Rutabaga tergolong jarang dikonsumsi, bahkan mungkin masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Padahal, sayuran ini mudah diolah dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga mengurangi risiko terkena penyakit kanker.
Rutabaga (Brassica napus L. var. napobrassica) adalah sayuran jenis umbi-umbian yang sering diolah menjadi makanan di Eropa Utara. Makanya, tidak heran jika masih banyak orang Indonesia yang tidak familier dengan sayuran ini.
Rutabaga sendiri berbentuk seperti lobak dengan warna kuning kecokelatan atau ungu di bagian luarnya dan kuning atau putih di bagian dalamnya. Selain itu, sayuran ini juga memiliki cita rasa sedikit manis dan gurih ketika dikonsumsi.
Kandungan Nutrisi Rutabaga
Rutabaga dikenal sangat baik untuk kesehatan. Bagaimana tidak, dalam 1 buah rutabaga berukuran sedang atau setara dengan 380 gram, terdapat 140 kalori dan beberapa nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, seperti:
- 33 gr karbohidrat
- 4 gr protein
- 9 gr serat
- 180 mg kalium
- 170 mg kalsium
- 77 mg magnesium
- 205 mg fosfor
- 81 mcg folat
- 97 mg vitamin C
Tidak hanya itu, rutabaga juga mengandung zat besi, zinc, vitamin A, vitamin E, vitamin K, serta antioksidan seperti glukosinolat, lutein, dan zeaxanthin.
Beragam Manfaat Rutabaga untuk Kesehatan
Dengan segudang nutrisi di dalamnya, tidak heran bila rutabaga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa manfaat rutabaga yang sayang dilewatkan:
1. Menurunkan berat badan
Tingginya kandungan serat dalam rutabaga menjadikannya sebagai salah satu pilihan makanan bagi Anda yang ingin atau sedang menjalani program diet. Ini karena serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, nafsu makan akan lebih terkontrol.
2. Mengatasi sembelit
Selain menurunkan berat badan, kandungan serat dalam rutabaga juga dipercaya dapat mengatasi sembelit. Serat dapat mendukung pergerakan usus dan melunakkan tinja, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Tak hanya itu, serat juga berguna dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di saluran pencernaan sehingga kesehatan usus akan selalu terjaga.
3. Mencegah keriput
Paparan sinar matahari berlebih dalam jangka panjang bisa menyebabkan terjadinya penuaan dini, termasuk munculnya keriput. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengonsumsi rutabaga.
Kandungan antioksidan dalam rutabaga, terutama vitamin C, diketahui efektif dalam mencegah kerusakan sel-sel kulit akibat paparan sinar matahari. Dengan begitu, kulit pun tetap sehat dan terhindar dari keriput maupun tanda penuaan dini lainnya.
4. Mencegah degenerasi makula
Konsumsi rutabaga juga dapat mencegah terjadinya degenerasi makula. Manfaat ini didapatkan berkat kandungan lutein dan zeaxanthin di dalamnya yang dapat melindungi retina mata dari kemungkinan kerusakan akibat paparan sinar matahari berlebih.
Selain mencegah degenerasi makula, rutabaga juga bisa mencegah terjadinya beberapa kelainan pada mata, seperti katarak, retinopati diabetik, ablasi retina, dan uveitis.
5. Menurunkan tekanan darah
Kaya akan kalium dan kalsium, rutabaga juga dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Ini karena kedua kandungan tersebut dapat merelaksasi dinding pembuluh darah, sehingga tekanan darah pun menurun.
Tidak hanya itu, kalium dalam rutabaga juga dapat mengeluarkan natrium berlebih di dalam tubuh yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
6. Mengontrol kadar gula darah
Mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium seperti rutabaga juga baik untuk penderita diabetes. Hal ini karena magnesium dipercaya mampu meningkatkan sensitivitas insulin di dalam tubuh, sehingga kadar gula darah pada penderita diabetes akan lebih terkontrol.
Selain itu, kandungan serat dalam rutabaga juga dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga kadar gula darah tidak mengalami lonjakan dan tetap terkontrol.
7. Memaksimalkan tumbuh kembang anak
Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, menambahkan rutabaga dalam menu MPASI juga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Manfaat ini diperoleh berkat kandungan kalsium dalam rutabaga yang dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.
Berkat kandungan tersebut, konsumsi rutabaga juga dipercaya dapat mengurangi risiko anak mengalami patah tulang dan terkena rakitis di kemudian hari.
8. Mengurangi risiko terkena kanker
Konsumsi rutabaga juga diketahui efektif dalam menurunkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker lambung, dan kanker prostat. Manfaat ini didapatkan berkat kandungan lutein, zeaxanthin, dan glukosinolat, yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.
Itulah manfaat rutabaga untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan. Untuk mendapatkan manfaat-manfaat tersebut, Anda bisa mengolah rutabaga menjadi beragam jenis makanan lezat, seperti mashed rutabaga, keripik, salad, atau sup.
Namun, sebelum mengolah rutabaga, pastikan Anda sudah mencuci dan mengupas kulitnya, ya. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan lapisan lilin yang ada di permukaan kulit rutabaga.
Secara umum, rutabaga relatif aman dikonsumsi. Namun, sebagian orang bisa saja memiliki alergi terhadap sayuran ini. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala berupa mulut, bibir, dan tenggorokan bengkak setelah mengonsumsi rutabaga, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, jika Anda menderita sindrom iritasi usus besar, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi rutabaga. Soalnya, rutabaga mengandung rafinosa yang berpotensi menyebabkan perut kembung.