapan khusus. Sebelum prosedur ini dimulai, Anda diminta mengganti pakaian dan menggunakan pakaian khusus yang telah disediakan oleh rumah sakit. Selain itu, Anda juga harus melepaskan perhiasan dan benda lain yang terbuat dari logam.
Ketika hendak menjalani Rontgen paru, Anda akan diminta berdiri, duduk, atau berbaring. Penentuan posisi tergantung pada hasil gambaran yang diperlukan dokter dan kondisi pasien. Petugas radiologi akan mengarahkan Anda agar posisinya tepat.
Sebenarnya, prosedur Rontgen paru tidaklah menyakitkan. Selama prosedur, Anda hanya diminta untuk diam, menarik, dan menahan napas selama mesin sinar-X berjalan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik. Jika Anda bergerak, maka dapat memengaruhi gambar yang dihasilkan.
Berbagai Risiko Rontgen Paru
Ketika hendak melakukan Rontgen paru, Anda mungkin memiliki kekhawatiran mengenai paparan radiasi yang bisa berdampak pada tubuh. Namun, alat Rontgen sebenarnya menggunakan tingkat radiasi yang sangat rendah sehingga minim risiko untuk orang dewasa.
Apabila Rontgen paru dilakukan anak-anak, biasanya tingkat radiasi sinar-X yang digunakan akan diatur lebih rendah. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko yang dapat dialami oleh anak-anak.
Sementara pada ibu hamil, Rontgen paru tidak dianjurkan karena dapat membahayakan bayi dalam kandungan dan berpotensi menyebabkan cacat lahir. Oleh karena itu, pastikan dokter mengetahui bila Anda sedang hamil sebelum menjalani Rontgen paru.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain seputar Rontgen paru, jangan ragu untuk melakukan konsultasi ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan infromasi yang lebih lengkap mengenai prosedur pemeriksaan Rontgen paru.