Sakit lutut kiri sering kali disebabkan oleh cedera. Selain itu, gangguan kesehatan tulang, seperti radang sendi, juga bisa menyebabkan terjadinya kondisi ini. Meskipun tidak membahayakan, sakit lutut kiri dapat menghambat aktivitas sehari-hari sehingga perlu diatasi sesuai dengan penyebabnya.
Lutut merupakan sendi terbesar di tubuh yang menghubungkan tulang paha dan tulang kering di kaki. Sendi ini berperan penting pada hampir semua aktivitas utama manusia, seperti berjalan dan berlari. Namun, lutut dapat mengalami cedera atau kondisi yang menimbulkan keluhan sehingga menyebabkan sakit di kedua lutut maupun salah satu lutut, seperti sakit lutut kiri.
Sakit lutut kiri biasanya juga disertai beberapa gejala, meliputi sulit ditekuk atau diluruskan, bengkak, kaku, kemerahan, terasa hangat ketika disentuh, hingga melemah sehingga tubuh kehilangan keseimbangan. Untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.
Sakit Lutut Kiri dan Ragam Penyebabnya
Sakit lutut kiri sering kali disebabkan oleh cedera atau aktivitas yang memberi beban berlebih pada lutut, seperti berlari, melompat, membungkuk, berputar, dan mengangkat benda berat. Selain itu, sakit di lutut kiri juga bisa terjadi karena suatu kondisi medis tertentu, seperti rheumatoid arthritis.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sakit lutut kiri beserta penjelasannya:
1. Cedera
Lutut terdiri dari tulang rawan, otot, ligamen, dan tendon. Bagian-bagian lutut tersebut bisa saja mengalami cedera yang disebabkan oleh terkilir, jatuh, atau terpukul maupun kecelakaan.
Cedera pada lutut tersebut menimbulkan beberapa keluhan, seperti bengkak, memar, kesulitan berjalan, dan sakit lutut kiri.
2. Tendinitis
Seperti yang sudah disebutkan, melakukan aktivitas sehari-hari dapat membebani lutut sehingga menyebabkan peradangan pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering.
Peradangan pada tendon tersebut dikenal dengan tendinitis. Kondisi ini cukup sering terjadi pada atlet, terutama pemain basket.
3. Obesitas
Orang dengan berat badan berlebih (obesitas) kerap mengalami sakit lutut kiri maupun kanan. Kondisi ini terjadi karena obesitas membuat lutut bekerja lebih keras untuk menopang tubuh saat beraktivitas, sehingga memberi beban lebih pada sendi.
Tak hanya itu, beban lebih berat yang disangga lutut akibat obesitas pun dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada sendi (osteoarthritis).
4. Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan jenis radang sendi yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi karena penipisan tulang rawan akibat beban berlebih pada lutut, seperti pada lutut orang yang mengalami obesitas. Selain itu, pertambahan usia juga bisa menjadi penyebab penipisan pada tulang rawan.
Osteoarthritis menyebabkan lutut terasa nyeri dan membengkak setelah beraktivitas. Selain itu, kondisi ini juga membuat sakit lutut kiri dan sendi menjadi kaku, terutama pada pagi hari.
5. Rheumatoid arthritis
Sakit lutut kiri juga dapat disebabkan oleh rheumatoid arthritis. Kondisi ini merupakan salah satu jenis radang sendi yang cukup sering terjadi setelah osteoarthritis.
Rheumatoid arthritis terjadi karena sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sendi-sendi di tubuh, termasuk lutut. Akibatnya, terjadi peradangan pada sendi, pada kondisi ini sendi lutut, yang ditandai dengan sendi bengkak, kaku, dan lemah, serta demam dan penurunan berat badan.
Jika tidak diobati, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan sendi dan tulang, bahkan bisa mengubah bentuk lutut maupun tulang yang mengalami peradangan.
6. Bursitis
Bursitis terjadi ketika kantung kecil yang berisi cairan di lutut (bursa) mengalami peradangan. Bursa sendiri berfungsi sebagai pelumas dan bantalan guna mengurangi gesekan dan tekanan antara tulang, tendon, dan otot saat Anda bergerak.
Namun, sering melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada lutut, seperti berlutut atau berjongkok terlalu lama, bisa membuat bursa meradang. Selain itu, cedera, obesitas, osteoarthritis, maupun rheumatoid arthritis yang tidak ditangani dengan tepat juga dapat meningkatkan risiko terjadinya bursitis.
Cara Mengatasi Sakit Lutut Kiri
Sakit lutut kiri biasanya akan membaik dengan sendirinya. Anda hanya perlu beristirahat dan membatasi aktivitas berat saat mengalami sakit lutut kiri. Istirahat selama 1 atau 2 hari akan membantu mengurangi ketegangan pada otot dan sendi lutut, mencegah cedera menjadi makin parah, dan mempercepat proses pemulihan.
Selain istirahat, Anda juga dapat melakukan beberapa cara lain yang bisa membantu mengatasi sakit lutut kiri, seperti berikut ini:
Penanganan rumahan
Berikut ini adalah beberapa penanganan sakit lutut kiri yang dapat Anda lakukan di rumah:
- Kompres es untuk meredakan nyeri, bengkak, dan peradangan. Anda cukup membungkus es dengan kain atau handuk bersih, lalu letakkan pada lutut kiri yang sakit selama 15–20 menit setiap 4 jam. Cara ini bisa Anda lakukan selama 2–3 hari atau hingga rasa sakit hilang.
- Saat istirahat, taruhlah bantal di bawah lutut agar posisinya lebih tinggi daripada jantung. Cara ini dapat mengurangi pembengkakan akibat cedera.
- Lakukan peregangan (stretching) ringan, seperti hamstring stretch atau leg extension, untuk mengurangi rasa sakit sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot sekitar lutut yang sakit.
Penanganan medis
Bila sudah mencoba menerapkan beberapa penanganan awal seperti di atas tetapi sakit lutut kiri yang Anda alami tidak juga membaik, Anda dapat mengonsumsi obat anti nyeri, seperti ibubrofen dan naproxen sodium, dapat dilakukan untuk meringankan sakit.
Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan krim atau salep pereda nyeri, yang mengandung capsaicin untuk meredakan sakit lutut kiri.
Apabila berbagai cara tersebut masih belum dapat mengurangi keluhan, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Penanganan langsung dari dokter akan diberikan sesuai dengan penyebab dan keparahan sakit lutut kiri yang Anda alami.
Berikut ini adalah beberapa penanganan yang akan dilakukan untuk mengatasi keluhan sakit lutut:
- Suntik obat yang langsung diarahkan ke sendi, seperti kortikosteroid, asam hialuronat, dan PRP (platelet rich plasma), untuk beberapa kasus
- Penyangga atau penopang lutut untuk membuat lutut tetap stabil
- Fisioterapi untuk memperkuat otot lutut serta meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan
- Operasi sebagai tindakan terakhir apabila penangan-penanganan di atas tidak berhasil mengobati sakit lutut kiri
Anda dapat melakukan terapi alternatif berupa akupunktur untuk mengurangi sakit lutut kiri. Namun, Anda harus berkonsultasi dan mengikuti anjuran dokter terlebih dulu sebelum menjalani terapi ini. Pasalnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meninjau efektivitas dan risiko akupunktur dalam mengatasi sakit lutut kiri.
Perlu diingat bahwa waktu pemulihan sakit lutut kiri tergantung pada keparahan dan penyebabnya. Anda juga disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat segera setelah pulih dari sakit lutut kiri. Mulailah dengan aktivitas ringan dan tingkatkan secara bertahap untuk mencegah risiko kambuhnya sakit lutut kiri.
Bila sakit lutut kiri yang Anda alami sudah sangat mengganggu aktivitas, terlebih tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna memperoleh penanganan yang sesuai.