Sakau adalah reaksi tubuh yang dialami seseorang ketika berhenti menggunakan zat adiktif, seperti narkoba atau minuman beralkohol. Gejala yang muncul bisa berupa gangguan fisik maupun psikis serta sangat menyiksa penderitanya, sehingga langkah penanganan perlu segera dilakukan.
Zat adiktif adalah segala jenis zat yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek ketagihan atau kecanduan. Beberapa jenis zat adiktif yang sering disalahgunakan meliputi narkoba, psikotropika, alkohol, dan berbagai produk tembakau.
Bagaimana Sakau Bisa Terjadi?
Nah, ketika seseorang menggunakan zat adiktif secara berulang, zat tersebut dapat memengaruhi hormon dopamin di otak yang mengatur rasa senang dan bahagia. Bila digunakan terus-menerus, otak menjadi terbiasa dengan lonjakan dopamin yang dihasilkan zat tersebut.
Seiring waktu, tubuh membangun toleransi, artinya seseorang butuh dosis yang lebih besar untuk merasakan efek yang sama sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecanduan. Setelah ketergantungan terbentuk, tubuh dan otak mulai mengandalkan zat tersebut untuk berfungsi secara normal.
Saat zat adiktif tersebut tidak ada, terjadi ketidakseimbangan kimia di otak dan tubuh. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan gejala sakau atau disebut juga gejala putus obat.
Apa Saja Gejala Sakau?
Ciri utama seseorang yang sedang sakau adalah adanya dorongan kuat untuk mengonsumsi zat adiktif yang biasa digunakan. Jika nafsu tersebut tidak terpenuhi, akan muncul beberapa gejala lain, seperti:
- Tubuh banyak mengeluarkan keringat dan menggigil
- Tremor atau kejang
- Nyeri di sekujur tubuh
- Pupil mata membesar
- Emosi tidak terkontrol
- Mual dan muntah
- Nafsu makan hilang
- Halusinasi
Berbagai gejala sakau di atas bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung jenis zat adiktif yang digunakan, berapa lama menggunakan zat tersebut, pengaruh obat-obatan lain, dan kondisi kesehatan penggunanya.
Bagaimana Pertolongan Pertama pada Orang yang Sakau?
Menghadapi periode sakau bisa sangat melelahkan orang yang mengalaminya, baik fisik maupun emosional. Oleh karena itu, sakau harus dihadapi dengan tepat. Jika ada anggota keluarga, teman, atau orang terdekat sedang mengalami sakau, berikut ini adalah pertolongan pertamanya:
- Jangan panik dan tetap tenang. Usahakan untuk tidak menimbulkan rasa cemas dan stres karena dapat memperburuk gejala sakau yang mereka alami.
- Berikan dukungan emosional dan jangan mengkritik atau bahkan menyalahkan mereka.
- Pastikan mereka tetap terhidrasi karena sakau dapat memicu dehidrasi akibat keringat berlebihan, muntah, dan diare.
- Penuhi asupan gizinya dengan memberikan makanan bernutrisi agar staminanya tetap terjaga.
- Jauhkan dari zat yang membuat mereka kecanduan dan coba alihkan perhatiannya dengan aktivitas lain yang dapat menjaga suasana hatinya, seperti berolahraga, berenang, atau sekadar berjalan santai.
- Bantu mereka untuk mencari tahu berbagai jenis rehabilitasi untuk mengatasi sakau. Periode dan gejala sakau setiap orang akan berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mencari jenis rehabilitasi yang paling cocok.
- Segera panggil bantuan medis bila terlihat gejala sakau memburuk atau berbahaya, seperti kejang.
Nah, bila Anda sendiri yang sedang berusaha melawan kecanduan zat adiktif, pastikan untuk selalu terbuka dengan orang terdekat yang Anda percaya. Percayalah bahwa Anda tidak sendirian. Keluarga, teman, dan orang terdekat akan selalu mendukung Anda dalam melawan kecanduan zat adiktif.
Sakau merupakan periode yang sangat sulit dan penting untuk diketahui bahwa mencari bantuan adalah langkah yang bijak. Jika Anda atau orang terdekat sedang mengalami ini, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter akan memberikan dukungan, panduan dan pilihan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda secara aman dan efektif.