Sakit mata adalah rasa nyeri, tidak nyaman, gatal, berdenyut, atau sensasi seperti tertusuk pada mata. Sakit mata dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya infeksi, alergi, cedera pada mata, atau masuknya benda asing.
Mata terdiri dari kelopak mata, lapisan bening pelindung bola mata dan kelopak mata (konjungtiva), lapisan putih mata (sklera), kornea, dan tulang rongga mata. Jika salah satu atau lebih bagian mata tadi terganggu, sakit mata bisa terjadi.
Sakit mata jarang disebabkan oleh kondisi serius. Meski begitu, penanganan harus segera dilakukan jika sakit mata tidak membaik dalam beberapa hari, atau bila sampai menimbulkan gangguan penglihatan.
Penyebab Sakit Mata
Sakit mata umumnya terjadi akibat gangguan pada mata dan kelopak mata, antara lain:
- Infeksi, seperti bintitan, konjungtivitis, keratitis, dan blefaritis
- Goresan pada lapisan putih mata (abrasi kornea)
- Masuknya benda asing ke mata, seperti debu atau kotoran pada lensa kontak
- Mata kering
- Paparan zat kimia
- Tingginya tekanan dalam bola mata (glaukoma)
- Peradangan, baik sebagian mata, seperti uveitis dan iritis, maupun seluruh bola mata (endoftalmitis)
- Reaksi alergi
Sakit mata juga dapat terjadi akibat gangguan di organ-organ dekat mata. Gangguan tersebut antara lain:
- Sinusitis
- Migrain
- Peradangan pada saraf mata (neuritis optik)
- Cedera pada mata, misalnya akibat kecelakaan dalam berkendara
- Sakit gigi atas
Faktor risiko sakit mata
Sakit mata dapat terjadi pada siapa saja. Namun, orang dengan kondisi berikut lebih berisiko terkena sakit mata:
- Kurang merawat lensa kontak dengan baik
- Tidak mengenakan pelindung wajah saat melakukan pekerjaan konstruksi bangunan atau ketika berolahraga
- Memiliki pekerjaan yang berisiko menyebabkan cedera pada mata, seperti atlet
Dari yang disebutkan di atas, ada beberapa penyebab sakit mata yang bisa menular, seperti keratitis, trakoma, dan konjungtivitis akibat bakteri atau virus.
Gejala Sakit Mata
Gejala sakit mata bisa timbul pada salah satu atau kedua mata. Keluhan yang muncul juga tergantung pada penyebabnya. Meski demikian, gejala sakit mata secara umum meliputi:
- Gatal, panas, atau rasa mengganjal di mata
- Mata berair atau banyak belek
- Nyeri yang berdenyut atau tajam seperti tertusuk-tusuk
- Mata bengkak
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan buram
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, terutama jika tidak membaik setelah lebih dari 2 hari. Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan jika mengalami keluhan berikut:
- Nyeri parah pada mata, terutama ketika disentuh
- Sakit mata timbul akibat kecelakaan atau paparan bahan kimia
- Penglihatan buram secara tiba-tiba
- Sakit kepala berat
- Mual dan muntah
- Sulit menggerakkan atau membuka mata
- Darah keluar dari mata
- Ada benda tertancap di mata atau kelopak mata
Diagnosis Sakit Mata
Untuk mendiagnosis sakit mata, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai riwayat kesehatan pasien dan gejala yang dialaminya.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan mata, termasuk pada kelopak mata dan area sekitar mata. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi tanda-tanda gangguan pada mata, seperti mata bengkak dan memerah, sensitif terhadap cahaya, atau penglihatan buram.
Pada kasus yang ringan, dokter dapat mengetahui penyebab sakit mata melalui pemeriksaan tersebut. Namun, jika sakit mata lebih parah, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Tes ketajaman penglihatan, untuk mengetahui seberapa jelas penglihatan pasien, dengan menyebutkan huruf dalam ukuran yang bervariasi
- Tes slit lamp, dengan menyinari mata untuk melihat gangguan atau benda asing pada kelopak mata, kornea, konjungtiva, iris, dan lensa mata
- Tonometri, untuk mengukur tekanan di dalam mata
- Oftalmoskopi dan funduskopi, untuk melihat kondisi bagian belakang dan dalam mata, seperti retina, saraf mata, dan pembuluh darah mata
- Pemindaian, seperti CT scan dan MRI, untuk memeriksa kondisi sinus dan kepala
Pengobatan Sakit Mata
Pengobatan sakit mata tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pada sakit mata ringan, misalnya akibat mata kering, pasien bisa mengatasinya dengan mengompres dingin mata yang sakit, menghentikan pemakaian lensa kontak, serta menggunakan obat tetes air mata buatan guna melembapkan mata.
Sementara pada sakit mata akibat masuknya benda asing ke mata, pasien disarankan untuk membilas mata dengan air bersih terlebih dahulu. Jika benda asing tersebut tidak bisa keluar atau menyebabkan sakit yang parah, pasien harus segera ke dokter.
Pada sakit mata akibat infeksi dan peradangan, pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa pengobatan tersebut adalah:
- Obat antibiotik, untuk mengatasi gangguan mata akibat infeksi bakteri, seperti konjungtivitis dan keratitis
- Obat kortikosteroid, untuk menekan sistem kekebalan tubuh guna mengatasi uveitis atau iritis
- Obat pereda nyeri tablet, seperti ibuprofen atau asam mefenamat, untuk meredakan nyeri
- Obat antialergi minum, seperti cetirizine atau loratadine, untuk meredakan sakit mata akibat alergi
- Obat sikloplegik, seperti cyclopentate atau atropin tetes mata, untuk mengatasi nyeri yang terjadi terutama saat ada cahaya
Khusus pada pasien sakit mata akibat glaukoma, dokter bisa memberikan obat tetes mata, seperti pilocarpine dan latanoprost, untuk menurunkan tekanan di dalam bola mata. Selain obat tersebut, dokter juga dapat meresepkan obat untuk mengurangi produksi cairan dalam mata, seperti timolol dan acetazolamide.
Pada pasien sakit mata akibat glaukoma parah, cedera mata, adanya benda asing di mata, atau endoftalmitis, dokter akan menyarankan operasi mata.
Komplikasi Sakit Mata
Pada kasus yang ringan, sakit mata biasanya jarang menimbulkan komplikasi. Namun, jika berat, sakit mata dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti:
- Jaringan parut pada kornea sehingga menghalangi penglihatan
- Kerusakan parah pada bola mata (phtisis bulbi)
- Kebutaan permanen
Pencegahan Sakit Mata
Pencegahan sakit mata dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan mata. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Gunakan kacamata pelindung ketika bekerja, berolahraga, atau berkendara.
- Hindarkan mata dari paparan zat kimia apapun.
- Hindarkan anak dari mainan yang berisiko mencederai mata, seperti pedang mainan, bola pegas, atau senjata mainan.
- Bersihkan lensa kontak dengan rutin jika menggunakan lensa kontak.
- Jangan mengenakan lensa kontak sepanjang hari, terutama saat tidur.
- Bersihkan makeup mata dengan baik sebelum tidur.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
- Istirahatkan mata secara berkala jika bekerja dengan komputer.
- Gunakan kacamata hitam jika bekerja di luar ruangan pada siang hari.
- Periksakan kesehatan mata 1−2 tahun sekali.