Gigi sebaiknya dicabut ketika sudah rusak. Meski terkesan mengerikan, ada beragam manfaat cabut gigi yang bisa diperoleh. Jika tidak dicabut, gigi yang rusak dapat mengganggu kesehatan rongga mulut dan bahkan seluruh tubuh.

Cabut gigi sebenarnya proses yang sederhana dan tidak mengerikan seperti yang dibayangkan. Sama seperti kebanyakan tindakan medis, cabut gigi juga menggunakan obat bius agar pasien tidak merasakan sakit selama prosedur dilakukan.

Jangan Takut, Inilah 4 Manfaat Cabut Gigi yang Bisa Diperoleh - Alodokter

Namun, dalam beberapa kasus, memang diperlukan sayatan pada gusi agar gigi lebih mudah dikeluarkan. Bila gigi sudah berhasil dicabut, dokter gigi akan menempatkan kasa atau kapas di area pencabutan guna menghentikan perdarahan. Waktu yang diperlukan untuk mencabut gigi tergantung kepada tingkat kesulitannya, biasanya paling cepat adalah sekitar 10 menit.

Beragam Manfaat Cabut Gigi

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh dari prosedur cabut gigi:

1. Mencegah masalah akibat gigi bungsu

Gigi geraham bungsu umumnya baru tumbuh di usia 20-an, saat sudah terdapat sekitar 28 gigi dewasa di mulut. Pada usia ini, biasanya tidak ada tempat lagi untuk gigi geraham tumbuh dengan baik sehingga hanya bisa muncul sebagian.

Kemungkinan yang dapat terjadi adalah kontak paksa gigi geraham dengan gigi lain. Pada kondisi seperti ini, gigi geraham yang baru muncul akan mendorong gigi lain dan menyebabkan rasa sakit.

Selain itu, gigi yang hanya muncul sebagian cenderung sulit dibersihkan sehingga mudah menjadi tempat berkumpulnya bakteri yang bisa berkembang menjadi plak penyebab infeksi. Gangguan yang mungkin terjadi meliputi abses, gingivitis, dan karies gigi.

Bila demikian, gigi geraham bungsu ini lebih baik dicabut ketika mulai muncul sehingga beragam masalah gigi seperti di atas bisa dihindari.

2. Mencegah risiko terjadinya infeksi

Pulpa adalah akar gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Jika terjadi lubang atau kerusakan pada gigi, bakteri dapat masuk ke pulpa dan menyebabkan infeksi.

Sebagian kasus pulpa terinfeksi dapat ditangani dengan root canal therapy (RCT). Namun, dalam beberapa kasus, saat RCT dan penggunaan antibiotik sudah tidak membantu, pencabutan perlu dilakukan agar infeksi tidak menyebar.

Selain itu, pencabutan juga diperlukan bila sistem kekebalan tubuh Anda lemah, misalnya jika Anda tengah menjalani kemoterapi atau transplantasi organ. Hal ini penting dilakukan karena infeksi dari gigi berlubang yang umumnya ringan bisa menjadi berat jika kekebalan tubuh lemah.

3. Meredakan rasa sakit

Rasa sakit terus-menerus pada gigi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti, adanya lubang gigi yang infeksi, infeksi gusi, hingga patah gigi. Rasa sakit yang berkelanjutan ini bisa sangat mengganggu kegiatan sehari-hari bahkan waktu tidur Anda. Ini bisa menjadi pertanda utama gigi perlu dicabut.

4. Mencegah gangguan sinus

Tidak hanya mengganggu kesehatan rongga mulut, gangguan pada gigi juga dapat memicu terjadinya gangguan sinus, termasuk sakit kepala dan hidung tersumbat. Dengan mencabut gigi yang bermasalah, berbagai gangguan sinus tersebut dapat teratasi.

Cabut gigi adalah tindakan medis yang dilakukan atas dasar kepentingan dan kebaikan pasien. Sama seperti semua tindakan medis lain, pencabutan gigi berisiko menimbulkan komplikasi, seperti infeksi, proses penyembuhan yang lambat, rasa nyeri, dan mati rasa.

Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena komplikasi ini umumnya bersifat sementara. Selain itu, dokter gigi tentunya telah mengantisipasi dan mencegah komplikasi tersebut. Namun, hal penting yang perlu diingat, banyak manfaat dari cabut gigi yang dapat Anda peroleh.

Jadi, bila Anda memiliki kondisi atau gangguan di area mulut dan gigi, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter gigi. Tidak semua penanganan harus melibatkan cabut gigi. Tentunya dokter akan menyarankan perawatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda.