Kulit anak bisa terbakar matahari saat bermain di luar ruangan, seperti di kolam renang dan pantai. Kondisi ini bisa membuatnya jadi lebih rewel, serta membuat kulitnya tampak kemerahan dan terasa nyeri. Untuk mencegah efek yang lebih serius, ada beberapa langkah yang perlu Bunda lakukan.
Kulit anak-anak cenderung lebih sensitif daripada orang dewasa. Jika tanpa perlindungan, seperti dengan penggunaan tabir surya, kulit anak bisa terbakar hanya dalam 15–30 menit setelah terpapar sinar matahari. Namun, kondisi ini umumnya baru diketahui beberapa jam kemudian, saat kulit sudah memerah dan terasa nyeri.
Tips Mengatasi Kulit Anak Terbakar Matahari
Saat Bunda menyadari kulit Si Kecil terbakar matahari, ada beberapa tips yang perlu Bunda lakukan guna mencegah kondisinya memburuk, yaitu:
1. Jauhkan anak dari paparan sinar matahari
Ketika kulit Si Kecil terbakar matahari, segera bawa ia ke tempat teduh. Selain bisa memperparah kondisi kulit, terlalu lama terpapar sinar matahari juga bisa meningkatkan risiko terjadinya heat stroke dan dehidrasi.
2. Berikan anak minum yang banyak
Kulit yang terbakar matahari tidak dapat menyimpan cairan dengan baik. Oleh karena itu, ketika kulit Si Kecil terbakar matahari, usahakan agar ia minum lebih banyak supaya tubuh dan kulitnya tetap terhidrasi.
Pastikan Si Kecil minum air yang cukup selama beberapa hari setelah kulitnya terbakar, karena kulit terbakar umumnya membutuhkan waktu 2–7 hari untuk pulih.
3. Minta anak mandi atau berendam
Agar kondisi luka bakar membaik, Bunda bisa meminta Si Kecil mandi atau berendam. Air yang digunakan sebaiknya bersuhu agak dingin, tetapi jangan menggunakan air es.
Bila Si Kecil tidak mau mandi, Bunda bisa mengompres area kulit yang terbakar dengan handuk yang telah dicelupkan ke air dingin. Cara ini diketahui dapat membantu menyerap panas dan meringankan rasa nyeri.
4. Oleskan aloe vera ke kulit anak
Bunda juga boleh mengoleskan gel lidah buaya ke kulit Si Kecil untuk meringankan rasa tidak nyaman sekaligus mempercepat proses penyembuhan. Namun, jangan sampai salah pilih, Bun.
Gel lidah buaya yang aman digunakan untuk anak biasanya tidak mengandung petroleum, karena dapat menyumbat pori dan membuat panas terperangkap di dalam kulit. Selain itu, hindari gel yang mengandung benzocaine atau lidocaine, karena justru bisa memicu alergi atau iritasi pada kulit yang terbakar.
5. Beri obat penghilang rasa sakit
Untuk mengurangi rasa sakit, Bunda bisa memberikan Si Kecil obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol. Bila ragu mengenai dosis dan cara penggunaannya, Bunda bisa berkonsultasi dahulu dengan dokter.
6. Jangan memecahkan luka lepuh
Pada kondisi kulit terbakar matahari yang lebih parah, luka lepuh mungkin saja timbul. Jika demikian, jangan dipecahkan ya, Bun. Sebab, ini justru bisa memicu terjadinya infeksi. Biasanya, luka lepuh akan pecah dengan sendirinya setelah beberapa waktu, kok.
7. Oleskan pelembap saat kulit mengelupas
Setelah 4–7 hari, kulit yang terbakar matahari biasanya akan mengelupas. Bunda tidak perlu panik, karena ini merupakan bagian dari proses pemulihan.
Untuk meringankan rasa gatal yang timbul pada tahap ini, Bunda bisa mengoleskan pelembab ke kulit Si Kecil yang bermasalah. Pilihlah pelembap yang bersifat tidak memicu alergi (hipoalergenik), berbahan dasar air, dan bebas alkohol.
Beberapa cara di atas dapat Bunda lakukan untuk mengatasi kulit anak terbakar matahari. Namun, alangkah baiknya bila Bunda mencegah terjadinya hal tersebut dengan membatasi waktu bermain anak di luar rumah pada siang hari dan mengoleskan sunblock dengan SPF 30 sebelum anak keluar rumah.
Bila setelah menerapkan tips-tips di atas tapi keluhan kulit anak terbakar sinar matahari tidak juga membaik, bahkan disertai dengan nyeri yang hebat, pusing, lemas, demam, mual, atau muntah, segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.