Sakit kepala bagian belakang adalah gangguan kesehatan yang dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas. Oleh karena itu, mengetahui penyebab munculnya sakit kepala bagian belakang sangat diperlukan, begitu juga dengan penanganan dan pencegahannya.
Sakit kepala bagian belakang dapat disebabkan oleh banyak kondisi, mulai dari yang ringan sampai yang serius. Penyebab sakit kepala bagian belakang umumnya bisa dikenali dari intensitas nyeri serta gejala yang menyertainya. Meski pun jarang, bisa juga terjadi keluhan yang lebih spesifik, seperti sakit kepala bagian belakang kanan atau kiri.
Penanganan sakit kepala bagian belakang perlu disesuaikan dengan gejala yang mendasarinya. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakannya, seperti mengonsumsi air putih yang cukup dan meminum obat pereda nyeri.
Sedangkan untuk pencegahan sakit kepala bagian belakang dapat dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengelola stres dan duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang benar.
Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang
Sakit kepala bisa muncul di beberapa titik lokasi, termasuk pada kepala bagian belakang. Penyebabnya sendiri sangat beragam, yaitu:
1. Sakit kepala tegang
Sakit kepala bagian belakang bisa terjadi karena sakit kepala tegang. Ini merupakan jenis sakit kepala yang paling umum untuk terjadi dan diduga muncul akibat menegangnya otot leher dan kulit kepala secara tiba-tiba.
Pemicu sakit kepala tegang bisa berupa stres, depresi, kecemasan, cedera kepala hingga postur duduk atau melihat layar laptop atau komputer yang buruk. Selain menyebabkan sakit kepala bagian belakang, sakit kepala tegang juga bisa diikuti dengan gejala lain, seperti sensitif terhadap cahaya dan suara, bahu dan punggung atas kaku, hingga sulit berkonsentrasi.
2. Migrain
Migrain bisa muncul di berbagai lokasi, tetapi kekhasan dari jenis sakit kepala ini adalah munculnya pada satu sisi. Jadi, migrain bisa terasa pada sisi kiri kepala, kemudian berpindah ke pelipis sampai ke kepala belakang.
Selain sakit kepala belakang, migrain juga ditandai dengan gejala lain, misalnya nyeri yang parah atau sakit kepala berdenyut, mual, muntah, mata berair, dan sensitif terhadap cahaya ataupun suara.
3. Neuralgia oksipital (occipital neuralgia)
Sakit kepala belakang bisa disebabkan oleh neuralgia oksipital. Kondisi ini muncul akibat adanya peradangan pada saraf oksipital yang terletak di bagian belakang kepala.
Nyeri atau sakit kepala yang disebabkan oleh neuralgia oksipital muncul secara tiba-tiba, seperti ditusuk-tusuk atau berdenyut dan muncul dari dasar tengkorak yang kemudian menjalar ke kepala depan hingga belakang.
Gejala neuralgia oksipital tidak hanya berupa sakit kepala, tetapi juga bisa pusing, sensitif terhadap cahaya, vertigo, mual dan muntah, sakit gigi, leher terasa kaku, hingga hidung tersumbat.
4. Sakit kepala servikogenik
Sakit kepala servikogenik dapat ditandai dengan adanya keluhan sakit kepala bagian belakang. Rasa sakit ini biasanya dimulai dari leher dan dapat menjalar ke bagian kepala belakang hingga depan. Rasa sakit atau nyeri yang muncul biasanya akan terasa semakin berat ketika kepala atau leher digerakkan.
Sakit kepala servikogenik muncul akibat adanya gangguan pada tulang, saraf, atau jaringan lunak di sekitar leher. Selain memicu sakit kepala, kondisi ini juga dapat menyebabkan leher menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan.
5. Postur tubuh yang buruk
Risiko untuk mengalami sakit kepala belakang akan meningkat jika Anda memiliki postur tubuh yang buruk. Kebiasaan membungkuk saat duduk atau berdiri contohnya, dapat menyebabkan ketegangan otot dan membuat saraf di bagian kepala belakang, punggung, bahu, leher, dan rahang tertekan.
Oleh karena itu, periksakan kembali postur tubuh Anda ketika sedang duduk atau berdiri karena mungkin saja sakit sakit kepala belakang yang Anda derita disebabkan oleh kondisi tersebut.
Cara Mengatasi Sakit Kepala Bagian Belakang
Penanganan sakit kepala bagian belakang harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan di rumah, yaitu:
- Mengonsumsi air putih yang cukup supaya tubuh tetap terhidrasi, salah satu pemicu sakit kepala adalah dehidrasi atau kurang cairan
- Beristirahat dan cukupi waktu tidur
- Memijat area leher dan kepala secara lembut untuk mengurangi ketegangan
- Mengompres kepala atau leher dengan kompres hangat
- Melakukan peregangan berkala jika leher terasa kaku akibat posisi yang monoton
- Meminum air jahe untuk mengurangi peradangan
- Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dengan aturan yang tertera pada kemasan
Cara Mencegah Sakit Kepala Bagian Belakang
Mengetahui cara mengatasi sakit kepala bagian belakang memang penting. Dengan begitu, Anda bisa tahu hal-hal apa saja yang perlu untuk dilakukan ketika sakit kepala bagian belakang timbul.
Selain itu, Anda juga perlu mengetahui cara mencegah sakit kepala bagian belakang supaya keluhan ini tidak lagi muncul, sehingga Anda dapat beraktivitas dengan lebih nyaman. Beberapa langkah pencegahan sakit kepala bagian belakang yang bisa Anda coba adalah:
- Mengonsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup
- Menjaga postur tubuh, seperti duduk dan berdiri dalam posisi yang tegak
- Berolahraga secara rutin
- Mengelola stres dengan baik
- Beristirahat yang cukup
- Membatasi asupan kafein dan alkohol
Sakit kepala bagian belakang umumnya bukan kondisi yang serius karena bisa mereda atau hilang dengan penanganan sederhana di rumah. Namun, jangan juga disepelekan karena bisa jadi ini merupakan gejala dari penyakit tertentu yang perlu mendapatkan penanganan dari dokter.
Oleh karena itu, segera konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami sakit kepala belakang secara tiba-tiba, terasa begitu menyakitkan, berlangsung selama berhari-hari, atau disertai dengan gejala lain, seperti hilang ingatan, hilang keseimbangan, penglihatan terganggu, sakit leher, muntah yang menyembur, atau kejang.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan sakit kepala bagian belakang yang diderita sehingga bisa memberikan penanganan yang tepat.