Tidak mudah bagi setiap orang saat dihadapkan dengan situasi anak mogok sekolah. Tak jarang, perilaku anak yang satu ini membuat para orang tua kesal, bahkan memicu amarah. Namun, ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan agar anak kembali tertarik untuk bersekolah.

Sekolah seharusnya bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak, sebab bisa menjadi “ruang” bagi anak untuk bersosialisasi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun, ada kalanya sekolah menjadi tempat yang menakutkan sehingga membuat anak mogok sekolah.

5 Tips Mengatasi Anak Mogok Sekolah - Alodokter

Berbagai Penyebab Anak Mogok Sekolah

Jika Si Kecil mogok sekolah, Bunda dan Ayah perlu mencermati berbagai kemungkinan yang bisa menjadi penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa alasan yang paling umum:

  • Anak merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekolahnya
  • Anak tidak memiliki teman sepermainan atau kerap mengalami perundungan atau bullying di sekolah, sehingga ia menjadi takut atau malas ke sekolah
  • Anak kesulitan memahami pelajaran, misalnya anak sulit konsentrasi akibat penyakit tertentu, sulit melihat tulisan di papan tulis karena matanya minus, bahkan dampak kecanduan gadget
  • Orang tua kurang memberikan perhatikan akibat kesibukan masing-masing. Anak bisa menganggap bahwa dengan mogok sekolah, ia akan mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya

Saat Si Kecil menunjukkan tanda penolakan untuk bersekolah, seperti mengeluh sakit, menangis, berteriak, mengunci atau bersembunyi di kamar, dan tidak mau beranjak dari tempat tidurnya menjelang jam masuk sekolah, janganlah langsung memarahinya.

Cobalah untuk bersikap tenang, lalu ajak Si Kecil berbicara mengenai alasannya enggan sekolah.

Tips Mengatasi Anak Mogok Sekolah

Memang tidak mudah untuk mengajak anak kembali senang bersekolah. Memaksa anak bukanlah cara yang tepat karena justru bisa membuatnya semakin enggan bersekolah.

Namun, ada beberapa hal yang bisa Bunda dan Ayah coba lakukan untuk menghadapi Si Kecil yang mogok sekolah, yaitu:

1. Mencari Penyebab Anak Mogok Sekolah

Coba cermati apakah anak mengalami penyakit atau gangguan kesehatan tertentu. Misalnyamata minus membuat ia tidak dapat melihat tulisan di papan tulis, atau mengalami keluhan sakit perut atau pusing saat ada ujian atau pelajaran tertentu.

2. Menunjukkan empati atau dukungan kepadanya

Setelah Si Kecil bercerita mengenai apa penyebab ia malas bersekolah, coba lakukan pendekatan secara perlahan. Beri pemahaman kepadanya bahwa Bunda dan Ayah akan selalu ada di sisinya.

Contohnya, saat alasan anak mogok sekolah karena ia kerap mendapatkan perundungan dari teman-temannya, Bunda dan Ayah perlu menyikapinya dengan tenang. Berikan Si Kecil pelukan, lalu jelaskan kepadanya bahwa apa yang dilakukan teman-temannya merupakan tindakan yang tidak terpuji dan tidak boleh dicontoh.

Berikan pemahaman pula bahwa tindakan tersebut bukan karena kesalahannya. Setelah itu, Bunda dan Ayah bisa mengajarinya cara menghadapi tindakan bullying yang diterimanya. Jangan ajari ia untuk marah, tapi ajarkan Si Kecil untuk mengacuhkan tindakan yang dilakukan oleh pelaku bullying.

3. Membicarakan masalah yang dihadapi anak dengan pihak sekolah

Jika Bunda dan Ayah melihat kemungkinan ada masalah di sekolah, luangkan waktu bertemu dengan guru atau kepala sekolah untuk membicarakan masalah tersebut. Dengan cara ini, masalah yang dihadapi Si Kecil mungkin bisa terpecahkan sehingga ia dapat mau kembali bersekolah.

4. Memberikan aktivitas bermanfaat di rumah pada jam sekolah

Tidak apa-apa bila sesekali memenuhi keinginan anak untuk tidak masuk sekolah, apalagi jika ia memang benar-benar sakit. Namun, selama anak tidak mengalami sakit dan berada di rumah pada waktu jam sekolah, jangan berikan keleluasaan bermain atau mengakses sarana hiburan.

Jika ia memang perlu tinggal di rumah saat tidak sakit, ajak ia tetap belajar. Misalnya dengan membaca buku dan melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga.

5. Mempersiapkan kebutuhan sekolah pada malam sebelumnya

Daripada menyiapkan buku dan perlengkapan sekolah dengan terburu-buru di pagi hari, mengajak Si Kecil untuk mempersiapkan semua perlengkapan di malam hari dapat membantunya lebih siap dan tidak terlambat ke sekolah.

Selain berbagai cara di atas, bila Si Kecil mogok sekolah akibat mengeluh atau mengalami sakit tertentu, Bunda dan Ayah bisa memastikannya lebih dulu. Misalnya, ketika ia merasa demam, periksa dahulu suhu tubuhnya dengan termometer. Bila ragu, Bunda dan Ayah juga bisa membawanya ke dokter.

Itulah penyebab dan cara mengatasi anak mogok sekolah yang perlu orang tua ketahui. Satu hal yang pasti, orang tua harus lebih bersabar dalam menghadapi anak mogok sekolah dan telusuri lebih dulu penyebab yang mendasarinya sehingga dapat menemukan jalan keluar yang tepat.

Dalam menghadapi anak mogok sekolah, jangan lupa untuk bekerjasama dengan guru dan pihak sekolah bila memang diperlukan. Jika semua sudah dilakukan tetapi Si Kecil masih terlihat memiliki masalah sehingga sering menolak sekolah, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog.